Desain Kemah Suci

“Mereka harus membuat Tempat Kudus bagi-Ku, supaya Aku bersemayam di antara mereka.” (Keluaran 25:8)



Pembahasan: Keluaran 26:1-37 | Ayat Bacaan: Keluaran 25-26

Sebuah bangunan yang kokoh dan baik tidaklah terlepas dari keahlian sang arsitek yang merancangnya. Desain yang presisi serta perhitungan yang matang diperlukan bukan hanya dari tampilan luar tetapi juga kerangka bangunan serta bahan-bahan yang akan digunakan. Kesalahan sekecil apapun akan berdampak sangat besar pada hasil akhir bangunan tersebut.

Maka dari itu, Keluaran 26:1-37 pun menggambarkan instruksi Allah yang sangat detail dalam membangun Kemah Suci, sebuah bangunan yang menjadi simbol bahwa Tuhan hadir di tengah-tengah umat-Nya. Allah tidak sekadar memberikan instruksi umum, melainkan turun pada detail terkecil – dari jenis kain yang digunakan, warna benang, hingga cara pemasangan tirai dan tiang. Hal ini menunjukkan keseriusan inisiatif Allah untuk berkomunikasi bahkan tinggal bersama dengan umat pilihan-Nya. Bukan hanya itu, detail yang dituntut dalam pembangunan ini sekaligus menunjukkan kekudusan Pribadi Allah yang tidak boleh diperlakukan secara sembarangan. Keseriusan yang sama juga diwujudnyatakan ketika Kristus datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Melalui karya salib-Nya, kini kehadiran Allah bukan hanya ada dalam Bait Allah saja, tetapi juga dalam hati setiap umat percaya. Paulus mengatakan bahwa setiap pengikut Kristus adalah Bait Allah dan roh Allah tinggal di dalam setiap mereka (1 Kor. 3:16). Bukankah sejatinya manusia yang adalah Bait Allah juga merupakan desain agung dari-Nya sejak semula?

Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan, sudahkah setiap kita menyadari kebenaran bahwa Ia adalah Allah yang berinisiatif dan mengusahakan secara serius sehingga kita dapat menikmati persekutuan di dalam-Nya? Bagaimana respons kita terhadap kebenaran ini? Sembari gentar akan kekudusan Pribadi-Nya, kiranya kebenaran ini juga menjadi berita sukacita untuk setiap kita yang telah mendengar dan menerima Dia sebagai Juru Selamat kita. Kehadiran-Nya di dalam kita dan kita di dalam Dia-lah yang memampukan kita untuk terus berjuang menghidupi kehendak-Nya dalam hidup kita.

STUDI PRIBADI: Mengapa Allah memberi instruksi yang sangat detail dalam pembangunan Bait Suci? Menurut kita, bagaimana memperlakukan diri sebagai Bait Roh Kudus Allah?

Pokok Doa: agar terang Kristus terpancar dari kehidupan anak-anak Tuhan sehingga menjadi kabar keselamatan bagi yang belum percaya. Bagi generasi muda di pedalaman, diperhatikan Gereja Tuhan dan pemimpin bangsa.

×

Keluaran 26 : 1-37

Mengenai Kemah Suci

1 "Kemah Suci itu haruslah kaubuat dari sepuluh tenda dari lenan halus yang dipintal benangnya dan dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi; dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun, haruslah kaubuat semuanya itu.

2 Panjang tiap-tiap tenda haruslah dua puluh delapan hasta dan lebar tiap-tiap tenda empat hasta: segala tenda itu harus sama ukurannya.

3 Lima dari tenda itu haruslah dirangkap menjadi satu, dan yang lima lagi juga harus dirangkap menjadi satu.

4 Pada rangkapan yang pertama, di tepi satu tenda yang di ujung, haruslah engkau membuat sosok-sosok kain ungu tua dan demikian juga di tepi satu tenda yang paling ujung pada rangkapan yang kedua.

5 Lima puluh sosok harus kaubuat pada tenda yang satu dan lima puluh sosok pada tenda yang di ujung pada rangkapan yang kedua, sehingga sosok-sosok itu tepat berhadapan satu sama lain.

6 Dan haruslah engkau membuat lima puluh kaitan emas dan menyambung tenda-tenda Kemah Suci yang satu dengan yang lain dengan memakai kaitan itu, sehingga menjadi satu.

7 Juga haruslah engkau membuat tenda-tenda dari bulu kambing menjadi atap kemah yang menudungi Kemah Suci, sebelas tenda harus kaubuat.

8 Panjang tiap-tiap tenda harus tiga puluh hasta dan lebar tiap-tiap tenda empat hasta: yang sebelas tenda itu harus sama ukurannya.

9 Lima dari tenda itu haruslah kausambung dengan tersendiri, dan enam dari tenda itu dengan tersendiri, dan tenda yang keenam haruslah kaulipat dua, di sebelah depan kemah itu.

10 Haruslah engkau membuat lima puluh sosok pada rangkapan yang pertama di tepi satu tenda yang di ujung dan lima puluh sosok di tepi satu tenda pada rangkapan yang kedua.

11 Haruslah engkau membuat lima puluh kaitan tembaga dan memasukkan kaitan itu ke dalam sosok-sosok dan menyambung tenda-tenda kemah itu, supaya menjadi satu.

12 Mengenai bagian yang berjuntai itu, yang berlebih pada tenda kemah itu, haruslah setengah dari tenda yang berlebih itu berjuntai di sebelah belakang Kemah Suci.

13 Sehasta di sebelah sini dan sehasta di sebelah sana pada bagian yang berlebih pada panjang tenda-tenda kemah itu haruslah berjuntai pada sisi-sisi Kemah Suci, di sebelah sini dan di sebelah sana untuk menudunginya.

14 Juga haruslah engkau membuat untuk kemah itu tudung dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, dan tudung dari kulit lumba-lumba di atasnya lagi.

15 Haruslah engkau membuat untuk Kemah Suci papan dari kayu penaga yang berdiri tegak,

16 sepuluh hasta panjangnya satu papan dan satu setengah hasta lebarnya tiap-tiap papan.

17 Tiap-tiap papan harus ada dua pasaknya yang disengkang satu sama lain; demikianlah harus kauperbuat dengan segala pap

an Kemah Suci.

18 Haruslah engkau membuat papan-papan untuk Kemah Suci, dua puluh papan pada sebelah selatan.

19 Dan haruslah kaubuat empat puluh alas perak di bawah kedua puluh papan itu, dua alas di bawah satu papan untuk kedua pasaknya, dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan untuk kedua pasaknya.

20 Juga untuk sisi yang kedua dari Kemah Suci, pada sebelah utara, kaubuatlah dua puluh papan

21 dengan empat puluh alas peraknya: dua alas di bawah satu papan dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan.

22 Untuk sisi belakang Kemah Suci, pada sebelah barat, haruslah kaubuat enam papan.

23 Dua papan haruslah kaubuat untuk sudut Kemah Suci, di sisi belakang.

24 Kedua papan itu haruslah kembar pasaknya di sebelah bawah dan seperti itu juga kembar pasaknya di sebelah atas, di dekat gelang yang satu itu; demikianlah harus kedua papan itu; haruslah itu merupakan kedua sudutnya.

25 Jadi harus ada delapan papan dengan alas peraknya: enam belas alas; dua alas di bawah satu papan dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan.

26 Juga haruslah kaubuat kayu lintang dari kayu penaga: lima untuk papan-papan pada sisi yang satu dari Kemah Suci,

27 lima kayu lintang untuk papan-papan pada sisi yang kedua dari Kemah Suci, dan lima kayu lintang untuk papan-papan pada sisi Kemah Suci yang merupakan sisi belakangnya, pada sebelah barat.

28 Dan kayu lintang yang di tengah, di tengah-tengah papan-papan itu, haruslah melintang terus dari ujung ke ujung.

29 Papan-papan itu haruslah kausalut dengan emas, gelang-gelang itu haruslah kaubuat dari emas sebagai tempat memasukkan kayu-kayu lintang itu, dan kayu-kayu lintang itu haruslah kausalut dengan emas.

30 Kemudian haruslah kaudirikan Kemah Suci sesuai dengan rancangan yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.

31 Haruslah kaubuat tabir dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun.

32 Haruslah engkau menggantungkannya pada empat tiang dari kayu penaga, yang disalut dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, berdasarkan empat alas perak.

33 Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kaubawa tabut hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat kudus dan tempat maha kudus.

34 Tutup pendamaian itu haruslah kauletakkan di atas tabut hukum di dalam tempat maha kudus.

35 Meja itu haruslah kautaruh di depan tabir itu, dan kandil itu berhadapan dengan meja itu pada sisi selatan dari Kemah Suci, dan meja itu haruslah kautempatkan pada sisi utara.

36 Juga haruslah kaubuat tirai untuk pintu kemah itu dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: tenunan yang berwarna-warna.

37 Haruslah kaubuat lima tiang dari kayu penaga untuk tirai itu dan kausalutlah itu dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, dan untuk itu haruslah kautuang lima alas dari tembaga."

×

1 Korintus 3 : 16

3 Lalu datanglah Musa dan memberitahukan kepada bangsa itu segala firman TUHAN dan segala peraturan itu, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak: "Segala firman yang telah diucapkan TUHAN itu, akan kami lakukan."

×

Keluaran 24 : 9

9 Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel.

×

Keluaran 24 : 10

10 Lalu mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang cerah.

×

Roma 10 : 13

13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Sharing Is Caring :