“Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.” (2 Korintus 8:9)
Pembahasan: 2 Korintus 8:9 Ayat Bacaan: 2 Korintus 8:1-9
Ada banyak alasan orang memberi; bisa karena balas budi, ingin mendapat sesuatu dari orang lain, hendak menyingkirkan barang yang tidak terpakai lagi, karena terpaksa, dan masih banyak lagi alasan lainnya. Tidak banyak orang yang mau memberi dalam kekurangan, seperti yang dilakukan jemaat di Makedonia.
Kehidupan jemaat di Makedonia sangatlah sulit. Mereka mengalami berbagai penderitaan dan mereka benar-benar melarat (ay. 3). Mereka mengalami penderitaan dan penganiayaan karena iman mereka kepada Kristus. Namun hal itu tidak membuat mereka hidup dalam dukacita, mengeluh dan menuntut perhatian orang lain. Justru, mereka hidup dalam sukacita yang meluap dan kaya dalam kemurahan. Mereka dengan rela hati meminta dan mendesak Paulus agar bisa berbagian dalam pelayanan kasih kepada jemaat di Yerusalem yang sedang mengalami kelaparan berkepanjangan. Bahkan mereka memberi melampaui kemampuan (ay. 3-4). “Memberi melampaui kemampuan” berarti mereka mengorbankan kebutuhan pokok mereka sendiri untuk sementara waktu supaya bisa menolong jemaat di Yerusalem. Mengapa jemaat Makedonia mau memberi di tengah kekurangan? Jawabnya, mereka memberi diri kepada Allah dan menaati kehendak Allah (ay. 5). Ketaatan ini muncul saat seseorang telah mengalami kasih karunia Allah, yang menyelamatkan dirinya. Sebab itu, Paulus menasihati jemaat Korintus dan kita semua yang sudah mengalami anugerah Tuhan Yesus Kristus agar berbagian dalam pelayanan kasih. Kristus telah memberikan teladan yakni rela menjadi miskin karena kita, supaya kita menjadi kaya. Maka, marilah kita dengan ikhlas menyatakan kasih kita dengan membantu orang yang membutuhkan (ay. 8-9).
Memberi dengan motif yang benar, terkadang tidak mudah. Tetapi itulah yang Allah kehendaki. Memberi dengan kasih karena Allah telah mengasihi dan beranugerah kepada kita. Segala sesuatu yang ada pada kita juga adalah dari dan milik Allah. Jikalau Allah menggerakkan kita untuk memberi, meski di dalam keterbatasan, bersediakah kita?
STUDI PRIBADI: Bagaimana selama ini kita memberi, apakah ada motif tertentu ataukah kita sudah memberi dengan dasar yang benar?
Pokok Doa: Berdoalah untuk setiap anak Tuhan agar memiliki hati yang kaya akan kemurahan, menolong orang yang membutuhkan dengan tulus hati.
Sharing Is Caring :
