Salib Dan Penderitaan

“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,” (Filipi 3:10)



Pembahasan: Filipi 3:10 | Ayat Bacaan: Filipi 3:4-10

Penderitaan ialah suatu realitas tak terhindarkan dalam hidup manusia. Meskipun sering dihindari dan ditakuti, penderitaan merupakan bagian dari pengalaman hidup yang tidak dapat dielakkan. Sejak jatuhnya manusia dalam dosa, penderitaan telah menjadi bagian dari kenyataan dunia yang rusak dan akan terus ada hingga kedatangan akhir zaman. Bagaimana seharusnya orang Kristen menanggapi penderitaan? Beberapa pandangan menyatakan bahwa penderitaan timbul dari keinginan hati manusia, dan untuk menghindarinya, kita harus memadamkan semua keinginan. Namun, pandangan ini tidak selaras dengan ajaran Alkitab yang mengajarkan bahwa yang perlu ditebus adalah keinginan yang salah, bukan semua keinginan.

Dalam Filipi 3:10, Paulus menyoroti kesalahan pemikiran orang-orang Kristen Yahudi pada zamannya. Mereka mengejar kebanggaan dan kehormatan duniawi seperti latar belakang keluarga, garis keturunan, dan ketaatan pada hukum Taurat sebagai jalan menuju keselamatan dan perkenanan Allah. Namun, Paulus menegaskan bahwa kebanggaan sejati, keselamatan, dan perkenanan Allah hanya diperoleh melalui Yesus Kristus, bukan melalui prestasi duniawi. Dari ayat ini, Paulus mengajukan tiga hal yang harus menjadi fokus utama hidup seorang Kristen: pengenalan akan Kristus, pengalaman akan kuasa kebangkitan Kristus, dan berpartisipasi dalam penderitaan Kristus. Mengapa Paulus begitu menekankan hal ini? Karena hanya melalui proses ini seseorang dapat menjadi semakin serupa dengan Kristus dan mencapai keselamatan yang sempurna.

Penderitaan, jika dialami karena dan bersama Kristus, memiliki makna yang dalam dalam kehidupan orang percaya. Penderitaan merupakan bagian dari proses penyempurnaan iman yang membuat kita semakin mengenal Allah. Seperti biasa kita dengar: tanpa salib tanpa kemuliaan. Sebagai orang Kristen, keserupaan dengan Kristus haruslah menjadi keinginan utama kita. Penderitaan adalah bagian dari prosesnya. Sejauh mana kita memandang salib dan penderitaan hidup sebagai kesempatan untuk bersekutu bersama Kristus? Sikap hati kita terhadap hal ini adalah cerminan dari komitmen iman kita sebagai murid-murid-Nya.

STUDI PRIBADI: Bagaimana sikap kita sebagai anak Tuhan, menghadapi dan menghayati penderitaan dalam hidup? Apakah Salib Kristus telah menjadi contoh bagi kita?

Pokok Doa: Berdoalah agar jemaat Tuhan tidak menderita karena perbuatan dosanya. Berdoalah agar setiap umat Tuhan tetap hidup memuliakan Tuhan meski ada di tengah penderitaan yang sedang dialaminya.

×

Filipi 3 : 10

10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya

×

Wahyu 12 : 11

11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.

×

Ibrani 11 : 1

1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

×

Markus 14 : 5

5 Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu.

×

Markus 14 : 6

6 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.

Sharing Is Caring :