“Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.” (1 Tesalonika 1:5)
Pembahasan: 1 Tesalonika 1:5-6 | Ayat Bacaan: 1 Tesalonika 1:1-10
1 Tesalonika 1 : 5-6
5 Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.
6 Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
1 Tesalonika 1 : 1-10
Salam
1 Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.
Buah pemberitaan Paulus
2 Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami.
3 Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.
4 Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu.
5 Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.
6 Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
7 sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya.
8 Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu.
9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,
10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
Pada saat Paulus dan rekan-rekannya tiba di Tesalonika, mereka memberitakan Injil dan mendirikan gereja Kristen pertama di kota itu. Hanya saja setelah beberapa waktu, mereka harus segera pergi karena nyawa mereka terancam oleh orang-orang Yahudi di sana. Pada suatu kesempatan, mungkin ketika Paulus berhenti sebentar di Korintus, ia mengutus Timotius kembali ke Tesalonika untuk melihat keadaan orang-orang yang baru percaya itu. Timotius lantas kembali pada Paulus dengan membawa berita baik, yakni bahwa orang-orang Kristen di Tesalonika tetap teguh dalam iman dan tetap bersatu. Inilah yang membuat Paulus mengucap syukur dan terus berdoa bagi mereka.
Paulus menulis surat kepada jemaat di Tesalonika untuk menguatkan iman orang-orang yang baru percaya di sana. Ia mengingatkan mereka tentang status mereka sebagai umat pilihan Allah. Pilihan itu berasal dari Allah, bukan karena pikiran atau usaha mereka. Kebenaran ini seharusnya juga mendorong kita sebagai umat pilihan untuk mengucap syukur dan hidup taat serta menyenangkan hati Tuhan.
Di dalam suratnya, Paulus menekankan bahwa Injil yang ia beritakan kepada jemaat Tesalonika, bukan disampaikan dengan kata-kata saja, tapi juga dengan kekuatan kuasa Roh Kudus. Ketika kita mau menceritakan Injil kepada orang lain, kita harus mengandalkan Roh Kudus untuk membuka mata hati mereka. Kuasa Roh Kuduslah yang mengubah hidup orang percaya dan memampukannya menjadi pemberitaan Injil.
Dari pesan-pesan Paulus kepada jemaat di Tesalonika ini, kita bisa menarik pelajaran penting. Pertama, perintisan gereja terjadi akibat adanya pemberitaan Injil. Meski demikian, ini bukan sekadar usaha manusia, tetapi karena kuasa Roh Kudus yang bekerja melalui usaha itu. Kedua, gereja yang menerima Injil harus meneruskan Injil. Jadi, gereja yang sehat adalah gereja yang bermisi dan memberitakan Injil. Ketiga, perubahan hidup dan pertumbuhan rohani jemaat di gereja akan bergema menjadi berita kesaksian yang baik bagi orang-orang di luar gereja, serta akan menjadi penggerak pekerjaan misi dan pekabaran Injil Kristus.
STUDI PRIBADI: Bagaimana dengan gereja lokal kita, apakah jemaat sudah mengalami pertumbuhan rohani dan melakukan pekabaran Injil? Kalau belum, apa penghalangnya?
Pokok Doa: Berdoa memohon kuasa Allah Roh Kudus terus bekerja di dalam segala aspek kehidupan gereja sehingga gereja boleh menerima Injil dan menjadi penerus berita Injil.
Roma 11 : 11
11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.
Roma 6 : 1
1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
Roma 6 : 10
10 Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
Roma 6 : 13
13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Roma 3 : 20
20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
Kisah Para Rasul 2 : 36
36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."