“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat- malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang… tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (8:38, 39)
Pembahasan: Roma 8:38-39 | Ayat Bacaan: Roma 8:28-39
Roma 8 : 28-39
28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Keyakinan iman
31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
36 Seperti ada tertulis: “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.”
37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Di tengah kondisi saat ini, pernahkah kita menyadari bahwa dalam ketidak-stabilan ekonomi, politik, dan sosial dewasa ini, ada banyak orang merasa telah kehilangan arah, pegangan dan pijakan yang kokoh? Apa kita juga bergumul dengan problema kehidupan yang sama?
Pada Roma 8:38-39, Rasul Paulus menulis dengan penuh keyakinan: “Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Paulus memakai kata “aku yakin” (Πέπεισμαι) menunjukkan suatu keyakinan yang sangat teguh dan tak tergoyahkan. Ini bukan sekadar opini atau perasaan tenang yang sementara, melainkan hasil dari pengalaman pribadi, pemahaman teologis yang mendalam, dan penyataan Firman Allah yang telah ia alami. Paulus yakin bahwa tidak ada kekuatan apapun di alam semesta ini yang mampu memisahkan orang-orang yang percaya dari kasih Allah. Penggunaan kata “tidak” (οὔτε) dalam frasa “tidak akan dapat memisahkan” sebenarnya muncul berulang kali dalam struktur kalimat bahasa asli, yang diwakilkan dengan kata “baik” dalam terjemahan Bahasa Indonesia, ini menekankan sebuah kepastian dan ketidak-tergoyahkan dari kasih Allah yang kekal. Demikianlah jaminan kasih Allah yang kekal dalam hidup kita, tidak dapat diganggu gugat oleh apapun dan siapapun juga. Yang tidak kalah penting untuk kita perhatikan adalah kata “memisahkan” (χωρίσαι). Kata ini juga memberi penegasan yang sangat kuat dan tegas. Ditulis dalam bentuk aorist infinitif aktif menunjukkan bahwa perpisahan tersebut tidak hanya mustahil terjadi, tetapi tidak mungkin terjadi.
Mari kita jalani hidup dengan yakin akan penyertaan Allah yang telah mewujudkan kasih-Nya dalam dan melalui Kristus. Kasih Allah yang abadi menyediakan jaminan akan kepastian, keamanan, dan kekuatan. Sehingga kita selalu diingatkan akan suatu jaminan yang jauh melampaui segala gejolak dunia, yaitu kasih Allah yang tak tergoyahkan.
STUDI PRIBADI: Apa yang membuat kita mampu menghadapi pergumulan kehidupan ini? Pernahkah kita menyadari dan mengalami akan kasih Allah di dalam Kristus?
Pokok Doa: Berdoa bagi jemaat Tuhan agar dapat menemukan keyakinan, pengharapan, kekuatan dan damai sejahtera di dalam kasih Allah bagi dunia yang cepat berubah. Gereja mewartakan kasih Allah bagi umat manusia.
Roma 8 : 38-39
38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Roma 6 : 1
1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
Roma 6 : 10
10 Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
Roma 6 : 13
13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Roma 3 : 20
20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
Kisah Para Rasul 2 : 36
36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."