Bacaan hari ini: Kejadian 12:10-20 | Bacaan tahunan: Kejadian 12-13
“Tetapi TUHAN menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun, demikian juga kepada seisi istananya, karena Sarai, istri Abram itu. Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata: ‘… Mengapa tidak kau beritahukan, bahwa ia isterimu?’” (Kejadian 12:17-18)
Kejadian 12 : 10-20
Abram di Mesir
10 Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.
11 Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai, isterinya: “Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan yang cantik parasnya.
12 Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya. Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup.
13 Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau.”
14 Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat cantik,
15 dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya.
16 Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta.
17 Tetapi TUHAN menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun, demikian juga kepada seisi istananya, karena Sarai, isteri Abram itu.
18 Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata: “Apakah yang kauperbuat ini terhadap aku? Mengapa tidak kauberitahukan, bahwa ia isterimu?
19 Mengapa engkau katakan: dia adikku, sehingga aku mengambilnya menjadi isteriku? Sekarang, inilah isterimu, ambillah dan pergilah!”
20 Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama-sama dengan isterinya dan segala kepunyaannya.
Kejadian 12
Abram dipanggil Allah
1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”
4 Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.
5 Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ.
6 Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu.
7 Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.
8 Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.
9 Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb.
Abram di Mesir
10 Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.
11 Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai, isterinya: “Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan yang cantik parasnya.
12 Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya. Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup.
13 Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau.”
14 Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat cantik,
15 dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya.
16 Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta.
17 Tetapi TUHAN menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun, demikian juga kepada seisi istananya, karena Sarai, isteri Abram itu.
18 Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata: “Apakah yang kauperbuat ini terhadap aku? Mengapa tidak kauberitahukan, bahwa ia isterimu?
19 Mengapa engkau katakan: dia adikku, sehingga aku mengambilnya menjadi isteriku? Sekarang, inilah isterimu, ambillah dan pergilah!”
20 Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama-sama dengan isterinya dan segala kepunyaannya.
Kejadian 13
Abram dan Lot berpisah
1 Maka pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia.
2 Adapun Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya.
3 Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Tanah Negeb sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai,
4 ke tempat mezbah yang dibuatnya dahulu di sana; di situlah Abram memanggil nama TUHAN.
5 Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu dan kemah.
6 Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama.
7 Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu.
8 Maka berkatalah Abram kepada Lot: “Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.
9 Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.”
10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. –Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. —
11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
12 Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.
13 Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.
14 Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,
15 sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.
16 Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga.
17 Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu.”
18 Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.
Kesalahan besar yang dilakukan Abram adalah berpura-pura bahwa Sarai, istrinya, adalah saudara perempuannya. Kebohongan Abram ini mendatangkan celaka bagi dirinya, juga orang lain; merugikan Sarai, istrinya, yang bisa jadi diperistri Firaun dan Firaun dijatuhi tulah oleh Tuhan. Alkitab sama sekali tidak memihak dalam menceritakan kisah para tokoh iman. Kesalahan para tokoh iman dicatat untuk menjadi peringatan bagi kita, untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Alasan Abram melakukan kebohongan adalah karena rasa takut dan cemburu. Abram takut dibunuh. Abram ingin Sarai rela ikut dalam rencana penipuannya ini, supaya nyawanya terselamatkan. Rasa takut ini lahir dari kurang percayanya Abram kepada janji Allah atas hidupnya. Tuhan berjanji bahwa Abram dan Sarai akan memiliki keturunan dan menjadi bangsa yang besar. Jadi, konsekuensi logisnya adalah Abram tidak mungkin mati pada saat itu. Peristiwa ini memperlihatkan proses iman Abram disucikan oleh Allah. Iman Abram masih jatuh bangun dalam panggilan Tuhan atas dirinya.
Menelusuri sampai Kejadian 20:1-18, kita temukan bahwa tindakan penipuan Abram terjadi kembali. Pengulangan ini menunjukkan bahwa Abram masih dalam proses membereskan apa yang jahat di mata Tuhan. Dalam Kej. 20:13 disebut “di tiap-tiap tempat”, yang memperlihatkan dosa yang rutin dilakukan Abram, dan ini bukan hanya kepada Firaun. Abram, yang kemudian dikenal sebagai Abraham, bapa orang beriman, melewati proses pengudusan Tuhan atas dosa rutinnya. Alkitab dengan realistis mencatat bahwa orang yang dipanggil Tuhan untuk mengerjakan mandat yang mulia pun memang memiliki masa lalu yang tidak sempurna, bahkan terus berproses untuk mencapai tujuan Allah.
Sadarilah dosa yang sering terulang dan bahkan menjadi kebiasaan kita. Dosa bisa menjadi terlihat biasa dan tidak menyeramkan ketika kita terbiasa melakukannya. Maka, setiap kita perlu kembali mengoreksi dosa-dosa yang selama ini Tuhan minta untuk kita bereskan, untuk kemudian mengambil langkah konkrit untuk membereskannya bersama Tuhan.
STUDI PRIBADI: Apakah dosa yang berulang kali kita lakukan? Apakah kerugian bagi diri kita sendiri dan orang lain?
Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar memiliki hati yang mau dikoreksi dan dikuduskan oleh Allah. Tuhan mengubah hati dan sifat jemaat Tuhan.