Yesus Pemberi Kehidupan

“tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.” (Yohanes 20:31)



Ayat Lectio Divina: Yohanes 20:31 | Bacaan Alkitab: Yohanes 20:30-31, 21:25

Istilah “Sang Penyelamat Hidup” tentu sudah tidak menjadi sesuatu yang asing di telinga kita. Julukan ini sering disematkan kepada orang yang berperan nyata “menyelamatkan” kehidupan seseorang yang hampir meninggal. Dokter yang melakukan operasi jantung, pria yang melindungi bayi dari reruntuhan atap gedung, hingga anak muda yang dengan sigap menarik tangan seorang anak kecil yang hampir ditabrak mobil, adalah sebagian kecil dari orang-orang yang pernah mendapatkan julukan ini. Kita perlu akui bahwa tindakan mereka telah memberikan “nyawa tambahan” bagi orang-orang mereka tolong. Di sisi lain, kita juga sadar bahwa sejatinya hidup orang-orang yang ditolong tersebut akan berakhir suatu hari nanti.

Ketika rasul Yohanes mengakhiri tulisannya, ia tidak sedang berbicara mengenai kehidupan yang sementara di dunia ini, melainkan kehidupan kekal. Rasul Yohanes menegaskan bahwa seluruh isi kitab ini mengarah pada satu tujuan yaitu membawa setiap pembaca memahami dan memercayai bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan itu. Yohanes telah mengawali tulisannya dengan menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah Sang Pencipta alam semesta ini. Sepanjang tulisannya pun berisikan kehidupan pelayanan Yesus yang membawa keselamatan kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya (Yoh. 14:6). Bagian terakhir ini bukanlah sekadar formalitas penutup sebuah buku tetapi juga merupakan sebuah ajakan untuk memercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dengan demikian, hidup kekal yang dijanjikan itu pun menjadi bagian dari mereka.

Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan Kristus, bagaimanakah pengenalan kita akan Dia selama ini? Sudahkah perjalanan rohani yang kita lalui semakin memperdalam relasi kita dengan-Nya dan juga semakin memperbaharui kehidupan kita di dalam kasih anugerah-Nya? Marilah kita terus memohon belas kasihan-Nya untuk dapat terus menopang kita dalam perjalanan mengikut Kristus sebab Dialah Allah Tuhan yang bukan hanya memberikan kehidupan kekal itu, tetapi juga Dia adalah Allah yang memampukan kita menjalaninya.

STUDI PRIBADI: Mengapa penting bagi rasul Yohanes menuliskan tujuan penulisannya ini sebagai bagian penutup Injil Yohanes?

Pokok Doa: Berdoalah agar kabar baik mengenai Injil Yesus Kristus dapat diberitakan dan direspons secara positif oleh setiap mereka yang belum pernah mendengarnya.

×

Yohanes 14 : 6

6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

×

Lukas 1 : 4

4 supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.

×

Markus 8 : 32

32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.

×

Markus 8 : 29

29 Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!"

×

Wahyu 7 : 17

17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

×

1 Yohanes 4 : 10

10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

×

1 Yohanes 4 : 11

11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

×

1 Yohanes 4 : 12-17

12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

×

1 Yohanes 4 : 18

18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :