“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes 1:9)
Pembahasan: 1 Yohanes 1:9 | Ayat Bacaan: 1 Yohanes 1:5-10
1 Yohanes 1 : 5-10
5 Inilah berita yang telah kami dengar dari Dia dan kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
6 Jika kita katakan bahwa kita mempunyai persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan tidak melakukan kebenaran.
7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa.
8 Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
10 Jika kita berkata bahwa kita tidak pernah berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
Baju hitam itu tidak mudah kotor!” kata seorang ibu kepada anaknya yang sedang memilih baju baru. Kita tahu hal ini tidak benar. Warna hitam tidak membuat baju sulit kotor, melainkan hanya membuat noda lebih tersamarkan. Semakin gelap warna baju, semakin tidak terlihat noda tersebut. Sebaliknya, semakin terang, semakin terlihat. Hal ini sama dengan kehidupan setiap orang percaya. Di dalam terang Kristus, kita akan melihat betapa berdosanya kita.
Dalam nas ini, Yohanes menunjukkan bahwa Yesus adalah terang sejati (ay. 5). Ketika seseorang mengikut Kristus, terang-Nya menerangi seluruh kehidupan, sehingga orang itu akan melihat betapa kotor kehidupannya. Lebih daripada itu, pengorbanan-Nya di kayu salib telah menyucikan kehidupan kita dari dosa (ay. 7). Pertanyaannya, seberapa kita sadar akan dosa-dosa kita? Banyak orang sepertinya tidak menyadari betapa telah berdosanya mereka. Mereka merasa diri baik-baik saja, sebab mereka bukan pembunuh, pemerkosa, perampok, dst. Tak heran, mereka senang meringkas doa pengakuan dosa pribadi dengan kalimat yang menunjukkan betapa dosa dianggap sebagai hal sepele.
Di sebuah acara nonton bareng film The Passion of the Christ, seorang remaja bertanya, “Mengapa Yesus perlu sampai menderita dan mati di kayu salib menebus hidup kita? Bukankah Dia Allah yang bisa saja melenyapkan dosa hanya dengan menjentikkan jari-Nya?” Sang pemimpin acara menjadi bingung dan kelabakan menjawabnya. Di tengah-tengah jemaat yang sedang mengharapkan jawaban dari si pemimpin acara, tiba-tiba ada suara yang memecah keheningan. Suara itu berkata, “Karena begitu mengerikannya dosa yang kita perbuat!”
Dosa bukanlah perkara sepele yang bisa dihilangkan dengan menjentikkan jari. Sebaliknya, karena dosa adalah perkara serius dan sangat mematikan, Allah harus berinkarnasi menjadi manusia, menderita, dan mati tergantung. Pertanyaannya: sudahkah Anda datang kepada-Nya, tertunduk malu dan menyadari dosa-dosa Anda?
STUDI PRIBADI: Ingatlah kembali keseharian kita. Adakah dosa-dosa yang selama ini terus kita lakukan? Mari datang kepada Tuhan dan memohon pengampunan.
Pokok Doa: Doakanlah saudara seiman kita yang menyepelekan dosa dan terus hidup di dalamnya.
1 Yohanes 1 : 5
5 Inilah berita yang telah kami dengar dari Dia dan kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
1 Yohanes 1 : 7
7 Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
Ibrani 10 : 12
12 Tetapi, setelah mempersembahkan hanya satu kurban saja karena dosa, Kristus duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,
Ibrani 10 : 17
17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan pelanggaran mereka."
Titus 1 : 8b-9
8b suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri
9 dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.