Merendahkan Diri Seperti Kristus

“Dan dalam keadaan sebagai manusia, ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Filipi 2:8)



Bacaan hari ini: Filipi 2:1-11 | Bacaan setahun: Filipi 2-3

Perjalanan hidup orang percaya harus seimbang antara kedewasaan rohani dan kedewasaan karakter, karena ketika kedua hal ini tidak seimbang maka akan sangat mempengaruhi relasi antara yang satu dengan lainnya, bahkan bisa menghancurkan hubungan di antara sesama orang percaya.

Filipi 2:1-11 ini merupakan nasihat rasul Paulus kepada jemaat Filipi. Filipi merupakan kota kosmopolitan, yang jemaatnya datang dari berbagai latar belakang dan tingkat sosial. Hal ini bisa menjadi ancaman perpecahan di tengah jemaat jika ada sikap mementingkan diri dan menganggap orang lainnya tidak penting. Oleh karena itu, Paulus menasihati jemaat Filipi agar mereka saling mengasihi dan menjadi satu dalam roh, serta tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian yang sia-sia. Tidak hanya itu, Paulus juga menasihati mereka untuk belajar dari teladan Yesus yang rendah hati, yang bersedia untuk melepaskan hak istimewa-Nya demi menaati Allah. Yesus mengabaikan kemuliaan diri-Nya, membiarkan diri-Nya dihina, direndahkan, disiksa bahkan disalib demi keselamatan manusia. Yesus telah merendahkan diri-Nya sebagai hamba yang dihina demi hidup manusia yang berdosa agar hubungan dengan Allah kembali pulih.

Rendah hati memang bukan sikap yang mudah untuk dilakukan. Pada kenyataannya ada orang-orang tertentu yang merasa berkuasa, kaya, populer dan berpengaruh sehingga sulit untuk merendahkan hati. Di dalam diri seseorang ada keinginan untuk dihormati, didengar dan juga dituruti. Sehingga tidak heran jika ada orang-orang tertentu, termasuk di gereja, yang bersikap egois, mementingkan diri sendiri, dan sikap ini berdampak pada perpecahan dalam jemaat Tuhan. Namun, ketika belajar dari bagian firman Tuhan ini untuk rendah hati seperti Kristus, maka kita seharusnya bisa melatih diri dalam relasi dengan sesama untuk tidak menonjolkan diri sendiri. Sebaliknya, kita bersedia memberi kesempatan dan menganggap orang lain lebih utama daripada diri sendiri.

STUDI PRIBADI: Bagaimanakah Anda merefleksikan firman Tuhan ini? Nasihat dan teguran praktis apa yang mendorong Anda untuk meneladani Kristus?

Pokok Doa: Berdoa bagi jemaat Tuhan, agar mampu merefleksikan firman Tuhan ini dalam relasinya dengan sesama orang percaya, sehingga ada kesatuan hati dengan saudara seiman sebagai kesatuan tubuh Kristus.

×

Filipi 2 : 1-11

Nasihat supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus

1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,

2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,

3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

×

Efesus 5 : 28

28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.

×

Efesus 5 : 22-24

22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,

23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

×

EFesus 5 : 25-30

25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.

29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya.

×

Efesus 4 : 11-16

11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

×

Efesus 4 : 15

15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

×

Efesus 4 : 1-4

1 Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.

2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:

4 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,

×

Efesus 4 : 11-12

11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

×

1 Korintus 1 : 24-25

24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.

Sharing Is Caring :