Perjumpaan Dengan Allah

Bacaan hari ini: Kejadian 35:1-15 | Bacaan tahunan: Kejadian 35


“Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh.” (Kejadian 35:3, TB)

Betel, demikian Yakub menyebut tempat ia bermimpi melihat tangga dari bumi ke langit, dengan malaikat naik-turun di sana. Bukan hanya sekali, atas perintah Tuhan, Yakub kembali lagi ke sana untuk membuat mezbah bagi Tuhan. Kali ini, ia mengajak seisi rumahnya, dan memerintahkan mereka untuk menjauhkan dewa-dewa asing, menahirkan diri, dan menukar pakaian mereka. Menarik bahwa mereka semua menaati perkataan Yakub dan menyerahkan segala dewa asing yang mereka punya serta anting-anting yang ada pada telinga mereka. Yakub lantas menanam benda-benda itu di bawah pohon besar dekat Sikhem, sehingga kedahsyatan yang dari Allah meliputi kota-kota sekeliling mereka (Kej. 35:2, 4, 5).

Perjumpaan dengan Tuhan akan membawa perubahan yang radikal dalam hidup seseorang. Yakub, dalam imannya, tidak saja taat kepada perintah Tuhan, tetapi juga meyakini janji dan pemeliharaan Tuhan (Kej. 35:3). Bukan hanya itu, nama Yakub diubah menjadi Israel: dari si cerdik yang suka bermuslihat menjadi pemenang yang bergumul dengan Allah (Kej. 32:28; 35:10). Yakub juga mengubah hidup pengikutnya: yang semula menyembah dewa-dewa asing, kini tanpa syarat menyerahkan segala berhala milik mereka untuk dimusnahkan. Perjumpaan dengan Tuhan seharusnya merupakan proklamasi kedahsyatan dan kemahakuasaaan Allah; bahwa hanya Dia Allah yang layak untuk disembah. Proklamasi ini berdampak pula bagi seisi rumah. Dalam Alkitab banyak dicatat bagaimana perjumpaan dengan Tuhan membawa seisi rumah percaya kepada Tuhan.

Orang percaya tidak saja dituntut untuk berubah secara radikal, namun juga menyaksikan perjumpaannya dengan Tuhan, yang telah menyelamatkan manusia berdosa dari hukuman kekal. Janganlah kita menyimpan kisah perjumpaan dengan Tuhan untuk diri sendiri. Di luar sana, masih banyak orang yang belum mengalami perjumpaan dengan Kristus. Dalam hal ini, catatan Paulus dalam Rm. 10:13-15a sangat penting untuk kita renungkan dan hidupi.

STUDI PRIBADI: Sudahkah Anda mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Kristus? Perubahan apa yang terjadi dalam hidup Anda setelah berjumpa dengan Kristus?

Pokok Doa: Berdoalah bagi keluarga-keluarga yang belum percaya Kristus agar mendapat kesempatan mendengar kabar baik. Juga agar kita dipakai Tuhan sebagai alat untuk memberitakan Injil.  

Sharing Is Caring :