Mukjizat Di Padang Gurun : Mata Air Meriba

Bacaan hari ini: Bilangan 20:1-13 | Bacaan setahun: Ayub 5-7, 2 Timotius 4


“Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.” (Bilangan 20:12)

 

Berada dalam situasi sulit yang penuh tekanan tentu bukanlah hal yang mudah bagi setiap orang. Kekeruhan pikiran serta emosi yang tidak stabil cenderung mendorong seseorang untuk bertindak secara gegabah. Akibatnya, konsekuensi yang fatal harus dihadapi akibat kesalahan kecil yang diperbuatnya.

Musa pun pernah mengalami hal yang serupa ketika memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir. Musa menghadapi bangsa Israel yang terus bersungut-sungut akibat situasi buruk yang terus dialami semenjak keluar dari tanah Mesir. Kondisi ini semakin parah dikarenakan mereka tidak lagi memiliki air untuk mereka minum di tengah padang gurun. Jiwa kepemimpinan yang baik serta hati lembutnya (Bilangan 12:3) tidak serta-merta membuat Musa mampu mengendalikan emosinya dengan baik. Ia menjadi marah dan melakukan hal yang tidak berkenan di hadapan Allah. Kesalahan yang terlihat “simpel” ini pun mendatangkan konsekuensi yang fatal bagi Musa. Ia tidak dapat masuk ke negeri yang telah dijanjikan Allah tersebut karena tidak menghormati kekudusan Allah.

Sebagai anak Tuhan, kita pun tidak kebal terhadap situasi serupa. Hadirnya berbagai tantangan, pergumulan, persoalan, dan musibah dalam kehidupan kita membuat kita sulit sekali bertahan dalam menjaga kekudusan hidup kita. Tidak jarang kita pun jatuh ke dalam dosa baik dalam perkara kecil maupun besar. Mengungkapkan perasaan kita bukanlah hal yang salah bila diiringi dengan sikap dan batasan yang benar. Jangan biarkan emosi menguasai hati dan pikiran sehingga kita justru menghakimi Allah. Kiranya firman Tuhan ini mengingatkan kita sekali lagi untuk terus menghormati Allah dan percaya akan kemahakuasaan-Nya. Dialah Allah yang sama yang telah memimpin kehidupan kita sejauh ini dan akan terus menyertai kita di hari-hari yang akan datang.

STUDI PRIBADI : Mengapa Allah tidak mengindahkan apa yang telah dilakukan oleh Musa? Seberapa jauh kedewasaan emosi kita untuk tetap percaya dan menghormati Allah dalam situasi-situasi mendesak, yang kita hadapi?

Pokok Doa : Berdoalah agar setiap anak Tuhan, termasuk kita, senantiasa hidup takut akan Allah sekalipun berada dalam situasi yang tidak mudah.

Sharing Is Caring :