Bacaan hari ini: Kejadian 3:14-15, Matius 1:18-25 Bacaan setahun: Yehezkiel 41-42
”Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” (Matius 1:21)
Kejadian 3 : 14-15
14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
Matius 1 : 18-25
Kelahiran Yesus Kristus
18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”
22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
23 “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” –yang berarti: Allah menyertai kita.
24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
25 tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
Yehezkiel 41
1 Kemudian dibawanya aku ke dalam ruang besar Bait Suci dan ia mengukur tiang temboknya: yang sebelah sini enam hasta tebalnya dan yang sebelah sana enam hasta juga.
2 Lebar pintu itu adalah sepuluh hasta dan lebar dinding sampingnya adalah lima hasta sebelah sini dan lima hasta sebelah sana. Panjang ruang besar diukur juga: empat puluh hasta dan lebarnya dua puluh hasta.
3 Lalu ia sampai ke ruang dalam. Ia mengukur tiang temboknya: tebalnya dua hasta, dan lebar pintu sendiri: enam hasta dan lebar dinding sampingnya tujuh hasta sebelah sini dan tujuh hasta sebelah sana.
4 Ia mengukur panjang ruang dalam itu: dua puluh hasta, dan lebarnya: dua puluh hasta sesuai dengan lebar ruang besar. Lalu ia berkata kepadaku: “Inilah tempat maha kudus.”
5 Kemudian ia mengukur dinding Bait Suci itu: enam hasta tebalnya dan lebar kamar tambahan yang terdapat di sekeliling Bait Suci itu, empat hasta.
6 Kamar-kamar tambahan itu ada tiga tingkat dan pada satu tingkat terdapat tiga puluh kamar. Pada sekeliling dinding Bait Suci ada ceruk-ceruk untuk mengokohkan kamar-kamar tambahan itu, sebab kamar-kamar ini tidak digabungkan pada dinding Bait Suci.
7 Dan kamar-kamar tambahan semakin lebih besar dari tingkat pertama sampai tingkat ketiga selaras dengan bertambah besarnya ceruk-ceruk pada tiap tingkat sekeliling Bait Suci itu; ada tangga menuju ke atas dan dengan demikian orang dapat naik dari tingkat bawah ke tingkat atas melalui tingkat tengah.
8 Aku melihat bahwa alas Bait Suci itu lebih tinggi dari sekelilingnya. Dasar kamar-kamar tambahan itu berukuran satu tongkat penuh, yaitu tingginya enam hasta.
9 Tebal dinding yang sebelah luar kamar tambahan adalah lima hasta; lebar bagian alas Bait Suci yang dibiarkan kosong adalah lima hasta. Di antara alas bangunan itu dan
10 bilik-bilik ada jarak dua puluh hasta sekeliling bangunan itu.
11 Dan pintu-pintu kamar tambahan ke luar ke bagian yang kosong itu, satu pintu di sebelah utara dan satu pintu di sebelah selatan; dan lebar tempat yang kosong itu adalah lima hasta sekeliling.
12 Bangunan yang terdapat di lapangan tertutup yang di sebelah barat lebarnya tujuh puluh hasta, sedang dinding yang mengelilinginya tebalnya lima hasta dan panjangnya sembilan puluh hasta.
13 Lalu ia mengukur Bait Suci itu: seratus hasta panjangnya dan lapangan tertutup bersama bangunan dan dindingnya: seratus hasta juga;
14 begitu juga lebarnya muka Bait Suci bersama lapangan tertutup sebelah timur: seratus hasta.
15 Kemudian ia mengukur panjang bangunan yang terdapat di lapangan tertutup sebelah barat bersama serambi-serambinya di kedua belah: seratus hasta. Ruang besar, ruang dalam dan balai luar
16 ditutupi dengan papan dan sekeliling ketiga ruang itu ada jendela-jendela yang berbidai dan serambi-serambi. Di hadapan ambang itu seluruh Bait Suci ditutupi dengan papan, mulai dari lantai sampai ke jendela-jendelanya–sedang jendela-jendela ini terlindung–
17 sampai bagian atas pintu dan ruang dalam dan juga di luar. Dan di seluruh dinding bagian dalam dan bagian luar terukir
18 gambar-gambar kerub dan pohon-pohon korma, di antara dua kerub sebatang pohon korma, dan masing-masing kerub itu mempunyai dua muka.
19 Dari sebelah yang satu muka manusia dan dari sebelah yang lain muka singa yang menghadap ke pohon korma itu dan begitulah dibuat di seluruh Bait Suci.
20 Dari lantai sampai ke atas pintu terukir kerub-kerub dan pohon-pohon korma pada dinding.
21 Tiang-tiang pintu dari ruang besar adalah empat persegi. Dan di hadapan tempat maha kudus ada sesuatu yang kelihatan menyerupai
22 mezbah dari kayu, tingginya tiga hasta, panjangnya dua hasta dan lebarnya dua hasta; sudut-sudutnya serta alasnya dan dindingnya dari kayu. Ia berkata kepadaku: “Inilah meja yang ada di hadirat TUHAN.”
23 Ruang besar mempunyai dua daun pintu dan tempat maha kudus
24 juga mempunyai dua daun pintu. Pada pintu-pintu itu ada dua daun pintu yang dapat berputar, dua daun pintu pada pintu yang satu dan dua daun pintu pada yang lain.
25 Pada pintu-pintu ini juga, yaitu pintu-pintu ruang besar, terukir kerub-kerub dan pohon-pohon korma, seperti pada dinding-dinding. Di muka balai Bait Suci itu, yaitu di luar, ada tangga kayu.
26 Pada kedua dinding samping dari balai itu ada jendela-jendela yang berbidai dan ukiran pohon-pohon korma.
Yehezkiel 42
Bilik-bilik untuk imam-imam
1 Lalu diiringnya aku ke pelataran luar bagian utara dan dibawanya aku ke bilik-bilik sebelah utara yang berhadapan dengan lapangan tertutup dan berhadapan dengan bangunan yang di ujung barat.
2 Panjang bangunan bilik-bilik itu di sebelah utara ialah seratus hasta dan lebarnya lima puluh hasta.
3 Berhadapan dengan yang dua puluh hasta dari pelataran dalam dan berhadapan dengan lantai batu yang terdapat di pelataran luar ada serambi yang berhadap-hadapan dan yang bertingkat tiga.
4 Di depan bilik-bilik itu ada gang menuju ke dalam yang lebarnya sepuluh hasta dan panjangnya seratus hasta dan pintu-pintu masuknya adalah di sebelah utara.
5 Bilik-bilik di tingkat atas adalah lebih kecil dari bilik-bilik di tingkat bawah dan tingkat menengah dari bangunan itu oleh karena serambi-serambi itu memakan lebih banyak tempat dari bilik-bilik itu.
6 Sebab bilik-bilik itu bertingkat tiga dan tidak mempunyai tiang-tiang seperti yang ada di pelataran luar. Itulah sebabnya bilik-bilik atas lebih kecil dari bilik-bilik bawah atau tengah.
7 Di luar ada tembok yang sejajar dengan barisan bilik-bilik, berdekatan dengan pelataran luar dan terdapat di hadapan bilik-bilik; panjangnya lima puluh hasta.
8 Sebab barisan bilik yang berbatasan dengan pelataran luar panjangnya adalah lima puluh hasta, tetapi barisan bilik yang berbatasan dengan Bait Suci panjangnya seratus hasta.
9 Di bagian bawah bilik-bilik ini terdapat pintu masuk dari jurusan timur, kalau orang dari pelataran luar ingin masuk ke dalamnya,
10 dan pintu itu terdapat pada pangkal tembok luar. Di sebelah selatan di hadapan lapangan tertutup itu dan di hadapan bangunan yang di ujung barat ada juga bilik-bilik
11 dan di depannya ada gang. Bilik-bilik ini serupa dengan bilik-bilik yang di sebelah utara, panjangnya dan lebarnya, pintu-pintu keluar dan rancangannya. Seperti pintu-pintu masuk di sebelah utara
12 begitulah pintu-pintu masuk bilik-bilik yang di sebelah selatan. Ada juga pintu pada pangkal jalan yang melintang di sisi tembok, yaitu pintu dari jurusan timur, kalau orang ingin masuk ke dalam bilik-bilik.
13 Lalu ia berkata kepadaku: “Bilik-bilik yang di utara dan bilik-bilik yang di selatan yang menghadap ke lapangan tertutup, itulah bilik-bilik kudus, di mana imam-imam, yang mendekat kepada TUHAN, memakan persembahan-persembahan maha kudus. Di sana mereka akan menaruh persembahan-persembahan maha kudus, korban sajian, korban penghapus dosa dan korban penebus salah, sebab tempat itu kudus.
14 Kalau para imam masuk ke tempat kudus, mereka tidak akan keluar ke pelataran luar, sebelum mereka menanggalkan pakaian mereka di sana, yang dipakainya waktu menyelenggarakan kebaktian, sebab pakaian-pakaian itu adalah kudus. Mereka harus memakai pakaian yang lain, barulah mereka boleh datang ke tempat umat TUHAN.”
Ukuran-ukuran lingkungan Bait Suci
15 Sesudah ia selesai dengan mengukur seluruh bangunan dalam itu, ia mengiring aku menuju pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur, lalu mengukur sekeliling lingkungan Bait Suci itu.
16 Ia mengukur sisi timur dengan tongkat pengukur: lima ratus hasta menurut tongkat pengukur. Lalu ia berputar
17 dan mengukur sisi utara: lima ratus hasta menurut tongkat pengukur. Ia berputar lagi
18 ke sisi selatan dan mengukurnya: lima ratus hasta menurut tongkat pengukur.
19 Kemudian ia berputar ke sisi barat dan mengukurnya: lima ratus hasta menurut tongkat pengukur.
20 Keempat sisinya diukur. Sekeliling lingkungan itu ada tembok: panjangnya lima ratus hasta dan lebarnya lima ratus hasta, untuk memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus.
Kejadian 3 mengisahkan kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa. Allah menghukum ular, sekaligus berjanji bahwa kelak akan datang Penebus yang akan mengalahkan Iblis (ay.15), “Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
Kalimat itu artinya keturunan perempuan, yang sudah digenapi dalam diri Yesus Kristus, akan mengalahkan Iblis secara total melalui kematian Kristus di atas kayu salib dan kebangkitan-Nya. Allah datang ke dunia, pada waktu yang telah ditentukan-Nya, dalam diri Yesus Kristus, untuk menyelamatkan umat-Nya agar kita menjadi kudus dan tak bercacat dalam Kristus (Ef. 1:4). Setiap manusia yang lahir ke dalam dunia ini, mewarisi dosa asal, lahir dengan status berdosa. Akibat dosa adalah maut, kematian yang kekal, keterpisahan selamanya dengan Allah karena dosa manusia (Roma 6:23, “sebab upah dosa ialah maut”). Kristus naik ke atas kayu salib, sebagai korban penghapus dosa, atas kehendak Allah, menjadi Anak Domba Allah, untuk menghapus dosa umat manusia. Pengorbanan Kristus membawa kita kembali ke dalam persekutuan yang indah kembali dengan Allah. Dalam Kristus kita tidak lagi akan menuju maut, namun beroleh hidup yang kekal (Roma 6:23, “tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”). Dalam Kristus, kita diselamatkan dari maut dan mengalami kemenangan atas dosa, maut dan juga atas Iblis.
Bila pandemi Covid-19 dirasa berdampak begitu hebat dan panjang, terlebih lagi maut, yang merupakan upah dosa, yang membawa kepada kematian kekal. Kelepasan dari maut dan dosa hanya dapat kita peroleh dalam Kristus, yaitu bila kita mau percaya kepada Kristus. Sebagai orang percaya, setiap kita terus membutuhkan pemulihan dan pembaharuan Allah atas dosa dan kedagingan yang masih melekat dalam diri kita. Kelak pemulihan dan pembaharuan total dan sempurna ini akan kita alami, ketika berjumpa dengan Kristus, dan dalam keadaan yang sempurna kita akan masuk ke dalam kekekalan bersama dengan-Nya untuk selamanya.
STUDI PRIBADI: Sudahkah kita menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi? Bertobatlah! Jika sudah, seberapa sering kita memohon pembaharuan dan pengudusan dalam Kristus? Datanglah kepada-Nya, bukalah hati untuk terus diubahkan oleh Kristus.
Pokok Doa: Berdoalah agar jemaat Tuhan memiliki kerinduan mendalam dan terus-menerus mau dibaharui dan dijadikan baru dalam Kristus, agar dapat memancarkan kemuliaan Allah, sebagai ciptaan baru dalam Kristus.