Abram Dan Ismael

“Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur.” (Kejadian 16:7)



Pembahasan: Kejadian 16:1-16 | Ayat Bacaan: Kejadian 15-16

Kisah Abram, Sarai dan Hagar ini mencerminkan kehidupan manusia di dunia ini, terkhusus seorang anak Tuhan, yang percaya Tuhan, tetapi masih hidup di dunia yang penuh pergumulan dan pencobaan. Abram dan Sarai sadar bahwa mereka adalah umat pilihan Tuhan, dan Tuhan punya rencana dan kehendak atas diri mereka. Sehingga tanggung jawab hidup mereka di dunia ini adalah taat melakukan perintah Allah dan menunjukkan suatu sikap hidup yang benar kepada sesama lainnya, karena mereka adalah umat Allah yang berbeda dengan orang dunia.

Titik awal kejatuhan mereka adalah mencoba dengan cara dunia untuk mendapatkan seorang anak. Mereka tidak sabar menunggu janji Tuhan yang berakibat munculnya masalah beruntun. Rencana mereka semula adalah menjadikan Hagar (seorang budak) sebagai istri Abram, sehingga anaknya akan menjadi anak Abram dan Sarai. Namun cerita berikutnya tidak seperti yang diharapkan oleh mereka, malah berkembang semakin jauh dan di luar kendali mereka. Hagar mengandung dan terjadi ketegangan di antara Sarai dan Hagar, dan Abram tidak sanggup menyelesaikan masalah tersebut. Pada akhirnya, Sarai tega mengusir Hagar yang sedang mengandung keluar dari rumah mereka, padahal itu adalah ulah mereka berdua. Perbuatan mereka ini tidak mencerminkan bahwa mereka adalah orang panggilan Tuhan, yang seharusnya memperhatikan hidup Hagar dan juga anak yang dikandungnya.

Bukankah hal-hal di atas sering kali kita alami di dunia ini? Sebagai umat Tuhan, kita tahu prinsip kebenaran firman Tuhan. Namun sering kali kita melangkah melampaui kebenaran firman Tuhan, sehingga kita terjebak di dunia ini. Kita membuat masalah dan kita tidak sanggup membereskannya. Bersyukur di akhir cerita tersebut, Allah hadir! Melalui pertemuan dengan Hagar, Allah memberikan janji berkat bagi Hagar, bahwa sesungguhnya Allah tahu keadaan Hagar dan juga mengasihi Hagar. Maka Hagar mau pulang ke rumah tuannya dan tunduk di bawah Sarai. Demikian juga kita yang hidup di tengah-tengah situasi yang sulit, izinkan Tuhan hadir dan memegang kendali atas masalah dan pergumulan Anda, supaya Tuhan yang menyelesaikannya bagi Anda.

STUDI PRIBADI: Masalah apa yang Anda sesali dan perbuat dalam hidup Anda dan masih belum ada jalan keluarnya? Gumulkan, bagaimana cara agar Anda mau Tuhan menyelesaikan masalah tersebut bagi Anda!

Pokok Doa: Doakan di hadapan Tuhan akan situasi sulit yang sebenarnya Anda sangat sesali dan mintalah kekuatan Tuhan untuk menaati apa yang dikehendaki-Nya dalam menghadapinya.

×

Kejadian 14 : 21

21 Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."

×

Kejadian 9 : 13

13 Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.

×

Kejadian 8 : 21

21 Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.

×

Kejadian 9 : 21-22

21 Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya.

22 Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar.

×

Kejadia 2 : 23

23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."

×

Kejadian 2 : 24

24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

×

Kejadia 2 : 25

25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

×

Kolose 3 : 9b

9b karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

×

Roma 8 : 29

29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

×

Mazmur 88 : 14

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

×

Mazmur 88 : 16

15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.

×

Mazmur 88 : 17-18

16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,

17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.

×

Mazmur 88 : 19

18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.

×

Mazmur 88 : 2, 10

1 (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.

9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.

×

Mazmur 88 : 14-15

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

14 (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

Sharing Is Caring :