Dina Dan Sikhem

“Pada hari ketiga, ketika mereka sedang menderita kesakitan, datanglah dua orang anak Yakub, yaitu Simeon dan Lewi, kakak-kakak Dina, setelah masing-masing mengambil pedangnya, menyerang kota itu dengan tidak takut-takut serta membunuh setiap laki-laki.” (Kejadian 34:25)



Pembahasan: Kejadian 34:1-31 | Ayat Bacaan: Kejadian 33-34

Belakangan, istilah papa pudel menjadi viral karena ada seorang ayah yang tidak terima anaknya dihina dengan sebutan “pudel.” Ayah ini menanggapi olokan itu dengan amarah dan membawa sekelompok orang guna menuntut keadilan dengan cara berlebihan. Coba bayangkan, bagaimana jika kita yang dihina dan dilecehkan? Bagaimanakah kita dalam menghadapinya? Dari kisah Dina dan Sikhem, setidaknya mengingatkan kita akan tiga hal penting berkaitan dengan isu ini:

Pertama, pentingnya menjaga diri dan pergaulan. Tidak jarang tragedi kehidupan terjadi karena kita sendiri tidak membatasi diri dari pergaulan yang salah. Kasus yang menimpa Dina, suka atau tidak suka, harus kita akui berawal dari kesalahan pergaulan yang melampaui batas (ay. 1). Tidak banyak yang bisa kita harapkan dari masyarakat yang tidak kenal dan tidak takut akan Tuhan. Kita sendiri yang perlu belajar membatasi diri.

Kedua, pentingnya pengendalian hawa nafsu, amarah dan kekecewaan. Ketiga hal ini berpotensi memiliki sifat destruktif yang sangat mengerikan. Sikhem, simbol dari hawa nafsu orang muda yang tidak terkendali, bukan hanya menghancurkan Dina, tetapi juga seluruh kota Sikhem. Begitupun Simeon dan Lewi. Kemarahan dan kekecewaan yang tidak terkendali, membuat mereka membantai seluruh penduduk kota Sikhem. Pada akhirnya, tindakan mereka yang berniat membela keadilan, menjadi tindakan kejahatan yang mengerikan.

Ketiga, pentingnya menghadapi ketidakadilan secara bijak. Setelah Yakub tahu, ia hanya terdiam (ay. 5). Kemungkinan besar Yakub merasa tidak tahu bagaimana harus menyikapinya. Ia tentu marah dan kecewa, namun sebagai pendatang dengan jumlahnya yang jauh lebih kecil dibanding suku-suku lain, ia perlu lebih berhati-hati dalam bersikap. Jika salah berespons, maka ia dan seisi keluarga bisa habis (ay. 30). Di saat Yakub hanya bisa diam, Simeon dan Lewi bertindak melampaui batas. Narasi ini menggarisbawahi pentingnya berdiri melawan ketidakadilan dan hinaan, namun harus dengan jalan yang mencerminkan hikmat Allah, bukan dengan pelampiasan hawa nafsu dan kemarahan.

STUDI PRIBADI: Apakah yang Alkitab ajarkan tentang cara menghadapi penghinaan, pelecehandan ketidakadilansecara bijak dan benar berdasarkan perspektif Tuhan?

Pokok Doa: Doakan agar anak-anak Tuhan dimampukan menjaga pergaulan dan menghadapi kejahatan dengan bijak dan benar.

×

Kejadian 34 : 1

1 Pada suatu kali pergilah Dina, anak perempuan Lea yang dilahirkannya bagi Yakub, mengunjungi perempuan-perempuan di negeri itu.

×

Kejadian 34 : 5

5 Kedengaranlah kepada Yakub, bahwa Sikhem mencemari Dina. Tetapi anak-anaknya ada di padang menjaga ternaknya, jadi Yakub mendiamkan soal itu sampai mereka pulang.

×

Kejadian 34 : 30

30 Yakub berkata kepada Simeon dan Lewi: "Kamu telah mencelakakan aku dengan membusukkan namaku kepada penduduk negeri ini, kepada orang Kanaan dan orang Feris, padahal kita ini hanya sedikit jumlahnya; apabila mereka bersekutu melawan kita, tentulah mereka akan memukul kita kalah, dan kita akan dipunahkan, aku beserta seisi rumahku."

×

Kejadian 30 : 34-36

34 Kemudian kata Laban: "Baik, jadilah seperti perkataanmu itu."

35 Lalu diasingkannyalah pada hari itu kambing-kambing jantan yang bercoreng-coreng dan berbelang-belang dan segala kambing yang berbintik-bintik dan berbelang-belang, segala yang ada warna putih pada badannya, serta segala yang hitam di antara domba-domba, dan diserahkannyalah semuanya itu kepada anak-anaknya untuk dijaga.

36 Kemudian Laban menentukan jarak tiga hari perjalanan jauhnya antara dia dan Yakub, maka tetaplah Yakub menggembalakan kambing domba yang tinggal itu.

×

Kejadian 30 : 37-39

37 Lalu Yakub mengambil dahan hijau dari pohon hawar, pohon badam dan pohon berangan, dikupasnyalah dahan-dahan itu sehingga berbelang-belang, sampai yang putihnya kelihatan.

38 Ia meletakkan dahan-dahan yang dikupasnya itu dalam palungan, dalam tempat minum, ke mana kambing domba itu datang minum, sehingga tepat di depan kambing domba itu. Adapun kambing domba itu suka berkelamin pada waktu datang minum.

39 Jika kambing domba itu berkelamin dekat dahan-dahan itu, maka anaknya bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang.

×

Kejadian 30 : 43

43 Maka sangatlah bertambah-tambah harta Yakub, dan ia mempunyai banyak kambing domba, budak perempuan dan laki-laki, unta dan keledai.

×

Kejadia 2 : 25

25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

×

Kolose 3 : 9b

9b karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

×

Roma 8 : 29

29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

×

Mazmur 88 : 14

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

×

Mazmur 88 : 16

15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.

×

Mazmur 88 : 17-18

16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,

17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.

×

Mazmur 88 : 19

18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.

×

Mazmur 88 : 2, 10

1 (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.

9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.

×

Mazmur 88 : 14-15

13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.

14 (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

Sharing Is Caring :