Mukjizat Di Padang Gurun : Di Masa & Di Meriba

Bacaan hari ini: Keluaran 17:1-7 Bacaan setahun: Ester 3-5, 1 Timotius 5


“Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: “Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?” (Keluaran 17:7

 

Tidak salah jika bangsa Israel dijuluki bangsa yang tegar tengkuk, karena memang mereka keras kepala, tidak mau belajar dari kesalahan dan bertobat. Dalam kisah ini, bangsa Israel kembali bersungut-sungut dan bahkan bertengkar dengan Musa. Mereka menuntut Musa memberikan air kepada mereka. Mereka kembali menuduh Musa hanya akan membunuh mereka di padang gurun, seperti yang telah mereka tuduhkan ketika mereka kelaparan di padang gurun Sin. Padahal, TUHAN telah memberikan manna bagi mereka (Kel. 16).

Musa menjadi takut dan berseru kepada TUHAN. Kembali TUHAN menunjukkan kesabaran dan pemeliharaan-Nya. Diberikanlah air kepada mereka, Musa diperintahkan untuk memukul gunung batu di Horeb. Karena “keributan” yang terjadi itulah maka tempat itu dinamai Meriba (artinya, bertengkar) dan juga Masa (artinya, mencobai), karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mempertanyakan “adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?” Padahal mereka masih terus sedang menikmati mukjizat manna tiap hari, bagaimana mereka bisa meragukan kehadiran, pemeliharaan TUHAN bagi mereka?

Saat kita mengalami kesulitan, masalah, apakah kita juga menjadikan kesulitan dan masalah sebagai tempat Masa dan Meriba? Apakah kita segera marah, menuduh, menyalahkan orang lain, keadaan bahkan Tuhan? Apakah kita juga kehilangan kepercayaan kita kepada kuasa dan kasih setia Tuhan? Apakah kita serta-merta melupakan segala kebaikan Tuhan, pertolongan Tuhan yang telah dan sedang kita alami? Kiranya Tuhan menolong kita untuk merespon dengan tepat ketika kita ada dalam pergumulan. Kita justru datang kepada Tuhan memohon pertolongan dan kekuatan Tuhan agar dapat menghadapi masalah dengan satu keyakinan bahwa Tuhan tetap baik, dan akan memberikan yang terbaik bagi kita. Ada pelangi di balik hujan yang Tuhan sediakan bagi kita. Ada pelajaran berharga di balik kesulitan yang Tuhan ijinkan terjadi.

STUDI PRIBADI: Mengapa bangsa Israel begitu cepat melupakan mukjizat-mukjizat yang Tuhan berikan bagi mereka?

Pokok Doa: Berdoa agar setiap anak Tuhan memiliki hati yang terus percaya akan kasih, pemeliharaan, dan kebaikan Tuhan, meski harus menghadapi kesulitan, masalah dalam hidupnya.

Sharing Is Caring :