“namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.” (8:6)
Pembahasan: 1 Korintus 8:6 | Ayat Bacaan: 1 Korintus 8:1-13
1 Korintus 8 : 1-13
Tentang persembahan berhala
1 Tentang daging persembahan berhala kita tahu: “kita semua mempunyai pengetahuan.” Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.
2 Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu “pengetahuan”, maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya.
3 Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah.
4 Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: “tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa.”
5 Sebab sungguhpun ada apa yang disebut “allah”, baik di sorga, maupun di bumi–dan memang benar ada banyak “allah” dan banyak “tuhan” yang demikian–
6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
7 Tetapi bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu. Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya.
8 “Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan.”
9 Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.
10 Karena apabila orang melihat engkau yang mempunyai “pengetahuan”, sedang duduk makan di dalam kuil berhala, bukankah orang yang lemah hati nuraninya itu dikuatkan untuk makan daging persembahan berhala?
11 Dengan jalan demikian orang yang lemah, yaitu saudaramu, yang untuknya Kristus telah mati, menjadi binasa karena “pengetahuan” mu.
12 Jika engkau secara demikian berdosa terhadap saudara-saudaramu dan melukai hati nurani mereka yang lemah, engkau pada hakekatnya berdosa terhadap Kristus.
13 Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku.
Sebelum kekristenan masuk ke Indonesia, beberapa kelompok etnis menganut kepercayaan paganism. Mereka percaya bahwa alam semesta menjadi bagian dari religiositas mereka, demikian juga benda-benda dalam semesta ini dipercaya memiliki roh. Begitu pula yang terjadi di kota Korintus, sebuah kota dengan beragam kepercayaan. Mereka memiliki dewa atau tuhan dalam berbagai bentuk yang mereka percaya dan mereka sembah. Oleh karena itu, Paulus memperkenalkan ada satu Tuhan yang benar, Tuhan yang Esa yang disembah oleh orang Kristen. Tuhan yang “oleh Dia segala sesuatu ada.” Semua elemen di alam semesta ini adalah ciptaan-Nya, termasuk benda-benda di dalam semesta, artinya benda apapun yang disembah oleh seseorang menunjukkan bahwa itu bukan tuhan yang benar, itu hanya ciptaan saja.
Tidak hanya Pencipta saja, Allah juga Pemelihara segala sesuatu. Bagi kita, tulis Paulus, hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup dan satu Tuhan saja yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu dijadikan dan yang karena Dia kita hidup (8:6). Bapa dan Anak adalah satu dalam Tritunggal bersama dengan Roh Kudus. Tuhan yang menciptakan kita, dan yang untuk-Nya kita hidup dan karena Dia, yaitu Kristuslah kita beroleh hidup kekal. Tuhan yang jelas berbeda dengan ilah apapun yang disembah oleh warga Korintus hari itu.
Dia adalah Tuhan satu-satunya, yang hanya kepada-Nya kita menyembah dan mengabdikan diri. Kita harus hidup dengan mengakui kedaulatan-Nya dalam hidup kita. Melalui Kristus, kita dipisahkan dari segala ilah apapun. Kita adalah hamba yang dulu hilang, sekarang diselamatkan untuk Tuhan. Di luar Kristus, tentu kita bukanlah apa-apa, tetapi melalui Kristus kita ditebus dan disucikan. Kita diciptakan dan diselamatkan untuk tugas yang mulia, yaitu hidup kita didedikasikan untuk melayani dan memuliakan Dia Tuhan yang Esa. Oleh karena itu, kita hidup hanya untuk menyembah Dia saja.
STUDI PRIBADI: Jika kita diselamatkan oleh Kristus, untuk tujuan apa kita diselamatkan?
Pokok Doa: Berdoa supaya setiap kita menjalani keselamatan kita dengan hidup memuliakan Allah dan melayani Dia dengan setia.
1 Korintus 8 : 6
6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
2 Tesalonika 1 : 12
12 sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.
Roma 6 : 10
10 Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
Roma 6 : 13
13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Roma 3 : 20
20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
Kisah Para Rasul 2 : 36
36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."