Menjadi Ciptaan Baru

“Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.” (Gal. 6:14-15)



Pembahasan: Galatia 6:14 | Ayat Bacaan: Galatia 6:11-18

Orang-orang Kristen Yahudi di Galatia berpandangan bahwa orang Kristen non-Yahudi harus disunat terlebih dahulu agar benar-benar menjadi Kristen. Ironisnya, meskipun memaksakan sunat sebagai syarat (tanda lahiriah), mereka sendiri tidak memelihara hukum Taurat (kehidupan rohani) dengan sungguh-sungguh. Selain itu, sunat juga dijadikan cara untuk menghindari penganiayaan yang muncul sebagai konsekuensi iman mereka. Orang-orang ini memilih berpijak di atas doktrin yang keliru ketimbang dianiaya karena iman kepada Kristus. Hal inilah yang ditentang keras oleh rasul Paulus.

Mereka adalah orang-orang munafik yang menuntut orang lain menaati ajaran mereka, sementara mereka sendiri menghindar dari semua beban berat itu. Paulus menulis bahwa ia memiliki tanda-tanda lahiriah di tubuhnya. Ini nampaknya merujuk kepada bekas luka akibat penganiayaan dalam pemberitaan Injil. Namun, Paulus tidak bermegah atas tanda-tanda tersebut. Ia hanya bermegah di dalam salib Kristus. Bagi Paulus, yang penting bukan tanda lahiriah, melainkan menjadi ciptaan baru di dalam Kristus.

Di dalam kekristenan, menjadi ciptaan baru bukanlah sekadar menunjukkan perubahan penampilan lahiriah atau memakai atribut-atribut Kristen (seperti memakai kalung salib atau simbol Kristen lainnya). Bukan juga sekadar perubahan gaya hidup: bila sebelumnya tidak pernah ke gereja, sekarang jadi rajin ke gereja; bila dulunya tidak mau tahu, sekarang justru terlibat aktif dalam banyak aktivitas gereja. Semua itu baik, tapi bukan itu esensinya. Ketika kekristenan hanya berhenti sebatas pada tanda lahiriah, maka ada begitu banyak kerugian rohani yang akan dialami orang Kristen. Pertumbuhan iman mengalami kemandegan, bahkan tak jarang yang muncul justru adalah kemunafikan dan kesalehan palsu.

Menjadi ciptaan baru di dalam Kristus mensyaratkan perubahan rohani yang terjadi di dalam diri, meninggalkan dosa lama, membuang kebiasaan buruk, memliki kerinduan untuk mengenal Tuhan lebih dalam, serta hidup menjadi saksi Kristus.

STUDI PRIBADI: Apakah kita sudah menjadi ciptaan baru di dalam Kristus? Adakah tanda rohani dalam hidup kita sebagai ciptaan baru?

Pokok Doa: Berdoa memohon pertolongan Allah Roh Kudus agar kita tidak jatuh dalam kemunafikan dan kesalehan palsu, tetapi mengalami perubahan hidup sejati, menjadi ciptaan baru di dalam Kristus.

×

Roma 11 : 11

11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.

×

Roma 6 : 1

1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?

×

Roma 6 : 10

10 Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.

×

Roma 6 : 13

13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

×

Roma 3 : 20

20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

×

Kisah Para Rasul 2 : 36

36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Sharing Is Caring :