“Tetapi roh jahat itu menjawab: Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?” (KPR 19:15)
Pembahasan: Kisah Para Rasul 19:15 | Ayat Bacaan: Kisah Para Rasul 19:13-30
Kisah Para Rasul 19 : 13-30
Anak-anak Skewa
13 Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: “Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus.”
14 Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa.
15 Tetapi roh jahat itu menjawab: “Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?”
16 Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka.
17 Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk Efesus, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, maka ketakutanlah mereka semua dan makin masyhurlah nama Tuhan Yesus.
18 Banyak di antara mereka yang telah menjadi percaya, datang dan mengaku di muka umum, bahwa mereka pernah turut melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu.
19 Banyak juga di antara mereka, yang pernah melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak.
20 Dengan jalan ini makin tersiarlah firman Tuhan dan makin berkuasa.
Demetrius menimbulkan huru-hara di Efesus
21 Kemudian dari pada semuanya itu Paulus bermaksud pergi ke Yerusalem melalui Makedonia dan Akhaya. Katanya: “Sesudah berkunjung ke situ aku harus melihat Roma juga.”
22 Lalu ia menyuruh dua orang pembantunya, yaitu Timotius dan Erastus, mendahuluinya ke Makedonia, tetapi ia sendiri tinggal beberapa lama lagi di Asia.
23 Kira-kira pada waktu itu timbul huru-hara besar mengenai Jalan Tuhan.
24 Sebab ada seorang bernama Demetrius, seorang tukang perak, yang membuat kuil-kuilan dewi Artemis dari perak. Usahanya itu mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit bagi tukang-tukangnya.
25 Ia mengumpulkan mereka bersama-sama dengan pekerja-pekerja lain dalam perusahaan itu dan berkata: “Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa kemakmuran kita adalah hasil perusahaan ini!
26 Sekarang kamu sendiri melihat dan mendengar, bagaimana Paulus, bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh Asia telah membujuk dan menyesatkan banyak orang dengan mengatakan, bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa.
27 Dengan jalan demikian bukan saja perusahaan kita berada dalam bahaya untuk dihina orang, tetapi juga kuil Artemis, dewi besar itu, berada dalam bahaya akan kehilangan artinya. Dan Artemis sendiri, Artemis yang disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia yang beradab, akan kehilangan kebesarannya.”
28 Mendengar itu meluaplah amarah mereka, lalu mereka berteriak-teriak, katanya: “Besarlah Artemis dewi orang Efesus!”
29 Seluruh kota menjadi kacau dan mereka ramai-ramai membanjiri gedung kesenian serta menyeret Gayus dan Aristarkhus, keduanya orang Makedonia dan teman seperjalanan Paulus.
30 Paulus mau pergi ke tengah-tengah rakyat itu, tetapi murid-muridnya tidak mengizinkannya.
Seorang saudara saya pernah mengalami musibah, menabrak pintu seorang pengguna mobil yang tiba-tiba terbuka. Oleh karena kondisi yang sulit akhirnya membuatnya berinisiatif untuk mencari “backingan” seorang polisi yang memiliki pangkat tinggi. Singkat cerita, didapatkannyalah orang yang dimaksud, dan akhirnya membuat masalah menjadi cepat selesai tanpa harus dirugikan.
Satu sisi saya turut lega karena masalah selesai, tetapi di sisi lain saya merasa sedikit malu. Kenapa? Karena nama polisi yang digunakan adalah ayah teman saya bersekolah. Saya merasa seperti “sok kenal” dengan ayah teman ini dan merasa tidak enak karena memakai namaya untuk keperluan pribadi. Mungkin kondisi inilah yang menggambarkan bagaimana anak-anak Skewa menggunakan nama Allah untuk mendukung ambisinya.
Anak-anak Skewa adalah anak pemimpin Yahudi. Sayangnya mereka bukan anak Allah, melainkan seorang tukang jampi-jampi. Lalu kenapa anak-anak Skewa ini salah, padahal mereka melakukannya dalam nama Yesus? Pertama karena Paulus adalah anak Allah, ia memiliki otoritas sebagai rasul Kristus yang menyatakan mukjizat dalam nama Tuhan Yesus. Berbeda dengan anak-anak Skewa, yang bahkan bukanlah orang yang percaya Tuhan. Kedua, tentang tujuan ketika melakukan mukjizat. Paulus melakukan dalam sisi sebagai utusan Allah. Kita dapat membaca di dalam frasa ayat 11: “Oleh Paulus Allah mengadakan mukjizat-mukjizat yang luar biasa.” Jadi, titik berat yang berinisiatif melakukan adalah Allah, lalu memakai Paulus melakukan karya-Nya.
Berbeda dengan apa yang dilakukan anak-anak Skewa. Mereka menggunakan nama yang paling “manjur” untuk mendukung tujuan pribadinya. Motivasi yang demikian menandakan kalau kita sedang menggunakan Allah, bukan digunakan oleh Sang Allah. Bukankah seharusnya kita ini adalah alat yang mengerjakan mukjizat kalau Tuhan menghendaki? Cukup disayangkan, yang terjadi di sini malah sebaliknya.
Kiranya lewat kisah anak-anak Skewa, kita dapat menjadi jemaat yang tahu diri. Janganlah demi keiginan serta ambisi pribadi lantas kita menghampiri Allah, menginginkan kuasa-Nya, agar memuluskan keinginan kita. Kita adalah alat, biar terserah kepada Dia yang berinisiatif menggunakan kita menjadi seperti apa.
STUDI PRIBADI: Bagaimanakah saudara memakai nama Allah? Sudahkah sesuai dengan tujuan Allah sendiri?
Berdoalah: Ya Tuhan, nama-Mu besar dan berkuasa. Kiranya setiap kami bisa berhati-hati dalam menyatakannya.
Kisah Para Rasul 19 : 11
11 Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa,
Kisah Para Rasul 15 : 19-20
19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah,
20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.
Kisah Para Rasul 15 : 28-29
28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:
29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."
Kisah Para Rasul 2 : 34a
34a Sebab bukan Daud yang naik ke sorga,
Kisah Para Rasul 2 : 34b
34b malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:
Kisah Para Rasul 2 : 36
36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."