Raja Melalui Undian

“Sesudah itu disuruhnyalah suku Benyamin tampil ke muka menurut kaum keluarganya, maka didapati kaum keluarga Matri. Akhirnya disuruhnyalah kaum keluarga Matri tampil ke muka seorang demi seorang, maka didapati Saul bin Kish…” (1 Samuel 10:21)



Bacaan hari ini: 1 Samuel 10:17-27 | Bacaan setahun: 1 Samuel 10-11

Ketika Samuel telah menjadi tua dan anak-anak Samuel tidak dapat memimpin dengan benar, umat Israel memaksa meminta seorang raja sebagai pemimpin, kepada Samuel. Alasan sesungguhnya, mereka sedang menolak Allah sebagai Pemimpin mereka. Mereka ingin dipimpin oleh seorang raja seperti bangsa-bangsa lain (1 Sam.8:5).

Pada akhirnya, Tuhan mengabulkan permintaan mereka. Meskipun umat Israel terus-menerus menolak Tuhan, Ia tidak membiarkan mereka. Samuel akhirnya berjumpa dengan Saul dan mengurapinya menjadi raja atas Israel (1 Sam. 9-10:8). Jika Samuel telah mengurapi Saul menjadi raja, mengapa pada bagian ini Samuel harus memakai undian untuk menentukan siapa yang menjadi raja? Matthew Henry, seorang penafsir Alkitab mengatakan bahwa Samuel sangat paham betapa keras kepalanya bangsa Israel. Mereka tidak akan mau menerima pilihan itu jika hanya berdasarkan kesaksian Samuel semata. Melalui undian ini, mereka semua melihat bahwa suku Benyamin yang terpilih, kemudian kaum keluarga Matri, dan akhirnya Saul yang muncul dalam undian tersebut. Membuang undi adalah cara yang lazim digunakan di masa itu untuk mencari kehendak Tuhan. Ingat akan kisah Yunus? Dari undian itulah, mereka akhirnya tahu bahwa Yunus lah penyebab badai di kapal mereka (Yun. 1:7). Yosua juga membagi tanah Kanaan melalui undi (Yos. 18:8-10). Apakah hasil undi ini suatu kebetulan? Amsal 16:33 menulis, “Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal daripada TUHAN”. Tuhan bisa menyatakan pimpinan dan keputusan-Nya melalui undian.

Saat ini, apakah kita bisa mengambil keputusan berdasarkan undian? Dalam Alkitab, catatan terakhir tentang membuang undi adalah saat para Rasul menentukan pengganti Yudas. Ketika percaya kepada Tuhan Yesus, kita memiliki Roh Kudus yang tinggal bersama kita (Yoh. 16:13). Roh Kudus lah yang akan memberikan hikmat bagi kita untuk memahami kehendak Tuhan dan membimbing kita dalam mengambil keputusan yang tepat. Jadi berdoalah, mintalah hikmat Tuhan dan taatilah Roh Kudus!

STUDI PRIBADI: Apa yang menjadi kesulitan kita dalam memahami kehendak Tuhan? Apa yang harus kita lakukan supaya kita dapat menaati Roh Kudus?

Pokok Doa: Berdoalah agar setiap anak-anak Tuhan punya kerinduan untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, baik melalui membaca firman Tuhan, berdoa, beribadah dan melayani Tuhan. 

Sharing Is Caring :