“Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.” (1 Samuel 2:1)
Bacaan hari ini: 1 Samuel 2:1-11 | Bacaan setahun: 1 Samuel 2-3
1 Samuel 2 : 1-11
Puji-pujian Hana
1 Lalu berdoalah Hana, katanya: “Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
2 Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.
3 Janganlah kamu selalu berkata sombong, janganlah caci maki keluar dari mulutmu. Karena TUHAN itu Allah yang mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji.
4 Busur pada pahlawan telah patah, tetapi orang-orang yang terhuyung-huyung, pinggangnya berikatkan kekuatan.
5 Siapa yang kenyang dahulu, sekarang menyewakan dirinya karena makanan, tetapi orang yang lapar dahulu, sekarang boleh beristirahat. Bahkan orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi orang yang banyak anaknya, menjadi layu.
6 TUHAN mematikan dan menghidupkan, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari sana.
7 TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga.
8 Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan.
9 Langkah kaki orang-orang yang dikasihi-Nya dilindungi-Nya, tetapi orang-orang fasik akan mati binasa dalam kegelapan, sebab bukan oleh karena kekuatannya sendiri seseorang berkuasa.
10 Orang yang berbantah dengan TUHAN akan dihancurkan; atas mereka Ia mengguntur di langit. TUHAN mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya; Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya.”
11 Lalu pulanglah Elkana ke Rama tetapi anak itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan imam Eli.
1 Samuel 2
Puji-pujian Hana
1 Lalu berdoalah Hana, katanya: “Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
2 Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.
3 Janganlah kamu selalu berkata sombong, janganlah caci maki keluar dari mulutmu. Karena TUHAN itu Allah yang mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji.
4 Busur pada pahlawan telah patah, tetapi orang-orang yang terhuyung-huyung, pinggangnya berikatkan kekuatan.
5 Siapa yang kenyang dahulu, sekarang menyewakan dirinya karena makanan, tetapi orang yang lapar dahulu, sekarang boleh beristirahat. Bahkan orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi orang yang banyak anaknya, menjadi layu.
6 TUHAN mematikan dan menghidupkan, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari sana.
7 TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga.
8 Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan.
9 Langkah kaki orang-orang yang dikasihi-Nya dilindungi-Nya, tetapi orang-orang fasik akan mati binasa dalam kegelapan, sebab bukan oleh karena kekuatannya sendiri seseorang berkuasa.
10 Orang yang berbantah dengan TUHAN akan dihancurkan; atas mereka Ia mengguntur di langit. TUHAN mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya; Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya.”
Kejahatan anak-anak Eli
11 Lalu pulanglah Elkana ke Rama tetapi anak itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan imam Eli.
12 Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN,
13 ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya
14 dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang datang ke sana, ke Silo.
15 Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu: “Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja.”
16 Apabila orang itu menjawabnya: “Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu,” maka berkatalah ia kepada orang itu: “Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan.”
17 Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.
18 Adapun Samuel menjadi pelayan di hadapan TUHAN; ia masih anak-anak, yang tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan.
19 Setiap tahun ibunya membuatkan dia jubah kecil dan membawa jubah itu kepadanya, apabila ia bersama-sama suaminya pergi mempersembahkan korban sembelihan tahunan.
20 Lalu Eli memberkati Elkana dan isterinya, katanya: “TUHAN kiranya memberikan keturunan kepadamu dari perempuan ini pengganti yang telah diserahkannya kepada TUHAN.” Sesudah itu pulanglah mereka ke tempat kediamannya.
21 Dan TUHAN mengindahkan Hana, sehingga dia mengandung dan melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Sementara itu makin besarlah Samuel yang muda itu di hadapan TUHAN.
22 Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,
23 berkatalah ia kepada mereka: “Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu?
24 Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan pelanggaran.
25 Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang menjadi perantara baginya?” Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab TUHAN hendak mematikan mereka.
26 Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia.
Nubuat tentang Eli dan kaum keluarganya
27 Seorang abdi Allah datang kepada Eli dan berkata kepadanya: “Beginilah firman TUHAN: Bukankah dengan nyata Aku menyatakan diri-Ku kepada nenek moyangmu, ketika mereka masih di Mesir dan takluk kepada keturunan Firaun?
28 Dan Aku telah memilihnya dari segala suku Israel menjadi imam bagi-Ku, supaya ia mempersembahkan korban di atas mezbah-Ku, membakar ukupan dan memakai baju efod di hadapan-Ku; kepada kaummu telah Kuserahkan segala korban api-apian orang Israel.
29 Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?
30 Sebab itu–demikianlah firman TUHAN, Allah Israel–sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang–demikianlah firman TUHAN–:Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.
31 Sesungguhnya akan datang waktunya, bahwa Aku akan mematahkan tangan kekuatanmu dan tangan kekuatan kaummu, sehingga tidak ada seorang kakek dalam keluargamu.
32 Maka engkau akan memandang dengan mata bermusuhan kepada segala kebaikan yang akan Kulakukan kepada Israel dan dalam keluargamu takkan ada seorang kakek untuk selamanya.
33 Tetapi seorang dari padamu yang tidak Kulenyapkan dari lingkungan mezbah-Ku akan membuat matamu rusak dan jiwamu merana; segala tambahan keluargamu akan mati oleh pedang lawan.
34 Inilah yang akan menjadi tanda bagimu, yakni apa yang akan terjadi kepada kedua anakmu itu, Hofni dan Pinehas: pada hari yang sama keduanya akan mati.
35 Dan Aku akan mengangkat bagi-Ku seorang imam kepercayaan, yang berlaku sesuai dengan hati-Ku dan jiwa-Ku, dan Aku akan membangunkan baginya keturunan yang teguh setia, sehingga ia selalu hidup di hadapan orang yang Kuurapi.
36 Kemudian siapa yang masih tinggal hidup dari keturunanmu akan datang sujud menyembah kepadanya meminta sekeping uang perak atau sepotong roti, dan akan berkata: Tempatkanlah kiranya aku dalam salah satu golongan imam itu, supaya aku dapat makan sekerat roti.”
1 Samuel 3
Samuel terpanggil
1 Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatanpun tidak sering.
2 Pada suatu hari Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya.
3 Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah.
4 Lalu TUHAN memanggil: “Samuel! Samuel!”, dan ia menjawab: “Ya, bapa.”
5 Lalu berlarilah ia kepada Eli, serta katanya: “Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata: “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.” Lalu pergilah ia tidur.
6 Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi. Samuelpun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata: “Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata: “Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali.”
7 Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya.
8 Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Iapun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta katanya: “Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu.
9 Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel: “Pergilah tidur dan apabila Ia memanggil engkau, katakanlah: Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar.” Maka pergilah Samuel dan tidurlah ia di tempat tidurnya.
10 Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.”
11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Ketahuilah, Aku akan melakukan sesuatu di Israel, sehingga setiap orang yang mendengarnya, akan bising kedua telinganya.
12 Pada waktu itu Aku akan menepati kepada Eli segala yang telah Kufirmankan tentang keluarganya, dari mula sampai akhir.
13 Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!
14 Sebab itu Aku telah bersumpah kepada keluarga Eli, bahwa dosa keluarga Eli takkan dihapuskan dengan korban sembelihan atau dengan korban sajian untuk selamanya.”
15 Samuel tidur sampai pagi; kemudian dibukanya pintu rumah TUHAN. Samuel segan memberitahukan penglihatan itu kepada Eli.
16 Tetapi Eli memanggil Samuel, katanya: “Samuel, anakku.” Jawab Samuel: “Ya, bapa.”
17 Kata Eli: “Apakah yang disampaikan-Nya kepadamu? Janganlah kausembunyikan kepadaku. Kiranya beginilah Allah menghukum engkau, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika engkau menyembunyikan sepatah katapun kepadaku dari apa yang disampaikan-Nya kepadamu itu.”
18 Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatupun. Kemudian Eli berkata: “Dia TUHAN, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya baik.”
19 Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satupun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur.
20 Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN.
21 Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.
Nama Hana berarti elok atau menyenangkan. Sayang, hidup Hana tidaklah seindah namanya. Karena tidak memiliki anak, suaminya menikah lagi dengan Penina dan memiliki anak darinya. Hari itu, seorang wanita yang tidak memiliki anak, dianggap sebagai aib. Penina pun sering menyakiti hati Hana. Bahkan Elkana, suaminya pun tidak bisa bertindak adil, terkait dengan pemberian persembahan di rumah Tuhan. Namun, Allah memperhatikan Hana dan mengabulkan doanya. Hana mendapatkan seorang anak laki-laki yang dinamai Samuel.
Nyanyian Hana ini mengungkapkan perasaan yang terdalam. Bukan sekadar karena jawaban Tuhan atas doanya, naum juga pengalamannya bersama Tuhan. Di awal nyanyian, ia berkata, “Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemooh musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.” Hana sadar kelemahannya. Jika ia bisa kuat dan bisa bersukacita, itu semua karena Tuhan yang melindungi dan memperhatikan orang lemah dan tertindas.
Selanjutnya, Hana mengingatkan supaya kita berhati-hati dengan ucapan kita. Jangan kita melontarkan caci maki dan memandang rendah orang lain, karena Tuhan Mahatahu. Setiap perkataan dan perbuatan kita akan Allah uji (2:3). Pada akhir nyanyiannya, Hana kembali mengingatkan bahwa karena keadilan Allah, Allah akan memperlakukan setiap manusia dengan adil, Allah akan memberikan damai sejahtera bagi orang yang dikasihi-Nya dan Allah membinasakan orang fasik (2:9-10).
Pelajaran berharga dari nyanyian Hana ini adalah, kita terkadang menghadapi masalah dan kesulitan, terkadang dihina dan direndahkan orang. Jika itu yang terjadi, tetaplah setia kepada Tuhan, Dialah Tuhan yang akan memberikan kekuatan dan penghiburan serta jalan keluar yang terbaik. Tuhan kita adalah Allah yang bertindak adil. Tuhan akan membela yang tertindas dan menghukum orang yang memperlakukan sesamanya dengan tidak adil. Teruslah berharap kepada Allah dan jangan pernah menyerah.
STUDI PRIBADI: Apa saja yang diungkapkan Hana melalui pujiannya ini? Pelajaran apa yag bisa kita petik dari pujian Hana untuk pergumulan hidup kita hari ini?
Pokok Doa: Berdoalah agar jemaat Tuhan dapat bergantung sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi segala masalah kehidupan, karena Allah tidak pernah tinggal diam.