Murid Sejati

“Tetapi Yesus berkata: Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.” (Lukas 9:62)



Pembahasan: Lukas 9:62 | Bacaan setahun: Lukas 9:57-62

Frances Ridley Havergal (1836-1879) adalah penulis himne “Tuhan, Ambil Hidupku”. Kerinduan terdalam hatinya adalah hidupnya berdampak secara rohani. Dia menghabiskan sebagian besar hidupnya menulis prosa dan puisi, dan berdampak luar biasa secara rohani. Himne “Tuhan, Ambil Hidupku” menggambarkan gairah sukacitanya mengikut Tuhan dan melayani sesama. Lagu ini ditulis di tengah kunjungan lima hari ke suatu rumah. Ada sepuluh orang di dalamnya, beberapa belum bertobat, beberapa lain sudah bertobat, namun tawar hati. Tuhan membisikkan doa di dalam hatinya, “Berikan Aku seisi rumah ini!” Dan Tuhan menjawabnya! Semua orang bertobat dan mendapatkan berkat! Malam itu, Havergal tidak bisa tidur karena sangat bersukacita, saat itulah lagu ini dituliskan dan bergema di hatinya baris demi baris, diakhiri dengan, “diriku seutuhnya, milik-MU selamanya!”

Dalam perikop hari ini, kita lihat bahwa tidak ada rabi biasa yang berani membuat tuntutan pada ‘calon’ muridnya seperti Yesus buat. Tetapi demikian otoritas-Nya, hingga Dia membuat tuntutan itu dan berharap untuk dipatuhi. Bahkan tanggung jawab keluarga yang paling mendasar pun dikalahkan oleh kewajiban untuk mengikut Tuhan dan mempermaklumkan kerajaan Allah!

Ada dua hal yang kita pelajari dari perikop ini. Pertama, Yesus sebagai Tuhan sepenuhnya dan sepenuhnya juga manusia akan ditolak bahkan dibunuh pada akhirnya. Paradoks ini juga akan diterima oleh pengikut-Nya, dan mereka yang memilih untuk mengikut-Nya harus siap menghadapinya! Kedua, mengikut dan menjadi murid-Nya membutuhkan fokus dan komitmen penuh. Seperti petani membajak ladangnya, jika dilakukan dengan tidak fokus, maka garis bajak yang dibentuk tidak mungkin lurus dan rapi. Tidak ada yang boleh mengganggu fokus dan komitmen kita dalam mengikut Tuhan. Pengikut pertama sebenarnya bukan sedang berduka karena kematian ayahnya, karena apabila memang sedang dalam kedukaan, tidak mungkin saat itu ada dia bersama dengan Yesus! Ungkapannya di ayat 59 hanya menunjukkan ketidaksiapan hatinya untuk mengikut Yesus. Demikian pula jawaban Tuhan Yesus kepada pengikut kedua, hanya untuk mempertegas bahwa fokus dan komitmen penuh adalah harga yang harus dibayar untuk menjadi murid-Nya yang sejati.

STUDI PRIBADI: Apa yang ingin Anda lakukan setelah merenungkan? Ambil komitmen dan lakukan firman Tuhan ini mulai hari ini dan jangan berpuas hati hanya memahami firman.

Pokok Doa: Berdoalah mohon agar Roh Kudus menolong kita untuk dapat fokus mempersembahkan hidup kita menjadi murid-Nya!

×

Lukas 9 : 59

59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."

×

Lukas 9 : 43-46

43 Maka takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah.

Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus

(9-43b) Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:

44 "Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."

45 Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.

Siapa yang terbesar di antara para murid

46 Maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.

×

Lukas 9 : 48

48 dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar."

×

Yohanes 13:18

18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.

×

Yohanes 15 : 16

16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Sharing Is Caring :