Menguduskan Sabat

“Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, hari perhentian penuh bagi TUHAN; setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, haruslah dihukum mati.” (Keluaran 35:2)



Pembahasan: Keluaran 35:1-3 | Ayat Bacaan: Keluaran 35-36

Musa bicara tentang perintah Tuhan untuk memelihara hari Sabat, hari istirahat yang kudus bagi Tuhan. Dalam kehidupan yang sibuk, Tuhan mengingatkan pentingnya menyisihkan waktu untuk beristirahat dan fokus kepada Tuhan. Jadi, momen istirahat bukan sekadar berhenti dari pekerjaan, tetapi juga waktu untuk menyegarkan jiwa, memuji Tuhan dan memperbaharui relasi dengan-Nya.

Musa mengumpulkan umat Israel untuk mengajar mereka pentingnya menguduskan Sabat. Sabat adalah tanda perjanjian antara Tuhan dan umat-Nya, dan menjadi pengingat bahwa mereka bukan lagi budak yang ditawan di Mesir, melainkan umat Tuhan yang dipanggil untuk hidup kudus dan memuliakan Tuhan. Perintah Tuhan ini menegaskan harus adanya keseimbangan antara bekerja dengan beristirahat. Itu adalah cara untuk mengingatkan mereka agar lebih bergantung pada Tuhan, dan bukan pada usaha diri sendiri.

Jika kita menggali lebih dalam, kita akan menemukan ada pelajaran penting tentang hubungan kita dengan Tuhan dan bagaimana kita seharusnya menghormati-Nya melalui waktu yang Dia berikan. Jujur, kita sering disibukkan oleh banyaknya rutinitas setiap hari, baik itu pendidikan, pekerjaan, keluarga, teknologi dan berbagai tanggung jawab lain. Ini kerap membuat kita melupakan waktu khusus untuk Tuhan. Sabat mengingatkan kita untuk berhenti sejenak, merenung dan memulihkan relasi kita dengan Tuhan. Kita harus ingat bahwa kita adalah manusia terbatas, tanpa Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa; semuanya akan menjadi sia-sia. Mari ingat bahwa tujuan utama hidup kita adalah “memuliakan Tuhan dan menikmati-Nya selamanya” (Katekismus Westminster). Tuhan mau kita berhenti dari aktivitas yang membuat kita terlalu bergantung pada diri sendiri. Kita harus hidup lebih berserah pada Tuhan. Sesungguhnya, Sabat adalah sebuah momentum untuk memperbaharui iman dan kerohanian kita, memuliakan Tuhan dan menemukan ketenangan jiwa. Mari kita menjadikannya sebagai kebutuhan dan gaya hidup, menghormati Tuhan dengan waktu yang benar- benar kita mau sisihkan untuk Tuhan.

STUDI PRIBADI: Apa kita sudah memberi waktu dan ruang untuk Tuhan dalam hidup kita?

Pokok Doa: Doakanlah agar anak-anak Tuhan bisa menghargai hari yang dikuduskan oleh Allah dan tidak terjebak dalam kesibukan dunia yang dapat menjauhkan dirinya dari Tuhan.

×

Keluaran 33 : 2-3

2 Aku akan mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu dan akan menghalau orang Kanaan, orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus--

3 yakni ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan."

×

Imamat 2 : 1-16

Korban sajian

1 "Apabila seseorang hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu tepung yang terbaik dan ia harus menuangkan minyak serta membubuhkan kemenyan ke atasnya.

2 Lalu korban itu harus dibawanya kepada anak-anak Harun, imam-imam itu. Setelah diambil dari korban itu tepung segenggam dengan minyak beserta seluruh kemenyannya, maka imam haruslah membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai bagian ingat-ingatan korban itu, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.

3 Korban sajian selebihnya adalah teruntuk bagi Harun dan anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN.

4 Apabila engkau hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian dari apa yang dibakar di dalam pembakaran roti, haruslah itu dari tepung yang terbaik, berupa roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, atau roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak.

5 Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dipanggang di atas panggangan, haruslah itu dari tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, berupa roti yang tidak beragi.

6 Korban itu harus dipotong-potong, lalu kautuangkanlah minyak ke atasnya; itulah korban sajian.

7 Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dimasak di dalam wajan, haruslah itu diolah dari tepung yang terbaik bersama-sama minyak.

8 Maka korban sajian yang diolah menurut salah satu cara itu haruslah kaupersembahkan kepada TUHAN, yakni harus disampaikan kepada imam, yang membawanya ke mezbah.

9 Kemudian imam harus mengkhususkan dari korban sajian itu bagian ingat-ingatannya lalu membakarnya di atas mezbah sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.

10 Korban sajian selebihnya adalah bagian Harun dan anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN!

11 Suatu korban sajian yang kamu persembahkan kepada TUHAN janganlah diolah beragi, karena dari ragi atau dari madu tidak boleh kamu membakar sesuatupun sebagai korban api-apian bagi TUHAN.

12 Tetapi sebagai persembahan dari hasil pertama boleh kamu mempersembahkannya kepada TUHAN, hanya janganlah dibawa ke atas mezbah menjadi bau yang menyenangkan.

13 Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.

14 Jikalau engkau hendak mempersembahkan korban sajian dari hulu hasil kepada TUHAN, haruslah engkau mempersembahkan bulir gandum yang dipanggang di atas api, emping gandum baru, sebagai korban sajian dari hulu hasil gandummu.

15 Haruslah kaububuh minyak dan kautaruh kemenyan ke atasnya; itulah korban sajian.

16 Haruslah imam membakar sebagai ingat-ingatannya, sebagian dari emping gandumnya dan minyaknya beserta seluruh kemenyannya sebagai korban api-apian bagi TUHAN."

×

Keluaran 24 : 9

9 Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel.

×

Keluaran 24 : 10

10 Lalu mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang cerah.

×

Roma 10 : 13

13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Sharing Is Caring :