Menang Dari Kuasa Kegelapan

Bacaan hari ini: Wahyu 12:1-6 | Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 19-20, 1 Korintus 16


“Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.” (Wahyu 12:5)

 

Holokaus, sebuah kata yang mengingatkan tentang sejarah kelam yang pernah terjadi di dunia. Selama Perang Dunia II, seorang pria bernama Adolf Hitler dengan paham Nazi, telah melakukan sebuah program pembunuhan sebanyak satu juta anak Yahudi, dua juta wanita Yahudi, dan tiga juta pria Yahudi. Sebuah fakta yang menambah kekejian dari kejadian ini adalah menggunakan metode pembunuhan yang sangat sistematis dan rapi. Melihat kekejiannya ini, mungkin kita berpikir: mengapa manusia bisa sejahat ini? Coba lihat di sekitar kita, banyak kekejian juga terjadi pada zaman ini. Korupsi di masa pandemi, mengambil keuntungan atas penderitaan orang lain, tidak peduli terhadap sesama manusia, dll. Tentunya ini menyebabkan luka dan penderitaaan bagi orang-orang yang ada di sekitar kita.

Yohanes, menuliskan pasal 12-14 sebagai suatu rangkaian yang berisi simbol-simbol tentang penglihatannya akan gulungan yang dibuka Anak Domba Allah. Simbol pertama adalah tentang pertarungan yang terjadi dibalik penjajahan dan penyiksaan yang dilakukan kekaisaran Romawi. Pertarungan ini juga dapat merujuk kepada pertarungan antara ular dan manusia (Kej. 3:15), dimana pada Wahyu 12 ini, ular digambarkan sebagai naga yang merupakan sumber dari segala kejahatan dan wanita yang sedang mengandung sebagai Kristus dan pengikut-Nya. Penggambaran ini merujuk kepada penyiksaan yang dialami oleh gereja-gereja pada waktu itu yang setia mengikut Yesus. Mereka harus menderita bahkan mati untuk menang melawan kuasa dari naga, yang mana adalah kekaisaran Romawi, atau manusia sendiri. Kemenangan melawan naga ini adalah dengan tetap setia kepada Kristus dan bahkan mengasihi musuhnya.

Dari penggambaran simbol yang pertama ini, kembali kita diingatkan untuk selalu setia, luka apapun yang dilakukan oleh orang lain kepada kita, hendaknya kita hadapi dengan kesetiaan dan kasih, sama seperti Kristus sendiri. Karena dengannya, kita telah menang dari kuasa kegelapan yang akan menarik dan menjatuhkan kita dan sesama kita.

STUDI PRIBADI : Kemenangan kita dalam kehidupan iman kita adalah dengan tetap setia kepada Kristus dan juga mengasihi musuh kita seperti Kristus mengasihi kita.

Pokok Doa : Berdoalah untuk saudara-saudara kita dalam imannya; kiranya di tengah kesulitan dan penderitaan hidupnya, mereka dapat tetap setia dan berserah kepada Kristus.

Sharing Is Caring :