βDan sekarang aku minta kepadamu, Ibu–bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya–supaya kita saling mengasihi. Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.β (2 Yohanes 5-6)
Pembahasan: 2 Yohanes 5-6 | Ayat Bacaan: 2 Yohanes 1-13
2 Yohanes 1-13
Salam
1-3
1 Dari penatua kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang aku kasihi dalam kebenaran. Bukan aku saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran,
2 oleh karena kebenaran yang tetap di dalam kita dan akan menyertai kita sampai selama-lamanya.
3 Anugerah, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.
Tetaplah di dalam ajaran Kristus
4-11
4 Aku sangat bersukacita karena mendapati bahwa sebagian dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa.
5 Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu β bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita sejak semula β supaya kita saling mengasihi.
6 Inilah kasih itu, yaitu kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar sejak semula.
7 Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itulah si penyesat dan antikristus.
8 Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.
9 Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Siapa yang tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.
10 Jikalau seseorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.
11 Sebab siapa yang memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.
Penutup
12-13
12 Sungguhpun banyak yang harus kutulis kepadamu, aku tidak mau melakukannya dengan kertas dan tinta, tetapi aku berharap datang sendiri kepadamu dan berbicara berhadapan muka dengan kamu, supaya sempurnalah sukacita kita.
13 Salam kepada kamu dari anak-anak saudari yang terpilih.
Berdasarkan pengamatan saya, di dalam jemaat ada dua ekstrim keadaan jemaat. Yang satu adalah kelompok dengan penekanan berbagi kasih kepada sesama jemaat. Ada pula di ekstrim lainnya, yang menekankan dengan ketat doktrin Kristen agar tidak terpengaruh akan ajaran-ajaran keliru. Tanpa harus bersikap dualisme, saya rasa kita perlu mengombinasikan kedua hal ini ke dalam gereja.
Inilah yang sedang dibahas dalam surat Yohanes yang kedua. Dalam penulisannya, Yohanes memosisikan diri sebagai dan memberikan surat kepada ibu serta anak-anaknya. Penyebutan ibu di sini dimaksud kepada gereja, sedangkan anak merujuk kepada jemaat. Mereka diminta untuk kembali kepada perintah semula, yakni saling mengasihi. Bagaimanakah caranya? Jika merujuk kepada apa yang Yohanes pernah tuliskan, dapat ditempuh lewat saling mengekspresikan cinta kasih kepada masing-masing jemaat (Yoh. 13:34; 15:12, 17). Selain itu, permasalahan yang kentara dalam kitab ini adalah munculnya para guru palsu yang berusaha menyesatkan jemaat. Para penyesat ini adalah orang yang menganggap bahwa tidak mungkin Allah mewujud dalam tubuh manusia yang fana. Karena itu, pemahaman ini segera ditolak oleh Yohanes sebagai pemimpin. Jemaat diminta untuk setia dan tekun dalam pengajaran yang sehat, serta menolak dengan keras apabila tidak sejalan dengan doktrin yang selama ini telah mereka pegang (ay. 10). Para rasul telah menjadi pemegang estafet dari apa yang Kristus sampaikan kepada mereka, maka dari itu mereka tidak boleh meninggalkan ajaran ini.
Apa yang menjadi pembahasan surat Yohanes ini masih relevan dan perlu untuk diaplikasikan di dalam jemaat gereja kita saat ini. Waspadalah dengan ajaran yang keliru, kita harus saling mengingatkan satu dengan lainnya. Selain itu, kita harus dapat kembali kepada ajaran kasih yang Yesus teladankan kepada sesama. Jangan hanya berteori namun tidak mengaplikasikan kasih itu, karena Yesus bukan hanya berteori namun juga menyatakan kasih-Nya secara nyata di atas Kalvari bagi setiap kita.
STUDI PRIBADI: Renungkanlah, siapa orang di sekeliling kita yang memerlukan kasih dan perhatian kita? Lakukan kebaikan sebagai bentuk kasih kita kepada mereka.
Berdoalah: Ya Allah, Engkaulah sumber cinta dan hikmat bagi kami. Biarlah hidup kami bisa terintegrasi dengan baik dalam menyatakan kebenaran dan memberikan kasih bagi sesama. Amen.
Yohanes 13 : 34
34Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Yohanes 15 : 12
12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
Yohanes 15 : 17
17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang terhadap yang lain."
2 Yohanes 1 : 10
10 Jikalau seseorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.
2 Yohanes 1 : 10
10 Jikalau seseorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.