Korban Pagi Dan Korban Petang

“Suatu korban bakaran yang tetap di antara kamu turun-temurun, di depan pintu Kemah Pertemuan di hadapan TUHAN. Sebab di sana Aku akan bertemu dengan kamu, untuk berfirman kepadamu.” (Keluaran 29:42)



Pembahasan: Keluaran 29:38-46 | Ayat Bacaan: Keluaran 29

Dalam kehidupan kita ada peraturan-peraturan yang harus ditaati agar kita dapat menikmati kehidupan dengan baik. Sebagai contohnya, supaya kita tidak mengalami banjir atau tanah longsor maka kita perlu memerhatikan penghijauan dan perbaikan terhadap kerusakan alam agar terhindar dari bencana alam tersebut.

Salah satu hal yang perlu terus diperhatikan dalam membina relasi antara Allah dengan Umat-Nya adalah menaati peraturan-peraturan yang Allah berikan mengenai memberikan korban persembahan kepada Allah. Oleh sebab itu, Allah memberikan semua petunjuk secara detail dan semua peraturan mengenai persembahan korban pagi dan petang, agar Allah berdiam di tengah-tengah orang Israel dan Allah menjadi Allah mereka. Kini, Allah menetapkan syarat bagi kehadiran-Nya di kemah pertemuan itu, yaitu kurban-kurban pagi dan sore yang terus-menerus harus dipersembahkan kepada-Nya. Kurban-kurban ini adalah kurban bakaran (Im. 1:1-17) dan kurban sajian dan curahan (Im. 2:1-16). Peraturan ini mengingatkan bangsa Israel untuk menyadari bahwa Allah mereka adalah Allah yang telah membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Umat Israel akan terus didorong untuk memelihara hidup kudus karena Allah yang mereka sembah adalah kudus. Dan menyatakan bahwa sesungguhnya Tuhan selalu merindukan adanya waktu persekutuan dengan umat-Nya sampai mereka tiba di tanah perjanjian. Oleh sebab itu, persembahan kurban itu dilakukan untuk memastikan kelangsungan persekutuan umat dengan Tuhan, juga untuk mengingatkan umat Israel bahwa setiap hari adalah hari pengabdian kepada Tuhan. Dan sebagai kesempatan untuk bertobat serta beroleh pengampunan dari Allah bagi kehidupan Umat-Nya.

Marilah kita selalu menyadari bahwa sebagai Umat pilihan Allah, maka Allah sangat merindukan sebuah relasi yang baik dengan kita. Sehingga Tuhan sendiri akan berdiam di dalam kehidupan kita dan menjadi Allah kita. Hanya hidup bergaul dan bersekutu dengan Allah, itulah yang menjadi kebutuhan utama bagi orang beriman dan kita harus memelihara relasi dan persekutuan tersebut setiap saat.

STUDI PRIBADI: Apa yang dapat kita usahakan untuk menjaga dan memelihara relasi yang baik dengan Tuhan dalam kehidupan kita? Mengapa Allah perlu memberikan peraturan bagi umat Israel untuk memberikan persembahan korban di waktu pagi dan petang?

Pokok Doa: Berdoa agar umat Allah bisa setia membangun kehidupan yang bergaul dan bersekutu dengan Allah. Dan melalui Lembaga Alkitab Indonesia, Firman Tuhan semakin luas dibagikan dan dimengerti oleh rakyat Indonesia.

×

Imamat 1 : 1-17

Korban bakaran

1 TUHAN memanggil Musa dan berfirman kepadanya dari dalam Kemah Pertemuan:

2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seseorang di antaramu hendak mempersembahkan persembahan kepada TUHAN, haruslah persembahanmu yang kamu persembahkan itu dari ternak, yakni dari lembu sapi atau dari kambing domba.

3 Jikalau persembahannya merupakan korban bakaran dari lembu, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela. Ia harus membawanya ke pintu Kemah Pertemuan, supaya TUHAN berkenan akan dia.

4 Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala korban bakaran itu, sehingga baginya persembahan itu diperkenan untuk mengadakan pendamaian baginya.

5 Kemudian haruslah ia menyembelih lembu itu di hadapan TUHAN, dan anak-anak Harun, imam-imam itu, harus mempersembahkan darah lembu itu dan menyiramkannya pada sekeliling mezbah yang di depan pintu Kemah Pertemuan.

6 Kemudian haruslah ia menguliti korban bakaran itu dan memotong-motongnya menurut bagian-bagian tertentu.

7 Anak-anak imam Harun haruslah menaruh api di atas mezbah dan menyusun kayu di atas api itu.

8 Dan mereka harus mengatur potongan-potongan korban itu dan kepala serta lemaknya di atas kayu yang sedang menyala di atas mezbah.

9 Tetapi isi perutnya dan betisnya haruslah dibasuh dengan air dan seluruhnya itu harus dibakar oleh imam di atas mezbah sebagai korban bakaran, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.

10 Jikalau persembahannya untuk korban bakaran adalah dari kambing domba, baik dari domba, maupun dari kambing, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela.

11 Haruslah ia menyembelihnya pada sisi mezbah sebelah utara di hadapan TUHAN, lalu haruslah anak-anak Harun, imam-imam itu, menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya.

12 Kemudian haruslah ia memotong-motongnya menurut bagian-bagian tertentu, dan bersama-sama kepalanya dan lemaknya diaturlah semuanya itu oleh imam di atas kayu yang sedang menyala di atas mezbah.

13 Isi perut dan betisnya haruslah dibasuhnya dengan air, dan seluruhnya itu haruslah dipersembahkan oleh imam dan dibakar di atas mezbah: itulah korban bakaran, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.

14 Jikalau persembahannya kepada TUHAN merupakan korban bakaran dari burung, haruslah ia mempersembahkan korbannya itu dari burung tekukur atau dari anak burung merpati.

15 Imam harus membawanya ke mezbah, lalu memulas kepalanya dan membakarnya di atas mezbah. Darahnya harus ditekan ke luar pada dinding mezbah.

16 Temboloknya serta dengan bulunya haruslah disisihkan dan dibuang ke samping mezbah sebelah timur, ke tempat abu.

17 Dan ia harus mencabik burung itu pada pangkal sayapnya, tetapi tidak sampai terpisah; lalu imam harus membakarnya di atas mezbah, di atas kayu yang sedang terbakar; itulah korban bakaran, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN."

×

Imamat 2 : 1-16

Korban sajian

1 "Apabila seseorang hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu tepung yang terbaik dan ia harus menuangkan minyak serta membubuhkan kemenyan ke atasnya.

2 Lalu korban itu harus dibawanya kepada anak-anak Harun, imam-imam itu. Setelah diambil dari korban itu tepung segenggam dengan minyak beserta seluruh kemenyannya, maka imam haruslah membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai bagian ingat-ingatan korban itu, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.

3 Korban sajian selebihnya adalah teruntuk bagi Harun dan anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN.

4 Apabila engkau hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian dari apa yang dibakar di dalam pembakaran roti, haruslah itu dari tepung yang terbaik, berupa roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, atau roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak.

5 Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dipanggang di atas panggangan, haruslah itu dari tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, berupa roti yang tidak beragi.

6 Korban itu harus dipotong-potong, lalu kautuangkanlah minyak ke atasnya; itulah korban sajian.

7 Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dimasak di dalam wajan, haruslah itu diolah dari tepung yang terbaik bersama-sama minyak.

8 Maka korban sajian yang diolah menurut salah satu cara itu haruslah kaupersembahkan kepada TUHAN, yakni harus disampaikan kepada imam, yang membawanya ke mezbah.

9 Kemudian imam harus mengkhususkan dari korban sajian itu bagian ingat-ingatannya lalu membakarnya di atas mezbah sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.

10 Korban sajian selebihnya adalah bagian Harun dan anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN!

11 Suatu korban sajian yang kamu persembahkan kepada TUHAN janganlah diolah beragi, karena dari ragi atau dari madu tidak boleh kamu membakar sesuatupun sebagai korban api-apian bagi TUHAN.

12 Tetapi sebagai persembahan dari hasil pertama boleh kamu mempersembahkannya kepada TUHAN, hanya janganlah dibawa ke atas mezbah menjadi bau yang menyenangkan.

13 Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.

14 Jikalau engkau hendak mempersembahkan korban sajian dari hulu hasil kepada TUHAN, haruslah engkau mempersembahkan bulir gandum yang dipanggang di atas api, emping gandum baru, sebagai korban sajian dari hulu hasil gandummu.

15 Haruslah kaububuh minyak dan kautaruh kemenyan ke atasnya; itulah korban sajian.

16 Haruslah imam membakar sebagai ingat-ingatannya, sebagian dari emping gandumnya dan minyaknya beserta seluruh kemenyannya sebagai korban api-apian bagi TUHAN."

×

Keluaran 24 : 9

9 Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel.

×

Keluaran 24 : 10

10 Lalu mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang cerah.

×

Roma 10 : 13

13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Sharing Is Caring :