Jangan Meninggalkan Ibadah

“Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:25)



Pembahasan: Ibrani 10:25 | Ayat Bacaan: Ibrani 10:19-25

Pada umumnya, kita pasti mengalami ketakutan yang besar ketika kita melakukan pelanggaran dan harus berurusan dengan hukum. Namun, di saat yang sama, kita akan beroleh kelegaan apabila menyadari bahwa ada seorang pengacara yang dapat membela, bahkan membebaskan kita dari tuntutan hukum yang berlaku.

Bagian firman Tuhan hari ini mengingatkan kita, sebagai umat Allah, bahwa kedatangan-Nya kembali–untuk menjemput orang-orang yang setia–makin mendekat. Namun, di sisi lain, kita juga diingatkan bahwa kita mempunyai “seorang Imam Besar” yang akan membela kita. Berkat pelayanan Imam Besar kita itulah, “hati nurani” kita sudah “dibersihkan,” dan “tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.” Akibatnya, kita beroleh kesempatan masuk ke tempat kudus-Nya. Kata “menghadap” di sini (Yun. proserkhomai) lebih baik diterjemahkan “datang kepada,” sama seperti terjemahan yang tepat dalam Ibrani 4:16. Pendeknya, kita dapat menghampiri Dia karena “hati nurani” kita dan “tubuh” kita sudah dibereskan oleh Kristus. Karena itu, tidak ada alasan bagi umat Allah untuk tidak menghampiri Allah.

Tujuan pengakuan ini adalah mengenai pengharapan kita di dalam Kristus. Dengan demikian, umat Allah didorong untuk saling memperhatikan dan saling mengingatkan supaya jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah. Yang diharapkan di sini adalah hubungan pribadi di antara umat Allah, di mana ada sikap saling menasihati dan menguatkan. Saat kedatangan Tuhan Yesus yang semakin mendekat memberi dorongan yang semakin kuat agar hal ini lebih giat dilakukan.

Sebagai umat Allah pada zaman akhir ini, marilah kita dengan setia menghampiri takhta Allah dan selalu mengingat bahwa hari Tuhan itu akan segera tiba. Ketika saat itu mendekat, kita akan menghadapi banyak pencobaan rohani dan penganiayaan, maupun banyak ajaran palsu. Oleh sebab itu, kita harus berkumpul secara tetap untuk saling menguatkan. Harapannya, kita semua tetap berpegang teguh kepada Kristus, Sang Imam Besar Agung kita.

STUDI PRIBADI: Apa yang menjadi alasan kuat kita harus setia beribadah kepada Allah?

Pokok Doa: Berdoalah agar Gereja Tuhan terus menjalankan ibadah yang baik dan benar, serta ada saling memperhatikan dan menguatkan di antara anggota jemaat Tuhan.

×

Ibrani 4 : 16

16 Sebab itu, marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta anugerah, supaya kita menerima rahmat dan menemukan anugerah untuk mendapat pertolongan pada waktunya.

×

Ibrani 10 : 9-10

9 Kemudian kata-Nya, "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua.

10 Karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

×

Ibrani 10 : 12

12 Tetapi, setelah mempersembahkan hanya satu kurban saja karena dosa, Kristus duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,

×

Ibrani 10 : 17

17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan pelanggaran mereka."

×

Titus 1 : 8b-9

8b suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri

9 dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.

Sharing Is Caring :