Kebangkitan Lazarus

“Jawab Yesus: Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Yoh. 11:25-26)



Bacaan hari ini: Yohanes 11:1-44 | Bacaan setahun: Yohanes 10-11

Pada tanggal 13 Maret 2016, seorang pendeta gereja di Semarang meninggal dunia. Lalu, jemaat gereja tersebut berdoa dan sambil histeris berseru: “bangkit, bangkit, bangkit!” Mereka melakukan itu karena percaya serta berharap pendetanya akan bangkit dari kematian. Namun, pendetanya tidaklah bangkit seperti harapan para jemaat ini.

Kisah kebangkitan Lazarus menunjukkan bahwa hanya Tuhan Yesus yang berkuasa membangkitkan manusia dari kematian. Itu terjadi karena Dia lah Allah Sang Empunya kehidupan. Kisah yang spektakuler ini adalah klimaks dari rangkaian mukjizat Tuhan Yesus sebagaimana disampaikan dalam Injil Yohanes. Terlebih, Lazarus saat itu sudah ada di kuburan selama empat hari, artinya ia jelas sudah mati, dan semua orang mengetahuinya.

Maria dan Marta mengawali kisah ini dengan mengirim kabar kepada Tuhan Yesus bahwa Lazarus saudara mereka sedang sakit (ay. 3). Namun Yesus sengaja tinggal dua hari lagi di tempat-Nya bersama para murid, lalu berkabar pada para murid bahwa Ia akan pergi ke tempat Lazarus (ay. 11). Yesus tahu bahwa Lazarus sudah mati (ay. 14), dan Ia tiba ketika Lazarus telah empat hari dikubur (ay. 17). Yesus bertemu Maria dan Marta dan Ia menghibur mereka, dan Alkitab mencatat, “maka menangislah Yesus” (ay. 35). Yesus menunjukkan simpati dan keprihatinan melalui apa yang dialami oleh Maria dan Marta. Ia turut merasakan dukacita atas kematian Lazarus. Kemudian Yesus menunjukkan bahwa mereka yang percaya akan melihat kemuliaan Allah (ay. 40). Tuhan Yesus adalah kebangkitan dan hidup; Ia menunjukkan kemahakuasaan-Nya serta kasih-Nya bagi saudara-saudara-Nya. Lazarus yang telah mati, bangkit dan keluar dari kubur (ay. 44).

Dari kisah kebangkitan Lazarus, kita tahu bahwa Allah berdaulat atas segala sesuatu termasuk kehidupan dan kematian. Apa pun yang terjadi di dunia ini adalah bagi kemuliaan-Nya. Bagian kita ialah taat dan berpegang teguh dalam iman kepada Tuhan Yesus. Dia adalah kebangkitan dan hidup, sehingga barang siapa yang percaya kepada-Nya pasti akan mendapatkan jaminan kehidupan kekal.

STUDI PRIBADI: Jelaskan maksud Tuhan Yesus tentang “Akulah kebangkitan dan hidup?” Bagaimana sikap orang percaya yang menerima jaminan kehidupan dalam kekekalan?

Pokok Doa: Berdoalah bagi orang-orang Kristen dalam lingkungan usaha atau pekerjaan, agar dapat menunjukkan teladan iman sebagai orang yang percaya kepada Kristus.

×

Yohanes 11 : 3

3 Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."

×

Yohanes 11 : 11

11 Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya."

×

Yohanes 11 : 14

14 Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati;

×

Yohanes 11 : 17

17 Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur.

×

Yohanes 11 : 35

35 Maka menangislah Yesus.

×

Yohanes 11 : 40

40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"

×

Yohanes 11 : 44

44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

Sharing Is Caring :