Yakub Si Penipu

“Jawab ayahnya: Adikmu telah datang dengan tipu daya dan telah merampas berkat yang untukmu itu.” (Kejadian 27:35)



Pembahasan: Kejadian 27:1-40 | Ayat Bacaan: Kejadian 27

Pernahkah bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, kenapa orang jahat dapat hidup lebih nyaman dibanding orang baik-baik?” Demikianlah realita yang sering kita temukan. Banyak orang hidup sembarangan, bahkan jahat dan merugikan orang lain, tapi hidupnya seolah-olah “diberkati” Tuhan. Seperti contohnya Simon Hayut, yang kisahnya diangkat menjadi film The Tinder Swindler. Hayut telah menipu banyak wanita melalui aplikasi kencan Tinder dan meraup uang jutaan dolar dari para korbannya. Namun, sekalipun telah merugikan para korbannya, Hayut hanya dihukum 5 bulan penjara.

Hari ini ketika kita membaca bagian Firman ini, pertanyaan yang sama mungkin juga muncul dalam benak pikiran. Dalam bagian ini, kita menemukan bagaimana Yakub bersama dengan Ribka, ibunya, bekerja sama menipu Ishak. Menariknya, sekalipun rencana ini tampak mustahil karena Esau dan Yakub memiliki penampilan yang sangat berbeda, pada akhirnya Yakub dan Ribka berhasil mengelabui Ishak dan mendapatkan berkat Esau. Sebuah penipuan yang direncanakan dan dilaksanakan dengan sangat baik. Tetapi, mengapa Tuhan mengizinkan hal ini terjadi? Apakah berarti Tuhan menyetujui penipuan? Tentu saja tidak! Tuhan adalah Allah yang kudus, yang tidak bisa menoleransi dosa. Maka meskipun ketika Yakub tampak lolos, sebenarnya tidak! Yakub tetap harus menanggung konsekuensi dari dosanya. Dikatakan bahwa Yakub harus kabur (ayat 41-45). Pergi meninggalkan keluarganya karena Esau menaruh dendam padanya (ay. 41). Namun, tidak hanya itu, ada banyak kesulitan yang harus ditanggung Yakub di kemudian hari sebagai konsekuensi dosa yang dilakukannya. Jadi, Tuhan mengizinkan, tetapi tidak tinggal diam. Dia tetap bekerja, memberikan hukuman dan pelajaran sesuai dengan waktu-Nya untuk mengajarkan sesuatu yang lebih besar bagi Yakub.

Selain itu, ketika kita melihat kejahatan Yakub, lalu melihat bahwa Yesus lahir dari keturunan Yakub, kita bisa belajar sesuatu yang begitu indah. Tuhan bisa memakai orang-orang yang tidak sempurna untuk menggenapi rencana keselamatan-Nya bagi dunia ini. Termasuk setiap kita. Tuhan bisa memakai kita yang tidak sempurna ini untuk ambil bagian dalam rencana keselamatan-Nya yang sempurna.

STUDI PRIBADI: Apa yang dapat kita pelajari dari kehidupan Yakub? Apakah Allah toleransi atas dosa Yakub? Bagaimana seharusnya hidup di hadapan Allah yang Maha Kudus?

Pokok Doa: Berdoa agar Umat Allah selalu menyaksikan kehidupan yang berintegritas dan menyaksikan Allah. Berdoa bagi para pemimpin bangsa dan negara Indonesia agar diberikan kepekaan untuk hidup takut akan Allah.

×

Kejadian 27 : 41-45

41 Esau menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh."

42 Ketika diberitahukan perkataan Esau, anak sulungnya itu kepada Ribka, maka disuruhnyalah memanggil Yakub, anak bungsunya, lalu berkata kepadanya: "Esau, kakakmu, bermaksud membalas dendam membunuh engkau.

43 Jadi sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku, bersiaplah engkau dan larilah kepada Laban, saudaraku, ke Haran,

44 dan tinggallah padanya beberapa waktu lamanya, sampai kegeraman

45 dan kemarahan kakakmu itu surut dari padamu, dan ia lupa apa yang telah engkau perbuat kepadanya; kemudian aku akan menyuruh orang menjemput engkau dari situ. Mengapa aku akan kehilangan kamu berdua pada satu hari juga?"

×

Kejadian 27 : 41

41 Esau menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh."

×

Kejadian 47 : 29-30

29 Ketika hampir waktunya bahwa Israel akan mati, dipanggilnyalah anaknya, Yusuf, dan berkata kepadanya: "Jika aku mendapat kasihmu, letakkanlah kiranya tanganmu di bawah pangkal pahaku, dan bersumpahlah, bahwa engkau akan menunjukkan kasih dan setia kepadaku: Janganlah kiranya kuburkan aku di Mesir,

30 karena aku mau mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangku. Sebab itu angkutlah aku dari Mesir dan kuburkanlah aku dalam kubur mereka." Jawabnya: "Aku akan berbuat seperti katamu itu."

×

Kejadian 49 : 29-32

29 Kemudian berpesanlah Yakub kepada mereka: "Apabila aku nanti dikumpulkan kepada kaum leluhurku, kuburkanlah aku di sisi nenek moyangku dalam gua yang di ladang Efron, orang Het itu,

30 dalam gua yang di ladang Makhpela di sebelah timur Mamre di tanah Kanaan, ladang yang telah dibeli Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik.

31 Di situlah dikuburkan Abraham beserta Sara, isterinya; di situlah dikuburkan Ishak beserta Ribka, isterinya,

32 dan di situlah juga kukuburkan Lea; ladang dengan gua yang ada di sana telah dibeli dari orang Het."

×

Kejadian 22 : 12

12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

×

2 Timotius 4 : 7

7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

×

Kejadia 2 : 25

25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

×

Kolose 3 : 9b

9b karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

×

Roma 8 : 29

29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

×

Mazmur 88 : 14

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

×

Mazmur 88 : 16

15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.

×

Mazmur 88 : 17-18

16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,

17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.

×

Mazmur 88 : 19

18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.

×

Mazmur 88 : 2, 10

1 (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.

9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.

×

Mazmur 88 : 14-15

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

14 (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

Sharing Is Caring :