Pengajaran Kebangkitan Orang Mati

Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 17:16-34 | Bacaan setahun: Nehemia 7-8, 1 Timotius 1


“Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata: ‘Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.’” (Kisah Para Rasul 17:32)

 

Iman Kristen berpusatkan kepada pribadi Yesus Kristus, ajaran-Nya, karya-Nya dan kebangkitan-Nya; semuanya ini menjadi satu-kesatuan dalam Yesus Kristus. Dan puncaknya adalah kebangkitan Yesus Kristus dari kematian. Bila tidak ada kebangkitan Yesus Kristus dari kematian, tidak ada iman Kristen; bila tidak ada kebangkitan, tidak ada gereja; bila tidak ada kebangkitan, tidak ada pemberitaan Injil. Esensi dari kabar baik (Injil) adalah karena Yesus menang atas maut (kematian), dan kemenangan-Nya juga menjadi bagian kita orang percaya.

Dua hal yang dunia tidak terima (setuju) dengan iman Kristen kita, yaitu pada pribadi (identitas Yesus Kristus) dan kebangkitan-Nya dari kematian. Sedangkan banyak ajaran Tuhan Yesus disukai banyak orang, misalnya: khotbah di bukit dan hukum kasih; banyak orang dunia (orang yang tidak percaya) menyukainya, karena memiliki standar moral yang tinggi, juga merupakan idealisme yang paling tinggi di dunia, yang masih juga berlaku di dunia sekarang ini; belum pernah ada pengajaran lain yang lebih indah, lebih ideal dari pengajaran Tuhan Yesus.

Identitas tentang keilahian Tuhan Yesus harus sejalan dengan karya-Nya (mukjizat yang dilakukan-Nya), dan pengajaran-Nya, serta kematian-Nya yang “tidak biasa”. Sebab apabila Tuhan Yesus mati seperti nabi-nabi atau tokoh-tokoh agama lain, maka tidak ada alasan bagi manusia untuk menerima Tuhan sebagai Juruselamat satu-satunya, dan tidak ada alasan bagi manusia untuk mempercayai keilahian-Nya. Karena “Dia” dianggap sebagai manusia yang lebih dari rata-rata (beda kuantitas dengan kita, bukan beda kualitas). Namun sejak lahir, Yesus adalah Anak Allah yang datang dari surga ke dunia, sehingga seluruh hidup-Nya berbeda dengan manusia biasa, termasuk dalam hal kematian-Nya. Dia mati, betul! Tetapi Dia juga bangkit dari kematian. Inilah sentral iman Kristen, yang sejalan dengan identitas keilahian Yesus Kristus, yang menjadi pusat iman kita, ibadah kita, pujian kita, dan keselamatan kita.

STUDI PRIBADI :
(1) Apa yang menjadi kesulitan dalam mempelajari Firman Tuhan? Pribadi Tuhan Yesus, ajaran-Nya dan karya?
(2) Kebangkitan Yesus Kristus, apakah menolong kita tetap kuat iman menghadapi segala kesulitan dan ancaman dalam hidup ini?

Pokok Doa : Bersyukur karena Injil bisa terus diberitakan sehingga mereka yang belum mendengar Injil Kristus boleh menerima berita Injil dan percaya bahwa Tuhan Yesuslah Juruselamat hidup.  

Sharing Is Caring :