Nasihat Ahitofel Yang Digagalkan

“Sebab TUHAN telah memutuskan, bahwa nasihat Ahitofel yang baik itu digagalkan, dengan maksud supaya TUHAN mendatangkan celaka kepada Absalom.” (2 Samuel 17:14 b)



Bacaan hari ini: 2 Samuel 17:1-14 | Bacaan setahun: 2 Samuel 17

Dalam percaturan politik, kita kenal istilah “pembisik.” Mereka adalah orang-orang yang memiliki andil memengaruhi kebijakan seorang pemimpin. Jika nasihat yang diberikan adalah nasihat yang jahat, bisa dibayangkan betapa ngeri akibatnya. Itulah yang terjadi dalam bacaan ini. Pemberontakan Absalom sedang mencapai titik menentukan. Karena itu, Absalom meminta nasihat Ahitofel. Nasihat Ahitofel sederhana: mereka harus menyergap Daud pada saat Daud sedang tidak siap dan kelelahan. Dengan serangan mengejutkan dan tidak terduga, pasukan Absalom pasti akan melumpuhkan pasukan Daud dan dengan mudah mengalahkannya. Strategi yang jenius untuk mengalahkan Daud!

Akan tetapi, Tuhan berkehendak lain. Absalom memutuskan mencari pandangan lainnya. Ia memanggil Husai dan meminta nasihatnya. Husai menasihati Absalom supaya unjuk kekuatan dan mengerahkan seluruh pasukannya mengepung Daud. Sesudahnya, Absalom tinggal mencari kesempatan yang baik untuk mengalahkan Daud. Sebuah kemenangan yang lebih gemilang, menurut Husai. Tampaknya, nasihat Husai ini lebih sesuai dengan keinginan Absalom sehingga ia menyetujuinya.

Semua yang terjadi ada dalam tangan Tuhan yang berdaulat. Nasihat Ahitofel digagalkan dan Absalom mengikuti nasihat Husai yang dianggap lebih baik. Allah mendengar doa Daud saat Ahitofel memutuskan memihak Absalom. “Gagalkanlah kiranya nasihat Ahitofel itu, ya TUHAN,” doa Daud (2Sam. 15:31). Beberapa penafsir menduga, tindakan melawan Daud ini dipengaruhi dendam pribadi. Ahitofel, yang diduga adalah kakek Batsyeba, nampaknya ingin balas dendam atas perbuatan Daud yang telah merusak keluarga Batsyeba dan membunuh Uria, suami Batsyeba. Sayangnya, baik relasi Ahitofel dengan Batsyeba, maupun motivasi Ahitofel mendukung pemberontakan Absalom, tidak pernah bisa kita ketahui dengan pasti.

Pastinya, Allah tidak tinggal diam. Sebaik apapun kejahatan dirancang, Allah Mahakuasa bisa mengubahnya. Hiduplah selaras kebenaran firman-Nya. Absalom dan Ahitofel, orang yang tidak berjalan dalam kehendak Allah.

STUDI PRIBADI: Mengapa nasihat Husai lebih didengar oleh Absalom ketimbang Ahitofel? Bagaimana Allah bertindak menyelamatkan Daud? Pelajaran apakah yang bisa kita petik?

Pokok Doa: Berdoalah supaya para pemimpin, baik yang di gereja ataupun di pemerintahan memiliki hati yang takut akan Tuhan dan bertindak dengan hati-hati dalam mengambil kebijakan dan keputusan. 

Sharing Is Caring :