“Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: ‘Mari!’” (Wahyu 6:1)
Pembahasan: Wahyu 6:1 | Ayat Bacaan: Wahyu 6:1-16
Wahyu 6 : 1-16
1 Lalu aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh, “Mari!”
2 Aku melihat: Sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.
3 Ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata, “Mari!”
4 Lalu majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah seperti nyala api dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.
5 Ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata, “Mari!” Aku melihat: Sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.
6 Aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata, “Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah merusak minyak dan anggur itu.”
7 Ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata, “Mari!”
8 Aku melihat: Sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.
9 Ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.
10 Mereka berseru dengan suara nyaring, “Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang tinggal di bumi?”
11 Mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara seiman mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.
12 Lalu aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
13 Bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia diguncang angin yang kencang.
14 Langit pun menyusut bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
15 Raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
16 Mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu, “Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.”
Yohanes melihat Anak Domba yakni Kristus sendiri membuka meterai, satu persatu. Dimulai dari meterai pertama dibuka, tampaklah seekor kuda putih dan penunggangnya memegang sebuah panah dan memakai mahkota. Lalu Ia maju merebut kemenangan.
Kemudian meterai kedua dibuka, muncullah kuda merah padam dan penunggangnya memiliki kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, yang menggambarkan umat manusia saling bunuh-membunuh. Saat meterai ketiga dibuka, muncul seekor kuda hitam dan penunggangnya memegang timbangan dan ada suara, yang menunjukkan kehidupan ekonomi yang sangat sulit, dimana bahan makanan sulit ditemukan. Kemudian meterai keempat dibuka, tampaklah seekor kuda hijau kuning dan penunggangnya bernama Maut, yang menggambarkan kematian yang melanda akibat saling bunuh, kelaparan, dan sampar. Selanjutnya, Anak Domba membuka meterai kelima, dan Yohanes melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena Firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan Tuhan memberikan bagi mereka jubah putih, yang melambangkan penghormatan, kemuliaan, yang menunjukkan kepada kita bahwa mereka yang menderita karena Kristus dan Injil-Nya, dipandang berharga di hadapan Allah. Tuhan meminta mereka untuk beristirahat sedikit waktu lagi sampai genap jumlah mereka, yakni mereka yang ditentukan-Nya selamat. Ketika meterai keenam dibuka, maka terjadilah kengerian yang belum pernah ada sebelumnya, yang dilukiskan pada ayat 16 dimana mereka yang menolak Dia, pada akhirnya bahkan meminta gunung-gunung dan batu karang menimpa mereka, karena kegentaran mereka menghadapi murka Sang Anak Domba.
Dari bagian ini kita diingatkan bahwa penghukuman Tuhan yang adil pasti akan terjadi atas mereka yang terus hidup dalam dosa dan menolak Dia. Sebab itu, apabila Tuhan sampai saat ini masih belum datang, maka kita masih diberikan kesempatan untuk berbalik dari segala dosa dan kesalahan kita. Karena itu, nantikanlah Dia dengan tetap menjaga kekudusan hidup kita. Ingatlah: “Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya” (Mazmur 116:15).
STUDI PRIBADI: Apa rahasia yang disingkapkan Tuhan kepada kita melalui penglihatan Yohanes ini dan bagaimana seharusnya sikap kita terhadap hal ini?
Pokok Doa: Berdoa agar jemaat Tuhan boleh terus memelihara iman dan kesetiaan kepada Tuhan di tengah kesulitan dan godaan dosa, sebab Tuhan sungguh menghargai iman mereka.
Wahyu 6 : 16
16 Mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu, "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
Mazmur 116 : 15
15 Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya.
Wahyu 3 : 7
7 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
Wahyu 3 : 10b
10b maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang tinggal di bumi.
Matius 10 : 16-20
16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
17 Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan mencambuk kamu di rumah ibadatnya.
18 Karena Aku, kamu akan digiring ke hadapan penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
19 Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu khawatir tentang bagaimana dan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.
20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.
Matius 28 : 19-20
19 Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman."
Filipi 4 : 4-7
4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
6 Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Ibrani 4 : 14-15
14 Jadi, karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita berpegang teguh pada pengakuan iman kita.
15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Sebaliknya sama seperti kita, Ia telah dicobai, hanya saja Ia tidak berbuat dosa.
Wahyu 3 : 12
12 Siapa yang menang, ia akan Kujadikan tiang di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari surga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.