Akulah Yang Mereka Tolak

“…sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.” (1 Samuel 8:7b)



Bacaan hari ini: 1 Samuel 8 | Bacaan setahun: 1 Samuel 8-9

Keinginan Israel memiliki seorang raja, merupakan titik balik sejarah Israel. Keinginan ini sudah ada jauh sebelumnya (Hak. 8:22), tetapi usia Samuel yang sudah tua, perilaku buruk anak-anak Samuel dan ketakutan akan ancaman bangsa-bangsa di sekitarnya menjadi pemicu munculnya kembali keinginan ini. Keinginan ini tidak salah, sebab sudah dinubuatkan bahwa raja-raja akan bangkit di Israel, ketentuan pemilihan raja serta petunjuk memerintahpun, sudah dibuat oleh Musa (Ul.17:15-20). Tapi, pengangkatan ini bertentangan dengan prinsip dasar teokrasi “Tuhan adalah Raja mereka.” Harusnya seorang raja di Israel adalah wakil Allah seperti para hakim sebelumnya, bukan menggantikan otoritas Ilahi.

Keinginan mereka akan seorang raja, pada dasarnya karena mereka menolak Tuhan sebagai Raja mereka. Jika menginginkan seorang raja sesuai hukum Allah (Ul.17:15), Tuhan tidak akan marah. Keinginan mereka tidak masuk akal; mereka hanya ingin seperti bangsa lain yang memiliki seorang raja dan berperang untuk mereka. Mereka tidak puas dengan pemerintahan Ilahi dan tidak percaya akan kehadiran, serta kekuatan Raja yang tidak terlihat. Tuhan dirasa tidak cukup tanpa pemimpin yang terlihat. Mereka meremehkan pemerintahan Tuhan yang membedakan mereka dengan bangsa lainnya, yaitu hak istimewa di bawah teokrasi langsung.

Alih-alih mencari tahu kehendak Tuhan dan menunggu waktunya perubahan, mereka mencari cara sendiri. Dengan demikian mereka tidak setia kepada Raja Ilahi. Samuel minta Israel mempertimbangkan kembali, jika Israel memiliki seorang raja, mereka akan jadi hamba raja itu, bahkan jika mereka berteriak kepada Tuhan, Tuhan tidak akan mendengarkan mereka. Israel tetap teguh dan Tuhan mengabulkan. Tuhan punya tujuan mengangkat seorang raja, yang dari keturunannya, Mesias akan datang.

Dalam kehidupan ini, orang Kristen pun bisa menunjukkan penolakan kepada Tuhan, yakni ketika melakukan segala kegiatan tanpa melibatkan Tuhan, ketika mengambil keputusan tanpa bertanya kepada Tuhan, di saat itulah kita menolak Tuhan. Libatkanlah Tuhan dalam seluruh hidup kita.

STUDI PRIBADI: Apakah kita sudah menjadikan Tuhan, sebagai Raja atas hidup kita dan melibatkan Tuhan dalam setiap tindakan yang kita lakukan?

Pokok Doa: Berdoalah supaya Tuhan yang mengambil alih semua hidup kita dan menyerahkan sepenuhnya diri kita di bawah pimpinan Tuhan, sehingga Tuhan sendiri yang memimpin hidup kita. 

Sharing Is Caring :