Keluarga Kuat, Keluarga Sehat

“Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.” (Efesus 5:33)



Bacaan hari ini: Efesus 5:33 | Ayat Bacaan: Efesus 5:33-6:4

Sepasang suami istri saling melempar handuk basah satu sama lain. Sang istri berteriak, “Anak-anak, lihat, beginilah ayahmu!” Sang suami membalas, “Dan beginilah ibu kalian!” Pertengkaran kecil itu berlanjut hingga anak-anak menangis ketakutan. Situasi ini merupakan gambaran kehidupan keluarga yang tidak diinginkan kebanyakan orang. Banyak orang memahami keluarga seharusnya menjadi tempat yang aman, damai, dan terjalin cinta kasih di dalamnya.

Rasul Paulus memberikan kunci untuk membangun keluarga yang kuat dan sehat pada bagian firman Tuhan ini. Dia menekankan pentingnya kasih dan penghargaan dalam perkawinan. Kata “kasihilah” mempunyai bahasa asli “agapato” yang merujuk pada kasih agape Allah, yaitu kasih yang tidak memikirkan diri sendiri. Umat Tuhan dituntut untuk mengasihi seperti Kristus mengasihi gereja, artinya suami dipanggil untuk mengasihi istrinya dengan cara yang sama seperti Kristus mengasihi gereja. Kasih Kristus yang tanpa syarat, setia, dan mempersembahkan diri-Nya untuk kebaikan gereja adalah teladan utama bagi suami untuk siap mempersembahkan diri bagi kebaikan istrinya, dengan memprioritaskan kebutuhan dan kesejahteraan istrinya.

Demikian juga istri dipanggil untuk menghormati suaminya. Kata “menghormati” dalam bahasa aslinya “phobetai” yang berarti menghormati, memuliakan dengan rasa takut atau rasa segan. Penghormatan ini bukanlah semata-mata menghormati kepemimpinan suami, tetapi juga menghormati peran yang diberikan Allah kepada suami sebagai kepala keluarga yang melindungi, menyediakan, dan membimbing keluarga. Dengan demikian akan tercipta kesatuan yang sejati, yang dalam dan saling melengkapi antara suami dan istri. Suami istri mempunyai peran yang unik, tetapi bersatu dalam kasih, penghormatan, dan tujuan bersama yang tercermin dalam komitmen mereka satu sama lain dan dalam kesetiaan mereka kepada janji pernikahan mereka.

Sebagai umat Kristen, kasih dan penghargaan adalah dasar dari hubungan perkawinan. Ketika mempraktikkan hal ini, maka itulah cerminan hubungan Kristus dengan gereja, dan umat membawa kemuliaan bagi nama Tuhan dalam kehidupan perkawinan.

STUDI PRIBADI: Apa peran dan tanggung jawab suami & istri dalam keluarga? Bagaimana setiap keluarga dapat menyelaraskan kehendak pribadi dengan kehendak Tuhan?

Pokok Doa: Berdoa untuk kesehatan emosi dan rohani pasangan suami-istri jemaat, juga komitmen berumah tangga, agar Kristus tetap dihadirkan dalam keluarga, sehingga ada pertumbuhan kerohanian yang baik.

×

1 Korintus 15 : 3

3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,

×

1 Korintus 15 : 4

4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

×

Kisah Para Rasul 2 : 34

34 Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:

×

Kisah Para Rasul 2 : 34a

34a Sebab bukan Daud yang naik ke sorga,

×

Kisah Para Rasul 2 : 34b

34b malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:

×

Kisah Para Rasul 2 : 36

36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Sharing Is Caring :