“Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.” (Kejadian 11:8)
Pembahasan: Kejadian 11:8 | Ayat Bacaan: Kejadian 11:1-9
Kejadian 11 : 1-9
Menara Babel
1 Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.
2 Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
3 Mereka berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik.” Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat.
4 Juga kata mereka: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.”
5 Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,
6 dan Ia berfirman: “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
7 Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.”
8 Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.
9 Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.
Anak saya yang berusia 5 tahun berkata, “Suka-sukaku toh.” Jika anak kecil berkata demikian, kita cukup memahaminya, tetapi jika orang dewasa berkata demikan pada Tuhan, itu melanggar perintah-Nya. Sejak penciptaan, Allah memerintahkan manusia untuk memenuhi bumi dan menaklukkan ciptaan-Nya (Kej. 1:26-28) sekaligus untuk memuliakan-Nya (Yes. 43:7). Namun manusia keturunan Adam dan Hawa berencana untuk membangun kota dengan menara yang tingginya sampai ke langit dengan tujuan agar “kita termasyhur dan tidak tercerai berai di seluruh bumi” (Kej. 11:4, BIS). Dua tujuan mereka bertentangan mutlak dengan maksud Allah di dalam penciptaan. Pertama, Allah ingin manusia memenuhi bumi, tetapi mereka tidak ingin melakukannya. Kedua, Allah mencipta manusia untuk memuliakan-Nya, tapi mereka ingin memuliakan diri mereka sendiri. Akibatnya semakin mereka membangun menara yang tinggi, Alkitab mencatat bahwa: TUHAN turun melihat menara yang katanya “tinggi” itu (ay. 5) dan Dia mengacaukan bahasa mereka (ay. 7) dan “menceraiberaikan mereka ke seluruh bumi” (ay. 8, BIS). Semakin manusia berdosa melawan Allah dan memuliakan diri, Ia “tertawa” akan hal itu dan menghukum mereka.
Akan tetapi, Bapa yang adalah kasih mengutus Putra Tunggal-Nya, yaitu Yesus Kristus untuk menebus dosa orang-orang percaya (Ef. 1:7), sehingga kita yang melawan Allah dan yang harus dihukum-Nya, tidak perlu dihukum (Rm. 8:1). Kristus yang menanggungnya bagi kita (1Ptr. 2:24), sehingga kita yang adalah ciptaan baru di dalam Kristus (2Kor. 5:17) mendapat kehidupan kekal dan sejati di dalam-Nya (Yoh. 3:16; 10:10b). Kehidupan dari Allah mendorong kita untuk hidup bagi-Nya (Rm. 6:18).
Penebusan Kristus mendorong kita untuk tidak terus-menerus melawan Allah, tetapi hidup berpusat pada-Nya dengan melakukan segala sesuatu untuk memuliakan-Nya (Rm. 12:2). Caranya adalah apa pun, kapan pun, dan di mana pun kita beraktivitas, kita hidup berintegritas memberkati orang lain sambil memberitakan Injil kepada mereka. Amin.
STUDI PRIBADI: Orang Kristen sejati dipanggil untuk percaya kepada Kristus, mengalami-Nya, hidup bagi-Nya dengan memberkati orang lain dan memberitakan Injil pada mereka.
Pokok Doa: Berdoalah agar Allah Roh Kudus terus-menerus mendorong kita untuk hidup bagi-Nya.
Kejadian 1 : 26-28
26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Yesaya 43 : 7
7 semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!"
Kejadian 11 : 4
4 Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
Kejadian 11 : 5
5 Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,
Kejadian 11 : 7
7 Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
Kejadian 11 : 8
8 Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.
Efesus 1 : 7
7 Sebab di dalam Dia kita beroleh penebusan oleh darah-Nya, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan anugerah-Nya,
Roma 8 : 1
1 Oleh sebab itu, sekarang sama sekali tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
1 Petrus 2 : 24
24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
2 Korintus 5 : 17
17 Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Yohanes 3 : 16
16 Karena Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Yohanes 10 : 10b
10b Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dengan berlimpah-limpah.
Roma 6 : 18
18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Roma 12 : 2
2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan sempurna.