“Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.” (Wahyu 4:2)
Pembahasan: Wahyu 4:2 | Ayat Bacaan: Wahyu 4:1-6
Wahyu 4 : 1-6
1 Setelah itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di surga dan suara yang dahulu kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, “Naiklah kemari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.”
2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, ada sebuah takhta di surga, dan di takhta itu duduk Seorang.
3 Dia yang duduk di takhta itu tampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud.
4 Di sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
5 Dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: Itulah ketujuh Roh Allah.
6 Di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Penglihatan Yohanes tentang takhta di surga dan kehadiran Allah yang suci dalam Wahyu 4:2 mengundang kita untuk merenungkan tentang kedaulatan, kemuliaan, dan kehadiran Allah dalam hidup kita sebagai orang percaya. Kedaulatan Allah yang tidak terbatas memberikan kepastian bahwa Dia memiliki kendali penuh atas segala sesuatu, termasuk situasi-situasi yang sulit atau tidak terduga. Ini mengingatkan kita bahwa kehidupan ini bukan tentang kita mengendalikan segalanya, tetapi tentang memercayakan diri kita sepenuhnya kepada Allah yang memiliki rencana yang sempurna.
Kemuliaan surga dan kehadiran Allah yang suci menuntun kita untuk hidup dalam kesadaran akan keagungan-Nya dalam segala hal. Pemuliaan dan penghormatan kepada Allah melalui pujian, penyembahan, dan kepatuhan kepada firman-Nya menjadi tanggapan yang tepat atas penglihatan ini. Kita dipanggil untuk menjadikan hidup kita sebagai penyembahan yang hidup bagi-Nya dalam setiap tindakan dan keputusan. Ini membangun hubungan yang lebih dalam dengan-Nya dan membentuk karakter kita sesuai dengan kehendak-Nya.
Pengalaman rohani Yohanes yang terjadi dalam Roh mengingatkan kita akan pentingnya memiliki hubungan yang intim dengan Allah. Melalui doa, meditasi, dan studi Alkitab, kita terbuka untuk menerima wahyu dan bimbingan-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah panggilan untuk terus bertumbuh dalam iman kita dan menempatkan Allah di pusat segala sesuatu yang kita lakukan. Kehidupan yang terhubung dengan Allah melalui Roh Kudus memungkinkan kita untuk memahami kehendak-Nya dan menjalani hidup yang berkenan kepada-Nya.
Dalam refleksi ini, kita diingatkan tentang hidup dalam ketaatan dan penghormatan kepada Allah, mengakui kebesaran dan kemuliaan-Nya dalam segala hal. Melalui kesadaran akan kedaulatan, kemuliaan, dan kehadiran Allah dalam hidup kita, kita dipanggil untuk hidup sebagai saksi-saksi Kristus yang setia dan hidup dalam ketaatan yang penuh sukacita kepada-Nya. Semoga setiap aspek kehidupan kita mencerminkan kemuliaan-Nya, dan melalui kita, nama Allah dimuliakan di bumi seperti di surga.
STUDI PRIBADI: Bagaimana pengertian akan kedaulatan Allah yang terungkap melalui penglihatan takhta di surga dapat memberikan ketenangan dan kepastian dalam situasi- situasi sulit yang kita hadapi?
Pokok Doa: Berdoalah agar setiap orang percaya merendahkan diri di hadapan-Nya dan mengakui kedaulatan-Nya yang sempurna di dalam hidup mereka.
Wahyu 4 : 2
2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, ada sebuah takhta di surga, dan di takhta itu duduk Seorang.
Wahyu 3 : 8b, 10a
8b Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
10a Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku,
Wahyu 3 : 7
7 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
Wahyu 3 : 10b
10b maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang tinggal di bumi.
Matius 10 : 16-20
16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
17 Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan mencambuk kamu di rumah ibadatnya.
18 Karena Aku, kamu akan digiring ke hadapan penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
19 Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu khawatir tentang bagaimana dan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.
20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.
Matius 28 : 19-20
19 Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman."
Filipi 4 : 4-7
4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
6 Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Ibrani 4 : 14-15
14 Jadi, karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita berpegang teguh pada pengakuan iman kita.
15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Sebaliknya sama seperti kita, Ia telah dicobai, hanya saja Ia tidak berbuat dosa.
Wahyu 3 : 12
12 Siapa yang menang, ia akan Kujadikan tiang di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari surga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.