“Setelah itu aku melihat: Sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat dihitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku dan umat dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.” (Wahyu 7:9, TB2)
Pembahasan: Wahyu 7:9 | Ayat Bacaan: Wahyu 7:9-17
Wahyu 7 : 9-17
Orang banyak yang tidak terhitung banyaknya
7:9-17
9 Setelah itu aku melihat: Sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat dihitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku dan umat dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
10 Dengan suara nyaring mereka berseru, “Keselamatan ada pada Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!”
11 Semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka sujud di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,
12 sambil berkata, “Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!”
13 Lalu salah seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, “Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?” 14Aku berkata kepadanya, “Tuanku, Tuan mengetahuinya.” Lalu ia berkata kepadaku, “Mereka ini orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
15 Karena itu, mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.
17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”
Beberapa tahun yang lalu, sebuah kisah mengharukan muncul dari Olimpiade Tokyo 2020. Saat itu seorang pelari asal Italia, Gianmarco Tamberi, dan seorang pelompat tinggi asal Qatar, Mutaz Essa Barshim, memutuskan untuk berbagi medali emas setelah berjuang bersama dalam kompetisi yang ketat. Keputusan mereka untuk berbagi kemenangan, alih-alih bersaing saling mengalahkan, menjadi simbol persatuan dan kebersamaan yang melampaui batas nasional dan budaya. Momen tersebut menginspirasi banyak orang di seluruh dunia, bahwa di tengah perbedaan, kita bisa menemukan kebersamaan yang mempererat hubungan kita sebagai manusia.
Wahyu 7:9 menggambarkan visi Yohanes tentang satu pemandangan yang menakjubkan! Ayat ini memberikan kita gambaran yang indah tentang kesatuan umat Allah dari berbagai latar belakang dan kebudayaan, yang bersatu dalam menyembah Tuhan. Kita dapat melihat bahwa Injil Kristus melampaui semua batasan etnis, budaya, dan bahasa, mengundang setiap orang untuk menjadi bagian dari kerajaan-Nya. Komunitas internasional ini adalah cerminan dari kasih Allah yang universal dan inklusif, yang merangkul setiap individu tanpa memandang asal usul mereka.
Dalam konteks dunia kita yang sering terpecah belah oleh perbedaan, visi ini menjadi panggilan bagi setiap kita untuk menghargai dan merayakan keragaman di dalam tubuh Kristus. Sebagai umat percaya, kita diajak untuk senantiasa memperlihatkan kasih dan penerimaan kepada semua orang, yang mencerminkan kesatuan seperti dalam visi Yohanes. Kita harus terus berjuang untuk membangun komunitas yang inklusif, di mana setiap orang merasa diterima dan dihargai. Dengan demikian, kita menjadi saksi nyata dari kasih Kristus yang melampaui segala perbedaan, dan memperlihatkan gambaran Kerajaan Allah yang penuh dengan kedamaian dan harmoni. Kiranya renungan hari ini menginspirasi kita untuk berperan aktif dalam mempromosikan kesatuan dan perdamaian di dunia kita, sambil kita terus setia mengabarkan Injil Kristus dan menantikan hari ketika kita semua akan bersatu di hadapan takhta Allah.
STUDI PRIBADI: Mengapa Injil tidak dapat secara cepat dikabarkan kepada semua orang? Apa yang menjadi hambatan yang terutama?
Pokok Doa: Berdoalah mohon agar Roh Kudus menuntun kita untuk dapat melihat kasih Kristus yang inklusif dan menjangkau segala suku dan bangsa, sehingga kita dapat dengan setia belajar mengasihinya.
Wahyu 7 : 9
9 Setelah itu aku melihat: Sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat dihitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku dan umat dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
Wahyu 7
Meterai yang ketujuh
7:1-8
1 Setelah itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.
2 Lalu aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,
3 "Janganlah merusak bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
4 Aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: Seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
5 Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan,
dari suku Ruben dua belas ribu,
dari suku Gad dua belas ribu,
6 dari suku Asyer dua belas ribu,
dari suku Naftali dua belas ribu,
dari suku Manasye dua belas ribu,
7 dari suku Simeon dua belas ribu,
dari suku Lewi dua belas ribu,
dari suku Isakhar dua belas ribu,
8 dari suku Zebulon dua belas ribu,
dari suku Yusuf dua belas ribu,
dari suku Benyamin dua belas ribu.
Orang banyak yang tidak terhitung banyaknya
7:9-17
9 Setelah itu aku melihat: Sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat dihitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku dan umat dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
10 Dengan suara nyaring mereka berseru, "Keselamatan ada pada Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"
11 Semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka sujud di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, 12sambil berkata, "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"
13 Lalu salah seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
14 Aku berkata kepadanya, "Tuanku, Tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku, "Mereka ini orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
15 Karena itu, mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.
17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Wahyu 8
Meterai yang ketujuh
8:1-5
1 Ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di surga, kira-kira setengah jam lamanya.
2 Lalu Aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
3 Seorang malaikat lain datang, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Kepadanya diberikan banyak dupa untuk dipersembahkan bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
4 Asap dupa itu pun naik bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah. 5Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Meledaklah bunyi guruh disertai halilintar dan gempa bumi.
Keempat sangkakala yang pertama
8:6-13
6 Kemudian ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.
7 Malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.
8 Malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Sepertiga dari laut itu menjadi darah,
9 dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.
10 Malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.
11 Nama bintang itu ialah Apsintus. Sepertiga dari semua air pun menjadi pahit dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.
12 Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiganya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.
13 Lalu aku melihat dan mendengar seekor burung nasar terbang tinggi di langit dan berkata dengan suara nyaring, "Celaka, celaka, celakalah mereka yang tinggal di bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."
Yohanes 16 : 33
33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
Matius 10 : 16-20
16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
17 Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan mencambuk kamu di rumah ibadatnya.
18 Karena Aku, kamu akan digiring ke hadapan penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
19 Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu khawatir tentang bagaimana dan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.
20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.
Matius 28 : 19-20
19 Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman."
Filipi 4 : 4-7
4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
6 Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Ibrani 4 : 14-15
14 Jadi, karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita berpegang teguh pada pengakuan iman kita.
15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Sebaliknya sama seperti kita, Ia telah dicobai, hanya saja Ia tidak berbuat dosa.
Wahyu 3 : 12
12 Siapa yang menang, ia akan Kujadikan tiang di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari surga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.