Dewa Palsu Babel

“Sekalipun orang berseru kepadanya, ia tidak dapat menjawab dan ia tidak menyelamatkan mereka dari kesesakannya.” (Yesaya 46:7b)



Bacaan hari ini: Yesaya 46:1-13 Bacaan setahun: Yesaya 45-46

“Promo” – kata yang menggiurkan dalam iklan, yang dipampangkan di media sosial atau media cetak. Belum lagi jika disertai iming-iming harga murah atau serupa merk ternama, siapa yang tak tergoda untuk membeli? Padahal kita tahu jelas bahwa barang tersebut adalah produk imitasi yang mungkin kualitasnya jelek. Apalagi terkait barang elektronik, terbayang kah bila mendapat barang palsu? Namun, bukankah kita tetap sering tergiur? Hal ini ternyata juga dapat terjadi dalam perjalanan iman umat Tuhan.

Siapa yang tidak kenal bangsa Israel? Bangsa yang tegar tengkuk dan sering mendua dari Tuhan. Bahkan di tengah pembuangan pun, mereka tetap lebih percaya dewa-dewa Babel daripada Allah yang beranugerah kepada mereka. Melalui Yesaya, Allah mengingatkan bangsa Israel bahwa dewa-dewa babel (Dewa Bel dan Nebo yang adalah dewa utama Babel) yang disembah adalah buatan manusia yang sama sekali tidak sebanding dengan Allah YHWH (ay. 1-2). Dewa-dewa Babel juga tidak bisa memimpin umatnya, beda dengan Allah YHWH yang senantiasa hadir dan menuntun umat-Nya (ay. 3-4). Bukan hanya itu, dewa-dewa Babel juga hanya dewa palsu buatan manusia yang tidak dapat menjawab dan menyelamatkan umatnya dari kesesakan yang dialami (ay. 7). Namun sayang, baik rakyat Babel maupun umat Allah lebih tergiur kepada “promo” dewa-dewa buatan tangan manusia yang terlihat megah dan indah. Karena itu, YHWH kembali menyadarkan bangsa Israel untuk merendahkan diri, bertobat, dan berbalik kepada YHWH. YHWH mengingatkan umat-Nya untuk kembali menaruh percaya penuh kepada Dia, satu-satunya Allah dan Penolong sejati.

Dewa-dewa palsu pada zaman ini bukan hanya berbentuk patung yang disembah. Bisa berupa harta, sikap mengandalkan diri, jabatan, prestasi, sahabat, keluarga, dan lainnya. Hal-hal tersebut menjadi berhala ketika kita lebih menggantungkan diri dan percaya kepada hal-hal tersebut ketimbang Tuhan. Tuhan mau setiap anak-Nya menaruh percaya penuh hanya kepada Dia, satu-satunya Allah dan Penolong yang sejati. Masihkah Tuhan menjadi Pribadi yang kita percaya dan andalkan?

STUDI PRIBADI: Apa “dewa-dewa palsu” dalam hidup Anda? Mengapa Anda lebih percaya “dewa-dewa palsu” ketimbang Tuhan? Maukah Anda kembali percaya kepada Allah?

Pokok Doa : Berdoalah agar Tuhan menolong kita untuk kembali kepada Dia dan mintalah agar Tuhan menuntun kita dan mengarahkan mata kita hanya tertuju kepada-Nya, satu-satunya Allah dan Penolong yang sejati.

×

Yesaya 46 : 1-2

1 Dewa Bel sudah ditundukkan, dewa Nebo sudah direbahkan, patung-patungnya sudah diangkut di atas binatang, di atas hewan; yang pernah kamu arak, sekarang telah dimuatkan sebagai beban pada binatang yang lelah,

2 yang tidak dapat menyelamatkan bebannya itu. Dewa-dewa itu bersama-sama direbahkan dan ditundukkan dan mereka sendiri harus pergi sebagai tawanan.

×

Yesaya 46 : 3-4

3 "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.

4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

×

Yesaya 46 : 7

7 Mereka mengangkatnya ke atas bahu dan memikulnya, lalu menaruhnya di tempatnya; di situ ia berdiri dan tidak dapat beralih dari tempatnya. Sekalipun orang berseru kepadanya, ia tidak menjawab dan ia tidak menyelamatkan mereka dari kesesakannya.

Sharing Is Caring :