Putus Asa Menjadi Sukacita

“Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu.” (Mazmur 13:6a)



Bacaan hari ini: Mazmur 13:1-6 | Bacaan tahunan: Mazmur 12-13

Menanti, tentu bukan hal yang menyenangkan bagi sebagian besar orang. Menanti antrian, menanti suami/istri kita pulang ke rumah, menanti anak-anak bermain di taman adalah membosankan. Hal tersebut tentu menjadi sesuatu yang membuat kita frustasi bila kita menanti dalam kesengsaraan, bukan? Kita tidak hanya kesulitan menemukan jalan keluar tetapi juga situasi tersebut harus kita jalani hari lepas hari.

Pemazmur dalam bagian ini mengungkapkan kekesalannya dan rasa frustrasi akan situasi yang dihadapi. Ia diperhadapkan pada fakta bahwa musuhnya tetap dalam kondisi yang baik sedangkan ia yang memiliki Allah, dalam kondisi yang terpuruk. Ia merasa tidak dibela bahkan ditinggalkan dalam masa sulit tersebut. Uniknya, dalam mazmur ini kita dapat melihat imannya kepada Allah yang ia sembah. Realita ini tidak mengubah keyakinannya bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah yang memegang perjanjian-Nya dan mengasihi umat-Nya. Pengalaman pada masa lampau lah yang membuat pemazmur menaruh pengharapannya bahwa akan tiba waktunya ia dapat bersukacita atas pembebasan Allah. Nyanyian pujian itu sungguh terjadi ketika pembebasan terjadi. Namun, pengetahuan bahwa pembebasan akan datang menciptakan rasa tenang dan rasa percaya diri dalam menghadapi situasi yang sulit di masa kini.

Kondisi serupa mungkin pernah atau sedang kita alami dalam perjalanan mengikut Tuhan. Kondisi kesehatan, karir, kehidupan rumah tangga kita seolah bertolak belakang dengan kondisi kerohanian kita saat ini. Tampaknya, Tuhan seolah-olah jauh dan membiarkan kita terpuruk dalam pergumulan kita. Dalam masa-masa seperti inilah, pengenalan akan Allah dan iman menjadi bagian terpenting dalam kehidupan kita. Allah yang pernah menolong kita adalah Allah yang sama yang menolong kita pada masa kini dan hari-hari yang akan datang. Pengharapan akan pertolongan Allah adalah lebih dari cukup bagi kita untuk menghadapi masa sulit dengan keberanian dan kedamaian. Biarlah kita terus mengingat kasih setia Tuhan dalam kehidupan kita dan mengucap syukur atasnya.

STUDI PRIBADI: Tuliskan dan naikkanlah syukur atas kebaikan Tuhan yang Anda rasakan beberapa waktu terakhir

Pokok Doa: Berdoalah agar setiap anak Tuhan terus menaruh pengharapan kepada Allah yang sejati itu. Tuhan Allah yang hidup menolong pergumulan anak-Nya, kemarin, hari ini dan besok. 

Sharing Is Caring :