Selagi Masih Ada Harapan

Bacaan hari ini: Pengkhotbah 9, Bacaan setahun: Bilangan 31-32, Lukas 22

“Bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya.” (Pengkhotbah 9:1)

 

Bayangkan apabila kita menjalani hidup tanpa memiliki pengharapan, maka segala sesuatu akan menjadi berat dan bisa berujung kepada keputus-asaan. Kehilangan harapan akan menjadikan hidup berasa suram dan kusam. Kesan itu barangkali yang kita tangkap saat membaca pasal ini untuk pertama kalinya.

Tetapi cobalah untuk memperhatikan beberapa hal berikut. Pada ayat 1, kita menemukan kalimat “ada di tangan Allah.” Pengakuan ini memberi penegasan bahwa Allah ada di balik segala sesuatu dan Dia memegang kendali atas kehidupan kita. Dari sudut pandang manusia, tiap kehidupan akan berakhir dengan kematian dan itu sia-sia. Tetapi dari sudut pandang Allah, kita melihat bahwa Allah memegang kehidupan kita.

Bahkan pengkhotbah mengingatkan bahwa, “orang hidup mempunyai harapan” (ayat 4). Pengakuan ke dua ini menolong kita yang membaca nasihatnya, bahwa ada harapan di tengah kehidupan yang sukar dan tidak mudah ini. Tetapi harapan itu hanya kita jumpai dan miliki di dalam Tuhan. Harapan itu juga semestinya menolong kita untuk mengusahakan yang terbaik dalam hidup kita yang singkat ini. Kita bekerja dan menikmati hasil kerja bukan sekadar karena itu menyenangkan, tetapi karena itu adalah anugerah Allah kepada setiap kita (ayat 9).

Oleh sebab itu, nasihat pengkhotbah selanjutnya adalah: milikilah hikmat (9:16-18), supaya hidup ini boleh dijalani dengan baik dan memberi dampak yang baik pula. Namun kita tetap harus menyadari bahwa hikmat manusiapun terbatas. Hikmat sejati hanya ada di dalam Allah, sang Sumber dan Hikmat sejati manusia. Kita perlu memohon kepada Allah, supaya kita boleh memperoleh harapan dan hikmat di tengah-tengah kehidupan kita di dunia ini.

Jika Anda merasa bahwa hidup ini tidak mudah untuk dijalani karena beratnya tekanan dan hilangnya harapan, saya mendorong Anda untuk kembali datang kepada Yesus, yang menjadi sumber Pengharapan sejati, dan pintalah agar kita memilikinya (Roma 15:13; Ibrani 6:19-20).

STUDI PRIBADI : Pelajaran apa yang Anda dapatkan dari perenungan Firman Tuhan hari ini ?

Pokok Doa : Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar mereka selalu mengandalkan TUHAN di dalam kehidupan mereka, hari lepas hari. Apapun yang terjadi, kita mau untuk berserah hanya kepada-Nya.