“Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah — yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan —, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan.” (2:10)
Pembahasan: Ibrani 2:14 | Ayat Bacaan: Ibrani 2:9-18
Ibrani 2:9-18
9 Tetapi yang kita lihat ialah bahwa Yesus untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah daripada malaikat-malaikat, dan karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh anugerah Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.
10 Sebab memang sepantasnya Allah — yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan — juga menyempurnakan Perintis yang memimpin mereka kepada keselamatan melalui penderitaan.
11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, semuanya berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,
12 kata-Nya,
“Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku,
dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat,”
13 dan lagi, “Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya,”
dan lagi, “Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku.”
14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan turut mengalami keadaan mereka, supaya melalui kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis yang berkuasa atas maut.
15 Dengan demikian, Ia membebaskan pula mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan karena takutnya kepada maut.
16 Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia pedulikan, tetapi keturunan Abraham yang Ia pedulikan.
17 Itulah sebabnya, dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa umat.
18 Karena Ia sendiri telah menderita ketika dicobai, maka Ia dapat menolong mereka yang sedang dicobai.
Jembatan yang rusak akan membuat hubungan kedua belah pihak menjadi terganggu. Oleh sebab itu, pembangunan jembatan yang baik dan kokoh sangatlah penting bagi kedua belah pihak; kedua pihak perlu menjalin hubungan yang baik.
Alkitab dengan jelas mencatat bahwa Yesus adalah manusia, secara khusus penulis Ibrani mencatatnya dalam Ibrani 2:5-18, yang berfokus pada kemanusiaan Yesus. Penulis Ibrani menyampaikan tentang kemanusiaan Yesus adalah sebagai berikut: Yesus mati bagi kita manusia yang berdosa; kematiaan-Nya untuk menebus dosa manusia karena ia sama sekali tidak bisa menyelamatkan dirinya dari dosa. Kematian-Nya adalah untuk membuka jalan keselamatan bagi manusia, Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan-Nya. Dan, Yesus menjadi penolong manusia di tengah segala pergumulan dan pencobaan. Semua yang dilakukan Yesus sebagai manusia bahkan sampai Yesus mengalami maut sekalipun, semuanya hanya untuk kebaikan dan keselamatan manusia. Di dalam kemanusiaan-Nya, Yesus turut berada di bawah kuasa dosa, tetapi sama sekali tidak berbuat dosa. Paulus menjelaskan bahwa tidak ada satupun manusia yang tidak berdosa, semua telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Dan Alkitab dengan sangat jelas mencatat bahwa “upah dosa ialah maut” (Rm. 6:23) artinya akibat dosa, kita mengalami kematian jasmani sekaligus kematian kekal (rohani). Tetapi syukur kepada Tuhan Yesus yang sangat mengasihi kita dan telah menjadi manusia yang tidak berdosa sehingga kita pun terlepas dari maut dan kematian kekal. Kita beroleh kehidupan kekal ketika kita mau percaya kepada Tuhan Yesus.
Yesus yang menjadi manusia, telah menjadi Pengantara yang baik bagi manusia yang berdosa dengan Allah yang kudus. Sebab itu, melalui Yesus Kristus, Allah memanggil kita untuk sungguh-sungguh hidup menyembah dan menghormati Dia. Marilah kita terus mengucap syukur atas anugerah yang begitu besar yang telah kita terima, tetap percaya, taat dan setia mengiring Tuhan Yesus sampai akhir hidup kita, dan pada akhirnya kitapun akan dibawa kepada kemuliaan kekal bersama dengan Dia.
STUDI PRIBADI: Apa pentingnya kemanusiaan Yesus bagi kehidupan kita? Bagaimana kita dapat mengerti bahwa penderitaan dan kematiaan Yesus adalah sebagai tindakan kasih karunia Allah dalam hidup kita?
Pokok Doa: Bersyukur atas karya keselamatan Yesus Kristus. Berdoa agar Tuhan menolong manusia berdosa menerima anugerah keselamatan-Nya.
Ibrani 2 : 5-18
Yesus seketika lebih rendah daripada malaikat-malaikat
5 Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang kita bicarakan ini.
6 Sebaliknya, ada orang yang pernah bersaksi di dalam suatu nas, katanya,
"Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya,
atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
7 Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah daripada malaikat-malaikat,
dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat,
8 segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya."
Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatu pun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini kita belum melihat segala sesuatu ditaklukkan kepada-Nya.
9 Tetapi yang kita lihat ialah bahwa Yesus untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah daripada malaikat-malaikat, dan karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh anugerah Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.
10 Sebab memang sepantasnya Allah — yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan — juga menyempurnakan Perintis yang memimpin mereka kepada keselamatan melalui penderitaan.
11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, semuanya berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,
12 kata-Nya,
"Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku,
dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat,"
13 dan lagi,
"Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya,"
dan lagi, "Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku."
14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan turut mengalami keadaan mereka, supaya melalui kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis yang berkuasa atas maut.
15 Dengan demikian, Ia membebaskan pula mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan karena takutnya kepada maut.
16 Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia pedulikan, tetapi keturunan Abraham yang Ia pedulikan.
17 Itulah sebabnya, dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa umat.
18 Karena Ia sendiri telah menderita ketika dicobai, maka Ia dapat menolong mereka yang sedang dicobai.
Roma 6 : 23
23 Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Titus 2 : 11-12
11 Karena anugerah Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
12 Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini
Titus 1 : 6-8a
6 yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu istri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib.
7 Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang pengawas jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah,
8a melainkan suka memberi tumpangan,
Titus 1 : 8b-9
8b suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri
9 dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.