Jangan Hidup Tidak Kudus

“Kemudian timbullah kebencian yang sangat besar pada Amnon terhadap gadis itu, bahkan lebih besar benci yang dirasanya kepada gadis itu dari pada cinta yang dirasanya sebelumnya. Lalu Amnon berkata kepadanya: Bangunlah, enyahlah!” (2Sam. 13:15)



Bacaan hari ini: 2 Samuel 13:1-22 | Bacaan setahun: 2 Samuel 13-14

Dalam perikop sebelumnya kita baca Daud membawa tragedi dalam hidup Uria, perikop ini mencatat peristiwa tragis yang terjadi dalam keluarga Daud. Dikisahkan, anak sulung Daud, bernama Amnon, jatuh cinta kepada saudara tirinya, Tamar, dan ingin sekali tidur dengannya. Ini sebenarnya petunjuk bahwa Amnon hanya bernafsu terhadap Tamar dan tidak benar-benar mencintainya. Atas petunjuk dari Yonadab, Amnon kemudian merancang rencana agar bisa bertemu dengan Tamar. Di sini kita diingatkan kepada Daud yang pernah merancang muslihat untuk menutupi perzinahannya, dan bahkan membunuh Uria.

Amnon lantas berpura-pura sakit dan meminta agar Tamar diijinkan mengunjunginya. Ketika datang, Amnon mencoba merayu Tamar agar mau tidur dengannya. Akan tetapi, karena bujukannya gagal, Amnon akhirnya memperkosa Tamar. Yang menyedihkan, penulis kitab mencatat, sesudah memperkosa Tamar, perasaan Amnon berubah menjadi benci. Bahkan, kebencian itu lebih besar daripada perasaan cinta sebelumnya. Tak heran, ia tega untuk mengusir Tamar dengan cara buruk. Di sini, kita diingatkan pada kisah perzinahan Daud dan Batsyeba. Bila Daud melakukan dengan istri orang lain, kini masalah itu terjadi dalam keluarga Daud sendiri.

Berdasar konteksnya, kisah ini adalah penggenapan atas hukuman Allah yang dinyatakan Natan. Di pasal sebelumnya, Natan menyampaikan teguran Tuhan dengan keras bahwa “pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya” (2Sam. 12:10). Kisah ini menjadi latar belakang terjadinya pembunuhan pertama dalam keluarga Daud, yakni ketika Absalom membunuh Amnon. Selain itu, kisah ini juga mengingatkan betapa seriusnya dampak dosa! Seorang penulis, David Payne, berkata: kesalahan Daud dan Amnon menunjukan bahwa pembiaran terhadap dosa (dalam hal ini dosa seksual) bukanlah perkara privat. Dosa akan selalu membawa konsekuensi serius bagi seseorang. Oleh sebab itu, kita kembali diingatkan agar tidak main-main dengan dosa. Ingat, dosa sekecil apapun akan selalu membawa dampak yang serius!

STUDI PRIBADI: Apakah ada pergumulan dosa yang masih Anda lakukan? Bagaimanakah Anda berjuang untuk mengatasinya?

Pokok Doa: Berdoalah agar orang-orang Kristen benar-benar serius untuk berjuang hidup dalam kekudusan sehingga tidak menganggap remeh permasalahan dosa sehingga membawa dampak buruk. 

Sharing Is Caring :