Filipus Di Samaria

“Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.” (KPR 8:5)



Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 8:5 | Ayat Bacaan: Kisah Para Rasul 8:4-25

Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang belum mendengar Injil, salah satunya adalah wilayah yang terkucilkan secara sosial dan tidak banyak orang mau ke sana. Bagian firman Tuhan hari ini mengajarkan tentang pemberitaan Injil yang dilakukan Filipus di wilayah yang khusus dan tidak terlalu terjamah secara sosial.

Pada waktu itu, banyak rasul dan pemberita Injil yang menyebarkan Injil Kristus. Salah satunya adalah Filipus yang memberitakan Mesias di salah satu kota di Samaria. Wilayah Samaria memiliki konteks khusus. Berdasarkan sejarahnya, orang Samaria dianggap sebagai bangsa Israel yang melakukan kawin campur. Akibatnya, secara sosial mereka dikucilkan karena dianggap sebagai suku bangsa yang tidak murni, layaknya orang Yahudi pada umumnya. Bahkan secara ekstrim, orang Yahudi umumnya tidak akan melewati wilayah Samaria. Mereka lebih rela memutari perbatasan dengan kota Samaria jika harus menuju wilayah lain. Namun demikian, Filipus tetap menjelajahi wilayah ini dan memberitakan tentang Kristus. Pada waktu itu, bangsa ini juga erat dengan kuasa gelap. Namun, dengan kuasa Allah yang menyertai dalam pemberitaan Injil, kota ini bisa dimenangkan dan banyak jiwa percaya kepada Yesus. Sayangnya, budaya yang melekat pada suatu bangsa tidak selalu mudah mengalami perubahan. Ini terlihat dalam diri seorang penyihir yang bernama Simon. Ia tetap memiliki konsep yang keliru sekalipun sudah mendapati tanda yang diberikan dalam pelayanan Filipus. Karena itu, diperlukan pertobatan yang berasal dari Tuhan yang menjamah dan merubah seseorang.

Tentu saja dalam lingkungan dimana kita berada, masih banyak orang yang belum mendengar dan menerima Yesus sebagai Juruselamat. Bagaimana peran kita agar bisa menginjili mereka dan memperdengarkan Kristus sehingga mereka dapat menerima dan percaya kepada Yesus? Biarlah Tuhan memakai setiap kita menjadi alat di tangan-Nya dan memberitakan tentang Mesias dengan sepenuh hati.

STUDI PRIBADI: Mengapa kota di Samaria tersebut erat dengan kuasa gelap bahkan terdapat ahli sihir yang seolah menggunakan nama Allah seperti Simon?

Pokok Doa: Berdoalah bagi pemberitaan Injil terutama bagi daerah ataupun wilayah yang belum terjangkau Injil.

×

Kisah Para Rasul 2 : 41-47

41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.

44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,

45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.

46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

×

1 Korintus 15 : 4

4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

×

Kisah Para Rasul 2 : 34

34 Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:

×

Kisah Para Rasul 2 : 34a

34a Sebab bukan Daud yang naik ke sorga,

×

Kisah Para Rasul 2 : 34b

34b malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:

×

Kisah Para Rasul 2 : 36

36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Sharing Is Caring :