Ingatlah Tuhan Dalam Penderitaan

Bacaan hari ini: Ratapan 2 | Bacaan setahun: Ester 1-2, 1 Timotius 4

“Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar ialah segala dosamu.” (Yesaya 59:2)

 

Kadangkala Allah memakai penderitaan sebagai bentuk teguran dan hukuman bagi umat-Nya yang telah berbalik kepada-Nya. Demikian halnya dengan penderitaan yang dialami oleh umat Israel, terjadi karena mereka telah memberontak terhadap firman Allah (lih. Ratapan 1:17-19). Nabi Yeremia menggambarkan bahwa keadaan umat Israel seperti diselubungi oleh awan murka Allah, segala keagungannya telah jatuh tatkala murka Allah turun atas mereka sekalian. Allah sendiri-lah yang menjadi lawan mereka. Ia mendatangkan bangsa asing untuk menindas mereka, bahkan tidak ada lagi hukum dan petunjuk dari Allah untuk umat Israel (Ratapan2:9).

Melihat keadaan yang berat tersebut, nabi Yeremia menangis karena penderitaan yang tragis dan amat menyedihkan yang dialami oleh umat Israel (Ratapan 2:11). Nabi Yeremia menasihati bangsanya agar kembali dan berbalik kepada Allah melalui doa dan dengan tekun mencari Allah siang dan malam (Ratapan 2:18). Setiap umat Allah harus menjaga kekudusan hidupnya di hadapan Allah. Nabi Yeremia memanggil bangsa itu untuk berbalik, berdoa, dan bertobat kepada Allah dengan keyakinan bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka, dan memulihkan keadaan mereka.

Dari sejarah bangsa Israel, kita sebagai umat Allah pada masa kini dapat belajar bahwa kadangkala Allah memakai penderitaan di dalam dunia ini untuk mengingatkan kita kembali akan dosa-dosa kita dan bertobat kepada Dia. Mari kita melihat penderitaan itu sebagai bentuk kasih sayang Allah terhadap diri kita. Dimana Allah ingin kita sebagai umat-Nya untuk selalu bersandar serta melakukan firman-Nya dan menjauhi segala dosa. Mungkin hari ini kita menghadapi berbagai situasi yang sulit, namun kita dapat ingat bahwa situasi sulit itu mendatangkan kebaikan untuk kita agar kita selalu bersandar kepada Dia setiap hari.

STUDI PRIBADI :
(1) Kapankah terakhir kali Anda bersekutu dengan Tuhan dan meminta petunjuk dari-Nya dalam menghadapi situasi Anda pada saat ini ?
(2) Adakah dosa yang merintangi Anda untuk datang kepada Tuhan?

Pokok Doa : Ya Tuhan, bawalah diri-ku untuk senantiasa mendekat kepada salib-Mu supaya aku pun dapat menang dalam pergumulanku hari ini, besok dan seterusnya, Amin.