Kemerosotan Moral Israel

“Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.” (Hakim-hakim 17:6, TB)



Pembahasan: Hakim-hakim 17:1-13 | Ayat Bacaan: Hakim-hakim 17-18

Kitab Hakim-hakim pasal 17 dan selanjutnya, menceritakan jatuhnya bangsa Israel pada penyembahan berhala, kemerosotan moral dan perselisihan antar suku. Zaman itu tidak ada raja, tidak ada pemimpin yang baik, dan setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri. Demikian juga dengan Mikha dan ibunya, mereka hidup dengan tidak berpegang pada kebenaran firman Allah. Mereka melakukan apa yang benar menurut cara pandang mereka sendiri dan melakukan dosa yang mereka anggap bukan dosa.

Pertama, dosa mencuri. Mikha mencuri uang perak ibunya. Ia sempat membuat ibunya menduga, orang lain yang mencurinya. Namun ketika ia mengaku, ibunya segera mengampuni. Sikap ibunya sangat lunak, tetapi hal itu tidak mendidik. Pengampunan dan pemulihan memang diperlukan, tetapi tidak dengan menyepelekan dosa. Kedua, dosa penyembahan berhala dengan membuat patung sembahan. Ibu Mikha mengganti ibadah yang benar dengan versi buatannya sendiri dan melanggar Hukum Tuhan, yaitu: (i) larangan penyembahan berhala, (ii) hanya keturunan Harun yang boleh menjadi imam, dan (iii) kurban harus diberikan di kemah sembahyang.

Pada waktu itu, juga ada seorang muda suku Lewi dari Betlehem yang tinggal di sana sebagai pendatang. Pemuda Lewi ini dijadikan imam dan tinggal di rumah Mikha. Ia menerima uang dan berhala-berhala (18:20) serta jabatan imam dengan cara yang tidak sesuai dengan hukum Allah (17:12). Rupanya, kemerosotan moral orang Israel terjadi bersamaan dengan kemerosotan moral orang Lewi. Mikha dan ibunya menunjukkan kejatuhan rohani orang-orang Israel, sementara pemuda Lewi ini menggambarkan kejatuhan rohani para imam (orang Lewi).

Apa yang terjadi di zaman Mikha ini mungkin juga sedang terjadi di masa kini. Waktu tidak mengubah sifat manusia yang berdosa. Kecenderungan berbuat dosa masih ada dalam diri kita semua. Kita perlu kembali kepada Allah dan hidup di dalam kebenaran-Nya. Di luar Allah, tatanan hidup akan menjadi kacau. Berpegang pada firman adalah keharusan apabila kita ingin hidup kita benar di hadapan Tuhan dan manusia.

STUDI PRIBADI: Mengapa orang Israel terus mengalami kemerosotan moral? Bagaimana jalan terbaik untuk mengatasi kemerosotan moral?

Pokok Doa: Berdoa bagi para pemimpin gereja Tuhan supaya bisa berperan bagi kemajuan moral dan pertumbuhan rohani jemaat.

×

Hakim-hakim 17

Patung sembahan Mikha

1 Ada seorang dari pegunungan Efraim, Mikha namanya.

2 Berkatalah ia kepada ibunya: "Uang perak yang seribu seratus itu, yang diambil orang dari padamu dan yang karena itu kauucapkan kutuk--aku sendiri mendengar ucapanmu itu--memang uang itu ada padaku, akulah yang mengambilnya." Lalu kata ibunya: "Diberkatilah kiranya anakku oleh TUHAN."

3 Sesudah itu dikembalikannyalah uang perak yang seribu seratus itu kepada ibunya. Tetapi ibunya berkata: "Aku mau menguduskan uang itu bagi TUHAN, aku menyerahkannya untuk anakku, supaya dibuat patung pahatan dan patung tuangan dari pada uang itu. Maka sekarang, uang itu kukembalikan kepadamu."

4 Tetapi orang itu mengembalikan uang itu kepada ibunya, lalu perempuan itu mengambil dua ratus uang perak dan memberikannya kepada tukang perak, yang membuat patung pahatan dan patung tuangan dari pada uang itu; lalu patung itu ditaruh di rumah Mikha.

5 Mikha ini mempunyai kuil. Dibuatnyalah efod dan terafim, ditahbiskannya salah seorang anaknya laki-laki, yang menjadi imamnya.

6 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.

7 Maka ada seorang muda dari Betlehem-Yehuda, dari kaum Yehuda; ia seorang Lewi dan tinggal di sana sebagai pendatang.

8 Lalu orang itu keluar dari kota Betlehem-Yehuda untuk menetap sebagai pendatang di mana saja ia mendapat tempat; dan dalam perjalanannya itu sampailah ia ke pegunungan Efraim di rumah Mikha.

9 Bertanyalah Mikha kepadanya: "Engkau dari mana?" Jawabnya kepadanya: "Aku orang Lewi dari Betlehem-Yehuda, dan aku pergi untuk menetap sebagai pendatang di mana saja aku mendapat tempat."

10 Lalu kata Mikha kepadanya: "Tinggallah padaku dan jadilah bapak dan imam bagiku; maka setiap tahun aku akan memberikan kepadamu sepuluh uang perak, sepasang pakaian serta makananmu."

11 Orang Lewi itu setuju untuk tinggal padanya. Maka orang muda itu menjadi seperti salah seorang anaknya sendiri.

12 Mikha mentahbiskan orang Lewi itu; orang muda itu menjadi imamnya dan diam di rumah Mikha.

13 Lalu kata Mikha: "Sekarang tahulah aku, bahwa TUHAN akan berbuat baik kepadaku, karena ada seorang Lewi menjadi imamku."

×

Hakim-hakim 18 : 20

20 Maka gembiralah hati imam itu, diambilnyalah efod, terafim dan patung pahatan itu, lalu masuk ke tengah-tengah orang banyak.

×

Hakim-hakim 17 : 12

12 Mikha mentahbiskan orang Lewi itu; orang muda itu menjadi imamnya dan diam di rumah Mikha.

×

Hakim-hakim 15 : 4-5

4 Maka pergilah Simson, ditangkapnya tiga ratus anjing hutan, diambilnya obor, diikatnya ekor dengan ekor dan ditaruhnya sebuah obor di antara tiap-tiap dua ekor.

5 Kemudian dinyalakannyalah obor itu dan dilepaskannya anjing-anjing hutan itu ke gandum yang belum dituai kepunyaan orang Filistin, sehingga terbakarlah tumpukan-tumpukan gandum dan gandum yang belum dituai dan kebun-kebun pohon zaitun.

×

Hakim-hakim 15 : 12

12 Kata mereka kepadanya: "Kami datang ke sini untuk mengikat dan menyerahkan engkau ke dalam tangan orang Filistin." Tetapi jawab Simson kepada mereka: "Bersumpahlah kepadaku, bahwa kamu sendiri tidak akan menyerang aku."

×

Hakim-hakim 15 : 14-15

14 Setelah ia sampai ke Lehi dan orang-orang Filistin mendatangi dia dengan bersorak-sorak, maka berkuasalah Roh TUHAN atas dia dan tali-tali pada tangannya menjadi seperti batang rami yang telah habis dimakan api dan segala pengikatnya hancur tanggal dari tangannya.

15 Kemudian ia menemui sebuah tulang rahang keledai yang masih baru, diulurkannya tangannya, dipungutnya dan dipukulnya mati seribu orang dengan tulang itu.

×

2 Korintus 12 : 9

9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

×

Keluaran 21 : 14

14 Tetapi apabila seseorang berlaku angkara terhadap sesamanya, hingga ia membunuhnya dengan tipu daya, maka engkau harus mengambil orang itu dari mezbah-Ku, supaya ia mati dibunuh.

×

Keluaran 21 : 13

13 Tetapi jika pembunuhan itu tidak disengaja, melainkan tangannya ditentukan Allah melakukan itu, maka Aku akan menunjukkan bagimu suatu tempat, ke mana ia dapat lari.

×

Matius 6 : 33

33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

×

Yohanes 10 : 10b

10b Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Sharing Is Caring :