Orang-orang Majus Vs. Herodes

“Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.” (Matius 2:2)



Ayat Lectio Divina: Matius 2:2 | Bacaan Alkitab: Matius 2:1-6

Pada tanggal 10 November 2023, diadakan Pembukaan Piala Dunia U- 17 di Gelora Bung Tomo, Surabaya. Saat itu, salah satu penonton yang menghadiri pembukaan ini adalah Presiden FIFA yaitu Gianni Infantino yang tentu saja berasal dari luar Indonesia. Kedatangan Presiden FIFA dari jauh memiliki satu tujuan: memastikan Piala Dunia U-17 berjalan baik. Hal yang sama dengan kedatangan orang-orang Majus dari timur. Mereka datang dari Babel ke Yerusalem dengan menempuh perjalanan selama 40 hari, 1.288 km (sekitar 32 km / hari). Perjalanan yang lama, jauh, dan penuh risiko tetap membuat mereka ingin datang ke Yerusalem dan menyembah bayi Yesus setelah melihat bintang di Timur (Mat. 2:2). Hal ini kontras dengan raja Herodes dan warga Yerusalem yang tinggal dekat dengan tempat kelahiran Yesus, malah tidak mengetahui kelahiran-Nya (ay. 3).

Kisah ini mengajarkan kita dua hal, yaitu: Pertama, Allah berkenan memberitakan kabar sukacita kepada siapa pun yang Ia kehendaki. Allah memilih memberitakan kabar sukacita kelahiran Yesus, dan salah satunya kepada orang-orang Majus yang tinggal jauh dari tempat kelahiran Yesus. Mengapa? Karena Allah ingin orang-orang Majus yang telah menyembah Yesus menyebarkan berita ini kepada orang-orang di negaranya. Kedua, pengorbanan orang-orang Majus dari Timur atau Babel untuk datang ke Yerusalem untuk menyembah bayi Yesus mengajar kita bahwa ada harga yang harus dibayar untuk percaya, menyembah, dan mengikut Yesus (Mat. 10:38; 16:24). Mengapa? Karena Kristus telah membayar lunas semua utang dosa orang-orang percaya. “Kristus yang telah lunas membayar harga penebusan yang tak terbatas nilainya bagi orang-orang percaya mendorong kita untuk membayar harga dalam mengikut-Nya.”

Sebagai orang percaya, kita tidak perlu membayar harga untuk diselamatkan, tetapi yang kita perlukan adalah membayar harga dalam mengikut Kristus yang telah membayar harga penebusan bagi kita. Caranya adalah menundukkan seluruh aspek hidup kita di bawah pemerintahan Kristus, Tuhan.

STUDI PRIBADI: Orang percaya tidak dipanggil untuk membayar harga penebusan yang tak terbatas nilainya, tetapi orang percaya dipanggil untuk membayar harga dalam mengikut Kristus yang telah membayar lunas harga penebusan bagi orang percaya.

Pokok Doa: Berdoalah agar Allah menguatkan kita dalam perjalanan yang lama, jauh, panjang, dan sulit dalam mengikut Kristus.

×

Matius 2 : 2

2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

×

Matius 2 : 3

3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.

×

Matius 10 : 38

38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

×

Matius 16 : 24

24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

×

Wahyu 7 : 17

17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

×

1 Yohanes 4 : 10

10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

×

1 Yohanes 4 : 11

11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

×

1 Yohanes 4 : 12-17

12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

×

1 Yohanes 4 : 18

18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :