“Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.” (Matius 6:9-10)
Pembahasan: Matius 6:9-10 | Bacaan setahun: Efesus 1:3-14
Efesus 1 : 3-14
Kekayaan orang-orang yang terpilih
3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.
4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
5 Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
6 supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.
7 Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.
11 Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan–kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya–
12 supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya.
13 Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
14 Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Doa Bapa Kami diberikan Yesus sebagai model doa orang Kristen yang sejati. Di dalamnya berisi enam permintaan dan terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama mencakup tiga permintaan yang berpusatkan pada kemuliaan Allah (nama-Nya, kerajaan-Nya dan kehendak-Nya). Sedangkan bagian kedua berisi tiga pemohonan berhubungan dengan kebutuhan manusia (makanan sehari-hari, pengampunan dan pelepasan).
Ketika memulai doa dengan mengucapkan “Bapa kami yang di surga” berarti kita sedang menyapa Allah yang bersifat pribadi dan penuh kasih seperti seorang bapa mengasihi anaknya. Frasa “dikuduskanlah nama-Mu” mengingatkan bahwa kita sedang menghadap Allah yang Mahakudus. Kita perlu datang dengan penuh hormat dan kekudusan. Kita tidak bisa datang kepada Allah tanpa mengakui dan meletakkan segala dosa kita. Ketika kita berdoa nama itu dikuduskan, maka ini merupakan pernyataan pujian dan komitmen untuk menghormati dan memuliakan nama kudus Allah.
Frasa “Datanglah Kerajaan-Mu” menunjuk pada pemerintahan rohani Allah, bukan kemerdekaan Israel dari Roma. Kerajaan Allah dinyatakan dalam perjanjian dengan Abraham, lalu hadir dalam pemerintahan Kristus di dalam hati setiap orang percaya, dan akan menjadi sempurna saat Kristus datang untuk kedua kalinya, ketika semua kejahatan dihancurkan dan Allah memerintah di langit dan bumi yang baru. Jadi kita percaya bahwa Kerajaan Allah akan datang dengan sempurna dan Allah dimuliakan.
Ketika berdoa “Jadilah kehendak-Mu” artinya kita percaya bahwa maksud yang terbaik dan sempurna dari Allah akan terlaksana di bumi dan di surga, baik di masa kini dan masa akan datang. Doa ini membawa kepada iman dan penyerahan penuh pada kehendak Allah atas hidup kita, dan juga mendorong kita untuk mempersembahkan diri menjadi pelaku-pelaku kehendak Allah agar Dia dimuliakan di atas hidup kita.
Kita boleh berdoa menyatakan permohonan dan permintaan, namun jangan menghabiskan semua kata dan fokus hati pada diri kita. Sebaliknya kita perlu mengutamakan dan memusatkan doa pada apa yang mulia bagi Allah sehingga permintaan kita akan terarah bagi kemuliakan nama Tuhan.
STUDI PRIBADI: Mengucapkan kata-kata Doa Bapa Kami berulang-ulang memang mudah. Tetapi, apa kita sungguh-sungguh merenungkan dan menghayati makna tiap katanya?
Pokok Doa: Mohon Allah Roh Kudus menerangi hati dan pikiran kita, serta menolong kita untuk berkata-kata di dalam doa kepada Allah Bapa.
Matius 6 : 5
5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Matius 6 : 7
7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
Matius 5 : 39
39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
Matius 5 : 28
28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Markus 10 : 13-16
Yesus memberkati anak-anak
13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Matius 19 : 13-15
Yesus memberkati anak-anak
13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
14 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."
15 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.
Matius 5 : 22c
22c siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
Matius 23 : 17
17 Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?
Matius 5 : 23-26
23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
1 Yohanes 4 : 20a
20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,
1 Yohanes 4 : 20b
20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.