Memakai Kesempatan Dalam Himpitan

Bacaan hari ini: 1 Korintus 16:5-9 | Bacaan setahun: Mazmur 141-144


“Sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang.” (1 Korintus 16:9)

 

Paulus menyampaikan rencana perjalanannya kepada jemaat di Korintus. Awalnya, ia akan mengadakan perjalan ke Makedonia untuk melayani di sana. Ia berharap dapat tinggal agak lama selama musim dingin di Korintus bersama mereka. Rupanya jemaat di Korintus sangat antusias menyambut rencana kunjungan Paulus tersebut. Mereka sangat senang rencana kedatangannya itu. Namun sayang, rencananya tersebut berubah karena Paulus melihat bahwa ada banyak kesempatan yang lebih besar dan lebih penting yang Tuhan nyatakan kepadanya untuk memberitakan Injil di Efesus (ayat 8-9). Itulah sebabnya, dengan berat hati ia tidak merealisasikan rencana-rencana yang telah dibuatnya semula.

Melalui bagian ini kita belajar beberapa hal. Pertama, sebagai orang percaya, apalagi sebagai pelayan Tuhan, kita harus menggunakan akal sehat kita, berdoa, memperhatikan keadaan, dan berusaha sebaik mungkin untuk mengetahui kehendak Allah. Janganlah bersandar kepada pengertian kita sendiri agar tidak salah di dalam memahami dan meresponi orang lain. Kedua, adakalanya rencana ataupun keputusan yang kita buat, mungkin tidak selalu sesuai dengan kehendak Allah sehingga kita pun harus mengubah rencana-rencana pelayanan kita dan mengganti jadwal kita karena keadaan-keadaan yang tidak mampu kita kendalikan. Apakah hal itu berarti bahwa kita membuat rencana-rencana kita di luar kehendak Allah? Tidak selalu berarti demikian.

Demikianlah halnya yang terjadi dengan rasul Paulus. Kadang-kadang Paulus harus memeriksa kembali buku catatan tentang janji kujungan, pelayanan, atau pertemuannya. Paulus melihat pintu pelayanan terbuka di Efesus dan itu sangat penting baginya. Ia rindu untuk dapat memberitakan Injil dan memenangkan orang-orang yang tersesat di Efesus; bukannya untuk “memanjakan” orang-orang yang sudah selamat di Korintus. Paulus lebih mengutamakan agenda Tuhan daripada agenda pribadinya. Baginya, kesempatan yang Tuhan beri untuk memenangkan jiwa adalah jauh lebih penting. Bagaimanakah dengan kita?

STUDI PRIBADI :
(1) Mengapa Paulus lebih mengutamakan pelayanan di Efesus daripada di Korintus?
(2) Bukankah jemaat-jemaat itu membutuhkan Paulus untuk melayani mereka?

Pokok Doa : Berdoalah bagi setiap jemaat Tuhan agar mereka tetap setia di dalam memberitakan Injil bagi Tuhan di manapun mereka berada. Tuhan menolong dan memimpin pergumulan hidup mereka, Amin. 

Sharing Is Caring :