Kuat Kuasa Allah

“’Antarkanlah tabut Allah Israel itu; biarlah itu kembali ke tempatnya, supaya jangan dimatikannya kita dan bangsa kita.’ Sebab di seluruh kota itu ada kegemparan maut; tangan Allah menekan orang-orang di sana dengan sangat berat.” (1Sam. 5:11)



Bacaan hari ini: 1 Samuel 5 | Bacaan setahun: 1 Samuel 5-6

Kemenangan Filistin atas Israel ini disambut gembira, apalagi mereka bisa merebut Tabut Perjanjian, yang sangat ditakuti. Untuk menunjukkan kemenangan mereka, Tabut Tuhan dibawa dan diletakkan di samping Dagon, dewa mereka yang paling besar. Dagon adalah berhala orang Filistin, bahkan konon adalah ayah dari dewa Baal yang disembah orang Kanaan. Dagon dipercaya menguasai kehidupan, kesuburan dan keberhasilan orang Filistin dalam segala hal, termasuk berperang. Dengan bangga, orang Filistin menaruh Tabut di dalam kuil Dagon mereka.

Keesokkan harinya, mereka melihat bahwa patung Dagon tergeletak dalam posisi menyembah kepada Tabut. Kejadian itu berulang pada hari berikutnya, patung Dagon terjatuh, sementara kepala dan tangan Dagon terpisah. Tidak hanya itu, penduduk di Asdod dan sekitarnya terkena tulah. Tubuh mereka penuh dengan borok. Orang Filistin langsung sadar bahwa ini adalah perbuatan tangan Tuhan. Dari mana mereka tahu? Dari pasal sebelumnya, orang Filistin sudah tahu kehebatan Allah orang Israel (4:7-8). Seperti dulu, Allah menulahi orang Mesir, sekarang Allah menulahi mereka. Karena ketakutan, mereka memindahkan Tabut ke kota lain, mula-mula ke Ekron, kemudian ke Gad. Mungkin mereka berpikir, semakin jauh Tabut dipindah dari tanah Israel, kuasa Allah akan melemah. Namun kuasa-Nya tetap sama dan mereka semua terkena tulah yang sama.

Akhirnya orang Filistin mengakui bahwa, “tangan Allah keras melawan orang Filistin dan dewa Dagon” (ay. 7). Allah Israel adalah Allah yang hidup dan memiliki tangan yang kuat. Sedangkan Dagon, tidak berdaya sama sekali dan patah tangan serta kakinya. Sungguh luar biasa, bangsa asing yang ditulahi bisa sadar bahwa Allah Yahweh itu hebat.

Kadang dengan kasih dan berkat, Allah menunjukkan keberadaan diri-Nya agar kita taat kepada-Nya. Akan tetapi, bila kita bersikeras untuk tidak bertobat dari dosa kita, maka Allah akan menunjukkan “cambuk hajaran” untuk membuat kita sadar dan bertobat. Berdoalah, supaya kita jangan mengalami semuanya dulu, baru kemudian bertobat.

STUDI PRIBADI: Pernahkah Anda mengalami disiplin Tuhan? Dalam hal apa? Bagaimana respons Anda terhadap pendisiplinan Allah?

Pokok Doa: Berdoalah agar Allah tetap menyatakan kasih dan kuasa-Nya atas bangsa Indonesia serta gereja Tuhan di sini. Berdoa supaya Allah tetap menyertai dan melepaskan dunia dari pandemi yang sedang berlangsung. 

Sharing Is Caring :