Jangan Berzina

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzina dengan dia di dalam hatinya.” (Matius 5:28)



Pembahasan: Matius 5:28 | Bacaan setahun: Matius 5:27-30

Membaca tulisan Yahudi pada masa Tuhan Yesus, kita dapati bahwa mereka memahami perintah ketujuh hanya sebatas mengambil istri atau tunangan orang lain (misal, Mazmur Salomo 8:11). Hubungan seks antara seorang pria dan wanita yang belum menikah atau dengan istrinya yang lain tidak dianggap sebagai perzinaan (misalnya Kel. 22:16-17; Ul. 22:28-29). Dalam budaya berpikir ini, Tuhan memberi cara pandang berbeda. Ia mengatakan bahwa setiap orang yang memandang perempuan dan mengingininya, sudah berzina dengan perempuan itu di dalam hatinya.

Dua hal yang Tuhan tekankan di sini. Pertama, Ia memperjelas bahwa perzinaan bukan hanya mencakup soal aksi, tetapi juga motivasi. Kedua, sekali lagi dengan menggunakan gaya bahasa hiperbola, Ia menekankan bahwa perzinaan adalah masalah yang serius, yang perlu kita atasi juga dengan sikap yang serius. Kerusakan karena perzinaan dalam hati memang tidak seserius tindakan perzinaan. Meskipun demikian, ini bukan berarti kita lantas memberikan tempat pada perzinaan dalam hati. Perzinaan adalah masalah serius yang harus ditanggulangi, apapun bentuknya!

Di ayat 29-30, Tuhan memberi solusinya. Bahasa yang Tuhan gunakan di sini masih mengandung bahasa hiperbola. Tentu Ia tidak bermaksud agar kita melakukannya secara literal. Nyatanya, kita masih bisa berbuat dosa dalam kebutaan dan kebuntungan yang kita alami. Apa yang hendak Ia sampaikan adalah bahwa kita harus siap melakukan dan mengorbankan apapun demi mengatasi masalah perzinaan yang kita hadapi.

Kita semua tahu bahwa menghancurkan telur ular jelas jauh lebih mudah dibanding membunuh ular yang sudah menetas. Sama seperti itu, hawa nafsu (perzinaan dalam hati) adalah telur dari ular yang bernama perzinaan. Karena itu, selagi ia masih menjadi telur, jangan beri kesempatan kepadanya untuk menetas dan menghancurkan hidup kita. Menggunakan bahasa yang Paulus gunakan, “[segera] matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala” (Kolose 3:5). Kiranya Tuhan menolong kita!

STUDI PRIBADI: Bagaimanakah konsep perzinaan pada masa itu berbeda dengan konsep perzinaan pada masa kini?

Pokok Doa: Doakan agar Tuhan memampukan anak-anak-Nya hidup dalam kekudusan seksual dan pernikahan.

×

Matius 5 : 18

18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

×

Galatia 3 : 13

3 Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?

×

Markus 10 : 15-16

15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

×

Yakobus 4 : 7

7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

×

Wahyu 7 : 17

17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

×

1 Yohanes 4 : 10

10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

×

1 Yohanes 4 : 11

11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

×

1 Yohanes 4 : 12-17

12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

×

1 Yohanes 4 : 18

18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :