Bacaan hari ini: Kejadian 30:1-24 | Bacaan tahunan: Kejadian 30
“Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki. Berkatalah ia: ‘Allah telah menghapuskan aibku.’” (Kejadian 30:23)
Kejadian 30 : 1-24
1 Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub: “Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati.”
2 Maka bangkitlah amarah Yakub terhadap Rahel dan ia berkata: “Akukah pengganti Allah, yang telah menghalangi engkau mengandung?”
3 Kata Rahel: “Ini Bilha, budakku perempuan, hampirilah dia, supaya ia melahirkan anak di pangkuanku, dan supaya oleh dia akupun mempunyai keturunan.”
4 Maka diberikannyalah Bilha, budaknya itu, kepada Yakub menjadi isterinya dan Yakub menghampiri budak itu.
5 Bilha mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub.
6 Berkatalah Rahel: “Allah telah memberikan keadilan kepadaku, juga telah didengarkan-Nya permohonanku dan diberikan-Nya kepadaku seorang anak laki-laki.” Itulah sebabnya ia menamai anak itu Dan.
7 Mengandung pulalah Bilha, budak perempuan Rahel, lalu melahirkan anak laki-laki yang kedua bagi Yakub.
8 Berkatalah Rahel: “Aku telah sangat hebat bergulat dengan kakakku, dan akupun menang.” Maka ia menamai anak itu Naftali.
9 Ketika dilihat Lea, bahwa ia tidak melahirkan lagi, diambilnyalah Zilpa, budaknya perempuan, dan diberikannya kepada Yakub menjadi isterinya.
10 Dan Zilpa, budak perempuan Lea, melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub.
11 Berkatalah Lea: “Mujur telah datang.” Maka ia menamai anak itu Gad.
12 Dan Zilpa, budak perempuan Lea, melahirkan anak laki-laki yang kedua bagi Yakub.
13 Berkatalah Lea: “Aku ini berbahagia! Tentulah perempuan-perempuan akan menyebutkan aku berbahagia.” Maka ia menamai anak itu Asyer.
14 Ketika Ruben pada musim menuai gandum pergi berjalan-jalan, didapatinyalah di padang buah dudaim, lalu dibawanya kepada Lea, ibunya. Kata Rahel kepada Lea: “Berilah aku beberapa buah dudaim yang didapat oleh anakmu itu.”
15 Jawab Lea kepadanya: “Apakah belum cukup bagimu mengambil suamiku? Sekarang pula mau mengambil lagi buah dudaim anakku?” Kata Rahel: “Kalau begitu biarlah ia tidur dengan engkau pada malam ini sebagai ganti buah dudaim anakmu itu.”
16 Ketika Yakub pada waktu petang datang dari padang, pergilah Lea mendapatkannya, sambil berkata: “Engkau harus singgah kepadaku malam ini, sebab memang engkau telah kusewa dengan buah dudaim anakku.” Sebab itu tidurlah Yakub dengan Lea pada malam itu.
17 Lalu Allah mendengarkan permohonan Lea. Lea mengandung dan melahirkan anak laki-laki yang kelima bagi Yakub.
18 Lalu kata Lea: “Allah telah memberi upahku, karena aku telah memberi budakku perempuan kepada suamiku.” Maka ia menamai anak itu Isakhar.
19 Kemudian Lea mengandung pula dan melahirkan anak laki-laki yang keenam bagi Yakub.
20 Berkatalah Lea: “Allah telah memberikan hadiah yang indah kepadaku; sekali ini suamiku akan tinggal bersama-sama dengan aku, karena aku telah melahirkan enam orang anak laki-laki baginya.” Maka ia menamai anak itu Zebulon.
21 Sesudah itu ia melahirkan seorang anak perempuan dan menamai anak itu Dina.
22 Lalu ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya.
23 Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki. Berkatalah ia: “Allah telah menghapuskan aibku.”
24 Maka ia menamai anak itu Yusuf, sambil berkata: “Mudah-mudahan TUHAN menambah seorang anak laki-laki lagi bagiku.”
Kejadian 30
1 Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub: “Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati.”
2 Maka bangkitlah amarah Yakub terhadap Rahel dan ia berkata: “Akukah pengganti Allah, yang telah menghalangi engkau mengandung?”
3 Kata Rahel: “Ini Bilha, budakku perempuan, hampirilah dia, supaya ia melahirkan anak di pangkuanku, dan supaya oleh dia akupun mempunyai keturunan.”
4 Maka diberikannyalah Bilha, budaknya itu, kepada Yakub menjadi isterinya dan Yakub menghampiri budak itu.
5 Bilha mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub.
6 Berkatalah Rahel: “Allah telah memberikan keadilan kepadaku, juga telah didengarkan-Nya permohonanku dan diberikan-Nya kepadaku seorang anak laki-laki.” Itulah sebabnya ia menamai anak itu Dan.
7 Mengandung pulalah Bilha, budak perempuan Rahel, lalu melahirkan anak laki-laki yang kedua bagi Yakub.
8 Berkatalah Rahel: “Aku telah sangat hebat bergulat dengan kakakku, dan akupun menang.” Maka ia menamai anak itu Naftali.
9 Ketika dilihat Lea, bahwa ia tidak melahirkan lagi, diambilnyalah Zilpa, budaknya perempuan, dan diberikannya kepada Yakub menjadi isterinya.
10 Dan Zilpa, budak perempuan Lea, melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub.
11 Berkatalah Lea: “Mujur telah datang.” Maka ia menamai anak itu Gad.
12 Dan Zilpa, budak perempuan Lea, melahirkan anak laki-laki yang kedua bagi Yakub.
13 Berkatalah Lea: “Aku ini berbahagia! Tentulah perempuan-perempuan akan menyebutkan aku berbahagia.” Maka ia menamai anak itu Asyer.
14 Ketika Ruben pada musim menuai gandum pergi berjalan-jalan, didapatinyalah di padang buah dudaim, lalu dibawanya kepada Lea, ibunya. Kata Rahel kepada Lea: “Berilah aku beberapa buah dudaim yang didapat oleh anakmu itu.”
15 Jawab Lea kepadanya: “Apakah belum cukup bagimu mengambil suamiku? Sekarang pula mau mengambil lagi buah dudaim anakku?” Kata Rahel: “Kalau begitu biarlah ia tidur dengan engkau pada malam ini sebagai ganti buah dudaim anakmu itu.”
16 Ketika Yakub pada waktu petang datang dari padang, pergilah Lea mendapatkannya, sambil berkata: “Engkau harus singgah kepadaku malam ini, sebab memang engkau telah kusewa dengan buah dudaim anakku.” Sebab itu tidurlah Yakub dengan Lea pada malam itu.
17 Lalu Allah mendengarkan permohonan Lea. Lea mengandung dan melahirkan anak laki-laki yang kelima bagi Yakub.
18 Lalu kata Lea: “Allah telah memberi upahku, karena aku telah memberi budakku perempuan kepada suamiku.” Maka ia menamai anak itu Isakhar.
19 Kemudian Lea mengandung pula dan melahirkan anak laki-laki yang keenam bagi Yakub.
20 Berkatalah Lea: “Allah telah memberikan hadiah yang indah kepadaku; sekali ini suamiku akan tinggal bersama-sama dengan aku, karena aku telah melahirkan enam orang anak laki-laki baginya.” Maka ia menamai anak itu Zebulon.
21 Sesudah itu ia melahirkan seorang anak perempuan dan menamai anak itu Dina.
22 Lalu ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya.
23 Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki. Berkatalah ia: “Allah telah menghapuskan aibku.”
24 Maka ia menamai anak itu Yusuf, sambil berkata: “Mudah-mudahan TUHAN menambah seorang anak laki-laki lagi bagiku.”
Yakub memperoleh ternak
25 Setelah Rahel melahirkan Yusuf, berkatalah Yakub kepada Laban: “Izinkanlah aku pergi, supaya aku pulang ke tempat kelahiranku dan ke negeriku.
26 Berikanlah isteri-isteriku dan anak-anakku, yang menjadi upahku selama aku bekerja padamu, supaya aku pulang, sebab engkau tahu, betapa keras aku bekerja padamu.”
27 Tetapi Laban berkata kepadanya: “Sekiranya aku mendapat kasihmu! Telah nyata kepadaku, bahwa TUHAN memberkati aku karena engkau.”
28 Lagi katanya: “Tentukanlah upahmu yang harus kubayar, maka aku akan memberikannya.”
29 Sahut Yakub kepadanya: “Engkau sendiri tahu, bagaimana aku bekerja padamu, dan bagaimana keadaan ternakmu dalam penjagaanku,
30 sebab harta milikmu tidak begitu banyak sebelum aku datang, tetapi sekarang telah berkembang dengan sangat, dan TUHAN telah memberkati engkau sejak aku berada di sini; jadi, bilakah dapat aku bekerja untuk rumah tanggaku sendiri?”
31 Kata Laban: “Apakah yang harus kuberikan kepadamu?” Jawab Yakub: “Tidak usah kauberikan apa-apa kepadaku; aku mau lagi menggembalakan kambing dombamu dan menjaganya, asal engkau mengizinkan hal ini kepadaku:
32 Hari ini aku akan lewat dari tengah-tengah segala kambing dombamu dan akan mengasingkan dari situ setiap binatang yang berbintik-bintik dan berbelang-belang; segala domba yang hitam dan segala kambing yang berbelang-belang dan berbintik-bintik, itulah upahku.
33 Dan kejujuranku akan terbukti di kemudian hari, apabila engkau datang memeriksa upahku: Segala yang tidak berbintik-bintik atau berbelang-belang di antara kambing-kambing dan yang tidak hitam di antara domba-domba, anggaplah itu tercuri olehku.”
34 Kemudian kata Laban: “Baik, jadilah seperti perkataanmu itu.”
35 Lalu diasingkannyalah pada hari itu kambing-kambing jantan yang bercoreng-coreng dan berbelang-belang dan segala kambing yang berbintik-bintik dan berbelang-belang, segala yang ada warna putih pada badannya, serta segala yang hitam di antara domba-domba, dan diserahkannyalah semuanya itu kepada anak-anaknya untuk dijaga.
36 Kemudian Laban menentukan jarak tiga hari perjalanan jauhnya antara dia dan Yakub, maka tetaplah Yakub menggembalakan kambing domba yang tinggal itu.
37 Lalu Yakub mengambil dahan hijau dari pohon hawar, pohon badam dan pohon berangan, dikupasnyalah dahan-dahan itu sehingga berbelang-belang, sampai yang putihnya kelihatan.
38 Ia meletakkan dahan-dahan yang dikupasnya itu dalam palungan, dalam tempat minum, ke mana kambing domba itu datang minum, sehingga tepat di depan kambing domba itu. Adapun kambing domba itu suka berkelamin pada waktu datang minum.
39 Jika kambing domba itu berkelamin dekat dahan-dahan itu, maka anaknya bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang.
40 Kemudian Yakub memisahkan domba-domba itu, dihadapkannya kepala-kepala kambing domba itu kepada yang bercoreng-coreng dan kepada segala yang hitam di antara kambing domba Laban. Demikianlah ia beroleh kumpulan-kumpulan hewan baginya sendiri, dan tidak ditempatkannya pada kambing domba Laban.
41 Dan setiap kali, apabila berkelamin kambing domba yang kuat, maka Yakub meletakkan dahan-dahan itu ke dalam palungan di depan mata kambing domba itu, supaya berkelamin dekat dahan-dahan itu.
42 Tetapi apabila datang kambing domba yang lemah, ia tidak meletakkan dahan-dahan itu ke dalamnya. Jadi hewan yang lemah untuk Laban dan yang kuat untuk Yakub.
43 Maka sangatlah bertambah-tambah harta Yakub, dan ia mempunyai banyak kambing domba, budak perempuan dan laki-laki, unta dan keledai.
Yakub pergi ke rumah Laban, saudara ibunya, untuk menghindari amarah Esau, kakaknya. Seperti yang kita tahu, Esau berniat untuk membunuh Yakub setelah ayah mereka meninggal. Di sana, Yakub menikahi Lea dan Rahel, anak-anak perempuan Laban, pamannya. Meski menikahi Lea, Yakub sebenarnya kurang mencintainya. Uniknya, Tuhan malah mengijinkan Lea memiliki anak dari Yakub, sedang Rahel mandul. Persaingan kedua saudara itu akhirnya memuncak dan berubah menjadi perlombaan tentang siapa yang lebih banyak “menghasilkan” anak bagi suami mereka. Rahel yang tidak bisa mengandung mencoba menang dengan memberikan Bilha, budaknya, menjadi gundik Yakub. Lea pun merespons dengan hal yang sama, ketika kandungannya mulai menurun.
Pada akhirnya dicatat dalam pasal ini, Rahel diingat oleh Tuhan, dan Tuhan “mengangkat” aib Rahel tersebut. Disebut “aib” karena pada zaman itu, perempuan menikah yang tidak punya anak dianggap memalukan. Itulah sebabnya Rahel sempat putus asa, mengeluh kepada suaminya, dan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan anak. Tetapi memang harus diingat bahwa Rahel pun datang memohon kepada Tuhan, dan Tuhan mendengar permohonannya dan membuka kandungannya. Rahel merasa bahwa dia sudah mendapat anugerah yang besar melalui anaknya, sebab kelahiran Yusuf dianggap menyelamatkan nama baiknya. Pada akhirnya, Tuhan memberikan sukacita yang sangat dirindukannya. Yusuf dipilih Allah untuk menjadi penerima dan penyalur berkat Allah. Di sepanjang Alkitab, kita akan banyak menemukan frasa “Allah menyertai dia, memberkati dia, dan mereka yang ada di sekeliling Yusuf.
Sering kali kita tidak bisa memahami cara Tuhan bekerja dalam kehidupan anak-anak-Nya, kita mungkin merasa bahwa pergumulan dan permohonan kita tidak diindahkan Tuhan. Namun dalam kondisi demikian, jangan pernah berhenti untuk datang kepada Tuhan, membawa seluruh pergumulan kita. Dia akan menolong kita sesuai dengan cara-Nya dan juga sesuai dengan waktu-Nya. Tuhan berdaulat atas hidup kita.
STUDI PRIBADI: Apakah ada pergumulan yang sedang kita hadapi dan apakah kita sudah membawanya kepada Tuhan?
Pokok Doa: Bawalah segala pergumulan dan keluh kesahmu kepada Tuhan dan mintalah kepada Tuhan menolong kita untuk bisa menghadapinya.